Perang Pecah di Ukraina, Pencarian Korban MH17 Ditunda


Tim investigasi internasional Malaysia Airlines MH17 terpaksa menghentikan aktivitas pencarian sisa jasad di Desa Grabovo, Ukraina, pada Rabu kemarin, 6 Agustus 2014. Hal itu disebabkan situasi keamanan di bagian timur Ukraina tidak kondusif.

Stasiun berita Channel News Asia, Kamis 7 Agustus 2014 melansir pernyataan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, situasi di dekat lokasi jatuhnya pesawat MH17 tidak aman.

Bahkan, Kepala Misi Polisi Belanda di Ukraina Pieter-Jaap Aalbersberg mengatakan senjata berkaliber kecil pada Rabu kemarin terdengar ditembakkan dekat dengan lokasi tim investigasi berada.

"Tidak mungkin melanjutkan proses repatriasi dalam keadaan seperti ini," kata Rutte.

Menurut dia, memburuknya situasi menyebabkan tidak aman bagi tim investigasi untuk melanjutkan proses pencarian sisa jenazah penumpang pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu.

"Tidak perlu lagi dikatakan bahwa tim dari Australia, Malaysia dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) tengah bekerja untuk menghadapi isu ini. Kami telah melakukan apa yang dapat kami lakukan di tengah situasi semacam ini," kata Rutte.

Rutte mengatakan pada hari ini akan tiba pesawat yang membawa barang pribadi milik korban di Belanda. Barang pribadi milik korban terdiri dari album foto, perhiasan, kamera, laptop, paspor dan boneka.

Sebelumnya, sebanyak 228 peti jenazah yang membawa jasad korban telah diterbangkan ke Belanda. Jasad korban sedang diinvestigasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) internasional. Sejauh ini, baru ada satu jenazah yang teridentifikasi dan berasal dari Belanda.

Sementara di Ukraina, tim investigasi dari Malaysia dan Australia dibantu oleh penduduk setempat di dekat desa Rozspyne untuk menyelidiki jatuhnya pesawat.

Salah satu metode yang digunakan yaitu dengan menyebar selebaran dan bertanya kepada warga lokal untuk mencari tahu sisa keberadaan jenazah korban serta barang pribadi mereka.

Kementerian Kehakiman Belanda dalam sebuah pernyataan tertulisnya menyampaikan, tim dari kedua negara itu juga meminta keterangan warga lokal mengenai apa yang mereka lihat atau alami saat insiden jatuhnya pesawat tanggal 17 Juli lalu.

Sementara itu, warga Australia hari ini menyatakan hari berkabung nasional dengan menggelar misa penghormatan di Gereja Kathedral St Patrick, Melbourne. Kantor berita BBC melansir bendera nasional Australia dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung dan rumah warga.

Sekitar 1.800 orang menghadiri misa pagi tadi. Sebanyak 38 warga Australia ikut tewas dalam penerbangan Amsterdam menuju ke Kuala Lumpur itu.

"Kami tidak bisa mengembalikan mereka, namun kami akan membawa mereka pulang dengan cara manusiawi dan kami akan kembali mendedikasikan diri kami hari ini untuk mendukung keluarga yang berduka. Selain itu, kami juga akan membantu untuk memperoleh keadilan bagi anggota keluarga yang tewas dan keluarga mereka," ujar Perdana Menteri Tony Abbott dalam pernyataannya.(viva news)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perang Pecah di Ukraina, Pencarian Korban MH17 Ditunda"

Post a Comment