Dia menjadi mulia karena di dalamnya ada aktivitas jihad, yang merupakan puncak dari Islam. Kota itu setiap hari selalu dalam siaga perang. Hampir setiap hari ada berita warga yang syahid. Setiap malamnya bertugas pasukan yang menjaga perbatasan dari musuh zionis.
Aktivitas siaga & berjaga-jaga ini dlm Islam disebut “Ribath” & ribath adalah puncak dari jihad. Jika Gaza tertidur, Zionis pasti menyerang dan mengambil bumi itu untuk kembali dijajahnya. Hal tersebut tertuang dalam protokol zionis yang ingin merebut semua wilayah Palestina.
Ibnu Taimiyah mengatakan, “Ribath di jalan Allah jauh lebih mulia daripada mengunjungi Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa”. Tidak ada perbedaan pandangan para ulama tentangnya.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah, “Apakah (orang orang) yang memberi minuman kepada orang orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram kamu samakan dengan orang orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah” [At-Taubah (9):19]
Nabi SAW bersabda, “Ribath sehari, lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya” (HR. Bukhori)
Ribath itulah yang menjadi kemuliaan kota ini. Allah dan Rasul-Nya yang menjamin kemuliaannya. Saya merasakan sendiri betapa kota ini berbeda dengan kota Islam lain. Jamaah masjid yang penuh, jalanan bersih minim sampah walaupun terhias puing puing korban perang, kesantunan bahasa dan kerapihan penampilan warganya. Padahal mereka sedang berjihad!
Kebaikan menyebar dalam semua sudut kehidupan mereka. Inilah jihad yang menghasilkan kehidupan positif. Dan itu semua ada di Gaza.
0 Response to "Gaza is The Best"
Post a Comment