Serasa para wartawan koran nasional juga sepertinya gagap dunia jurnalistik. Atau paling tidak terkesan ingin menstigma berbagia perjuangan umat Islam dimanapun dianggap sebagai teroris.
Rakyat Merdeka Online pun membuat sebuah berita dengan judul “Kelompok Beji, Tambora dan Bojong Gede Terkait Kelompok Urwah.” Sayangnya foto ilustrasi terorisnya adalah sebuah kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, dari pasukan Hamas, Izzudin Al Qassam. Bahkan dibawahnya pun ditambah kata “TERORIS/1ST” yang diidentikan sebagai teroris nomer satu. linknya bisa dilihat disini rmol.co/read/2012/09/24/79241/Kelompok-Beji,-Tambora-dan-Bojong-Gede-Terkait-Kelompok-Urwah-
Jurnalis ataupun admin situs yang memperlihatkan foto pejuang Hamas, lalu diidentikkan dengan Teroris lantaran memakai penutup muka dan ada huruf arab di ikat dalam kepalanya. Tentu sudah membuktikan ketidak profesional-an seorang Jurnalis dalam mencari informasi berita siapa yang disebut teroris sebenarnya.
Seharusnya jika memang tidak ada foto yang tepat untuk mewakili isi pemberitaan, seorang jurnalis bisa memberikan kata “ilustrasi” dibawah fotonya dengan foto yang lain serta dikaburkan gambarnya. Lah ini jelas sekali seorang pasukan Pejuang Palestina dari Brigade Izzudin Al Qassam malah dikatakan sebagai “TERORIS/1ST”, Masya Allah.
Kegunaan pasukan Brigade Izzudin Al Qassam menutup kepalanya adalah karena mereka adalah pasukan elite Hamas. Brigade Al Qassam adalah pasukan yang memang dilatih oleh HAMAS dan mempunyai tingkat kemampuan militer yang bagus guna menghadapi pasukan Israel.
Selayaknya pasukan elite yang lain, tentu mereka harus menjaga kerahasiaan siapa-siapa mereka yang berada dibaliknya. Densus 88 saja harus sama memakai penutup kepala untuk menjaga kerahasiaan pasukannya, apalagi Pasukan elit Hamas ini. Tentu ancamannya lebih berbahaya lagi karena dalam kondisi perang.
Jurnalis RMOL seharusnya berhati-hati dalam mengambil gambar. Jangan asal saja lalu menjuluki mereka sebagai teroris. Pasukan Hamas itu sama dengan pasukan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, hanya Belanda yang menyebutkan mereka sebagai “teroris”, tetapi kita menyebut pasukan Indonesia adalah pejuang kemerdekaan.
Umat Islam Indonesia sudah pernah dibantu dana yang sangat banyak oleh pengusaha kaya Palestina dalam usaha memerdekakan Indonesia dari penjajahan. Lalu apakah pantas sebagai orang Indonesia kita menjuluki pasukan kemerdekan Palestina sebagai Teroris nomer 1? Beginikah kalian, membalas Air Susu dengan air tubah kepada pasukan kemerdekaan Palestina!
Masya Allah, semoga jurnalis Rakyat Merdeka Online sadar dan Insaf telah menggelari pasukan Hamas sebagai teroris nomer 1. Silahkan lihat ulah Jurnalis Rakyat Merdeka Online:
http://suaranews.com/4062/naudzubillah-media-online-rakyat-merdeka-online-pun-menstigma-hamas-sebagai-teroris
0 Response to "Na’udzubillah! Media Online Rakyat Merdeka Online Pun Menstigma Hamas Sebagai Teroris!"
Post a Comment