Oleh : Abdullah Al Rehaili
Sekarang 
kami bertemu dengan seseorang ahli yang unik. Dia berbeda dengan ahli yang lain, 
tetapi pada saat yang sama, dia anggota dari kelompok ahli. Namanya adalah 
Profesor Siaveda, salah satu anggota ahli geologi dari Jepang. Dia juga salah 
satu ilmuwan terkenal dunia. Pemikiran Profesor Siaveda dipenuhinya dengan 
beberapa distorsi dan kecurigaan tentang semua agama. Memang benar apa yang dia 
katakan yang berkenaan dengan semua agama, kecuali Islam, sebab Islam berbeda 
dengan semua agama yang ia bicarakan.
Ketika 
kami bertemu dengannya, dia berkata kepada kami: "Anda belajar agama yang semua 
ada di dunia seharusnya Anda menjaga dengan menutup mulut Anda selamanya." Kami 
menjawab: "Tetapi mengapa, Profesor, mengapa?" Dia menjawab: "Sebab, jika Anda 
berbicara, Anda menyebabkan perang yang berkobar antara keseluruhan manusia di 
dunia". Kami bertanya kepadanya: "Mengapa persekutuan NATO dan Pakta Warsawa 
mengumpulkan gudang senjata nuklir secara besar-besaran dan senjata nuklir di 
angkasa, laut, darat, dan bawah tanah. Mengapa hal ini? Apakah hal ini untuk 
alasan agama?" Dia terdiam. Kemudian kami berkata kepadanya: "Bagaimananapun 
kami tahu bahwa sikap Anda yang berhubungan dengan semua agama, namun karena 
Anda tidak tahu banyak tentang Islam, Anda mungkin mendengar apa yang kami 
katakan." Jadi, kami menanyakannya banyak pertanyaan tentang keahliannya dan 
juga memberikan informasi kepadanya tentang ayat-ayat al-Quran dari Hadis Nabi 
yang menyebutkan fenomena yang ia bicarakan.
Satu dari 
pertanyaan ini adalah tentang gunung yang benar-benar mengakar di bumi. Dia 
menjawab: "Perbedaan pokok antara gunung yang ada di 
benua dan gunung yang ada di samudera terletak pada bahannya. Gunung yang ada di 
benua pada dasarnya terbuat dari endapan, sedangkan gunung di samudera terbuat 
dari batu vulkanik. Gunung di benua terbentuk dari kekuatan tekanan , 
sedangkan gunung di samudera terbentuk dari kekuatan perpanjangan. Tetapi, di 
antara kedua gunung itu memiliki persamaan bahwa mereka mengakar untuk mendukung 
pegunungan. Dalam hal ini, gunung di benua, ringan rendahnya berat jenis bahan 
dari gunung secara luas turun ke bumi sebagai akar. Sedangkan gunung di samudera 
juga ada bahan ringan yang menyokong gunung sebagai akar, tetapi bahan-bahan 
gunung disamudera ini tidak ringan sebab komposisinya ringan, tetapi panas, oleh 
karena itu agak meluas Tetapi dari sudut pandang berat jenis, mereka mengerjakan 
hal yang sama dalam menyokong pegunungan. Oleh karena itu, fungsi akar adalah 
penyokong gunung sesuai dengan hukum Archimedes. "
Profesor 
Siaveda menggambarkan semua bentuk gunung, baikyang di darat maupun di laut, 
sebagaimana yang menjadi bentuk iris. Dapatkah seseorang pada masa Nabi Muhammad 
SAW mengetahui kondisi gunung ini? Dapatkah seseorang membayangkan bongkahan 
gunung yang dia lihat sebelumnya benar-benar memperluas ke dalam bumi dan 
memiliki akar sebagaimana yang dipercayai para ilmuwan. Banyak buku geografi 
yang membicarakan gunung, hanya menggambarkan bagian permukaan bumi. Hal inilah 
yang tidak ditulis oleh ahli geologi, akan tetapi ilmu pengetahuan modern 
memberikan informasi kepada kita tentang gunung dan Allah 
berfirman,
"Dan 
gunung gunung sebagai pasak" (QS anNaba'. 7)
Kami 
bertanya kepada Profesor Siaveda: "Apakah gunung-gunung itu memiliki fungsi 
dalam membangun kerak bumi?" Dia mengatakan bahwa hal ini belum ditemukan dan 
dibangun oleh para ilmuwan. Dalam pandangan jawaban, kami menyelidiki dan 
menanyakan tentang hal ini dan kami mendapati beberapa ahli geologi memberikan 
jawaban yang sama, kecuali hanya sedikit. Di antara yang sedikit itu sebagai 
penulis buku yang berjudul "Bumi". Buku ini dijadikan sebagai dasar referensi di 
beberapa universitas di seluruh dunia. Salah satu penulis buku ini bernama Frank 
Press. Sekarang ini dia Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan di Amerika Serikat. 
Sebelum itu, dia penasihat ilmu pengetahuan bekas Presiden Amerika Serikat, 
Jimmy Carter.
Apa yang 
dikatakan dalam bukunya, ia menggambarkan gunung menyerupai bentuk iris di mana 
gunung itu bagian kecil dari semua yang memiliki akar dan mengakar kuat di dasar 
tanah. Prof Press menulis fungsi gunung dan menyatakan bahwa mereka memainkan 
peran penting dalam menstabilkan kerak bumi. Inilah kenyataan mengapa al-Quran 
menggambarkan gunung pada 14 abad yang lalu. 
Allah 
berfirman:
"Dan 
gunung gunung dipancangkannya dengan teguh. " (QS an-Naazi'at : 
32)
"Dan 
Dia menancapkan gunung gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama 
kamu. " 
(QS an-Nahl : 15)
Namun, 
siapa yang telah memberi tahu Nabi Muhammad SAW tentang hal ini? Kami menanyakan 
kepada Profesor Siaveda pertanyaan berikut: “Apa pendapat Anda setelah melihat 
al-Quran dan Sunnah yang berkaitan dengan rahasia alam semesta yang baru saja 
ditemukan para ilmuwan akhir-akhir ini?" Dia menjawab:
"Saya 
pikir, hal ini terlihat sangat misterius bagi saya, hampir tidak dapat 
dipercaya. Saya sungguh berpikir apa yang Anda katakan itu benar. Buku itu 
sungguh luar biasa, saya setuju. "
Ya, apa 
yang dapat dikatakan para ilmuwan? Mereka tidak dapat menghubungkan pengetahuan 
yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan yang tertulis di dalam 
al-Quran untuk seluruh umat manusia atau ahli ilmiah pada masa lalu, sebab semua 
ilmuwan tidak menyadari akan rahasia semua ini. Terlebih lagi, semua manusia 
tidak dapat menjelaskan tetapi untuk menghubungkan pengetahuan itu untuk 
beberapa kekuatan bumi. Ya, inilah petunjuk dari Allah yang diturunkan kepada 
utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW yang buta huruf yang dibuat Allah sebagai tanda 
yang abadi untuk mengantarkan manusia sampai akhir zaman.
Jadi inget materi training ESQ tingkat 3, Self Controlling and Strategic Collaboration... :)
ReplyDelete