Perkembangan Otak pada Janin Bisa Terhambat Karena Polusi Udara


Jika anda tinggal di perkotaan, anda mungkin menyadari betapa banyak udara yang anda hirup telah bercampur dengan polusi mobil, truk dan mesin industri, kemungkinan besar udara tersebut bercampur dengan karbon monoksida yang beracun untuk tubuh anda. Karbon monoksida adalah gas yang mematikan dan gas berbau yang menyebabkan kematian mendadak pada tingkat konsentrasi yang tinggi. Secara tidak sadar, saat ibu hamil menjalani aktivitas sehari-hari, pasti akan terpapar dengan berbagai jenis unsur yang ada di alam. Bentuknya bisa berupa aneka zat kimia, bahan-bahan sintetis, radiasi gelombang elektromagnetik, gelombang suara, serta beragam jenis mikroorganisma yang “baik” maupun “jahat. Pada sat hamil, seorang ibu tidak hanya harus menjaga kesehatan dirinya sendiri, namun juga harus menjaga kesehatan bayi yang ada di dalam dikandungnya. Apabila seorang ibu memiliki masalah kesehatan, bukan tidak mungkin masalah tersebut juga nantinya akan berdampak langsung pada bayinya.
PENGARUH paparan polusi udara terhadap rahim, bisa menimbulkan dampak buruk bagi otak anak-anak dan berkontribusi terhadap kelambatan proses dan masalah perilaku, kata satu penelitian.
Penelitian ini difokuskan pada hidrokarbon aromatik polisiklik (polycyclic aromatic hydrocarbons, PAH), polusi udara beracun yang disebabkan oleh emisi kendaraan, pembakaran batu bara, dan merokok, lapor kantor berita Xinhua.
PAH dapat melewati plasenta dan mempengaruhi anak dan otak hewan percobaan yang belum lahir, sebagai paparan pralahir yang dapat mengganggu perilaku dan pembelajaran, kata peneliti dari Rumah Sakit Anak Los Angeles (CHLA) dan Columbia University.
Untuk menguji efek dari paparan PAH pada struktur otak, para peneliti melakukan studi pencitraan yang melibatkan 40 anak usia sekolah perkotaan di New York City. Anak-anak itu keturunan Latin atau Afrika Amerika.
Anak-anak diamati dari sebelum lahir sampai tujuh sampai sembilan tahun dan ibu mereka dilakukan pemantauan PAH pranatal (saat kehamilan) dan menjawab kuesioner pranatal.
“Temuan kami menunjukkan bahwa PAH adalah kontributor bagi penyimpangan hiperaktif dan kurangnya kemampuan perhatian (attention deficit hyperactivity disorder, ADHD) dan masalah perilaku lainnya karena efek mengganggu polutan pada perkembangan otak awal,” kata peneliti utama Bradley Peterson, Direktur Institute untuk Pengembangan Pemikiran di CHLA.
Penelitian ini menemukan hubungan yang kuat antara peningkatan paparan PAH pranatal dan pengurangan hampir seluruh permukaan materi putih otak kiri.
Berkurangnya permukaan materi putih di sisi kiri otak dikaitkan dengan proses yang lebih lambat dari kecerdasan untuk pemrosesan informasi dan masalah perilaku lain yang lebih parah, termasuk ADHD dan agresi.
Peterson mencatat bahwa temuan penelitian ini terbatas pada populasi minoritas dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dan pencapaian pendidikan yang rendah, dan mungkin tidak menggeneralisasi untuk populasi lain, meskipun populasi minoritas miskin di perkotaan tidak seluruhnya terkena polusi udara.
Sebagai awal penelitian ini masih terbatas, para peneliti sedang melakukan studi yang jauh lebih besar untuk mengkonfirmasi dan memperluas temuan mereka.
“Temuan kami meningkatkan kekhawatiran penting tentang efek polusi udara pada perkembangan otak pada anak-anak, dan konsekuensi dari efek-efek otak pada kognisi dan perilaku,” kata Peterson.
“Jika dikonfirmasi, temuan kami memiliki implikasi kesehatan publik yang penting mengingat dampak polusi udara PAH pada masyarakat umum.”
Para peneliti Columbia sebelumnya melaporkan bahwa paparan udara PAH selama kehamilan dalam kelompok ini dikaitkan dengan beberapa gangguan perkembangan saraf, termasuk pelambatan perkembangan anak usia tiga tahun, berkurangnya IQ lisan pada usia lima tahun, dan gejala kecemasan dan depresi pada usia tujuh tahun.
Selanjutnya para peneliti memberi saran agar para ibu hamil selalu berhati-hati dengan berbagai paparan polusi udara yang ada di sekeliling mereka. Pada saat hamil, sebaiknya para ibu terus meningkatkan kualitas udara dan juga mengurangi berbagai paparan yang berkaitan dengan gangguan polusi di sekitar mereka. Nah, untuk Anda yang sedang hamil, sebaiknya selalu menjaga diri dengan asupan nutrisi, terutama yang berperan sebagai anti oksidan, agar dapat terhindar dari bahaya polusi udara bagi bayi dalam kandungan. Di luar negeri, sudah banyak ibu hamil yang selalu membawa tabung oksigen mini portable untuk dapat menjaga kesehatan diri dan bayi dalam kandungannya, minimalnya Anda selalu memakai masker di jalanan kota.
Sumber : Hidayatullah.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perkembangan Otak pada Janin Bisa Terhambat Karena Polusi Udara"

Post a Comment