Masjid yang dibangun pada tahun 678 M ini terletak di Jalan Guang Ta Lu, Koya Guangzhou, Provinsi Guangdong. Dari penampakan fisiknya, masjid ini tak terlihat seperti masjid pada umumnya. Masjid Huaisheng ini tak memiliki kubah dan dikelilingi oleh tembok berwarna merah dengan gapura yang bertuliskan huruf-huruf China.
Masjid ini memiliki menara atau yang dalam bahasa China disebut ‘Minaret’ yang terletak di bagian depan, samping kanan pintu masuk. Menara inilah yang tersisa dari bangunan yang dibangun pada abada ke-7 M ini. Menara setinggi 36 meter dengan diameter 8,7 meter ini di beberapa bagiannya telah mengelupas dan ditumbuhi perdu.
Selain menara, masjid ini juga memiliki bangunan gapura yang bertuliskan bahasa Arab, toko alat ibadah, pusat kegiatan, dan dokumentasi sejarah masjid tersebut.
Aula yang menjadi tempat ibadah utama berada di bagian belakang masjid. Sedangkan di bagian belakang aula tersebut terdapat ruangan khusus untuk memajang souvenir dari berbagai negara berupa Alquran dan prasasti.
Kompleks masjid seluas 3.800 meter persegi ini seluruhnya berunsur China seperti lekukan atap dan ornamen di dindingnya. Namun beberapa bagiannya terdapat tulisan Arab.
Lokasi di sekitar masjid ini merupakan kawasan padat dengan banyak minimarket dan toko-toko. Tak banyak muslim yang tinggal di kawasan itu. Jika ada pun, kebanyakan dari mereka adalah warga negara asing.
Di kota yang Guangzhou, Islam pertama kali ditancapkan di China oleh sahabat Nabi Muhammad saw, Saad bin Abi Waqash. Saad datang pada awal masa pemerintahan Dinasti Tang 627-649 M. Kemudian ia membangun masjid dan keberlangsungannya dilanjutkan kaum Muslim dan beberapa dinasti.
Masjid ini menjadi tempat beribadah untuk setiap orang, baik itu dari China, Afrika, maupun Timur Tengah. (daulahislam.com/dp/dais)
0 Response to "Masjid yang Berusia 13 Abad di Guangzhou"
Post a Comment