Wanita kelahiran Purworejo Jawa Tengah ini mulai berjualan di DPR sejak 1984.
Cerita kegigihannya itulah, membuat mak Wati saat ini ‘manggung’ dimana-mana. Kesuksesan beliau diliput media cetak, online dan televisi.
“Nak, HP emak sekarang dimatiin, karena emak kecapean ‘ngelayanin’ permintaan wartawan untuk liputan,” demikian mak Wati menuturkan kepada Iwan Ali Dharmawan dari Islampos (tampak dalam foto). Tampak jelas gurat lelah di wajahnya.
Sambil menyiapkan seporsi lontong sayur dengan lauk telor bulat mak wati bilang, setelah di liput sebuah stasiun TV dgn MC seorang Mentalist terkenal beberapa hari yang lalu, “Nanti malam mak Wati akan tayang di mata acara sebuah stasiun TV,” dengan pembawa acara seorang pelawak terkenal yang namanya mirip ikan hias mahal.
Bila berjualan di lantai 4 Gedung Nusantara I maka, mak Wati bisa dijumpai disudut ruangan dekat pantry dan toilet. Dan harga seporsi lontong sayur mak Wati dengan lauk telor, cukup dibayarkan dengan harga Rp 7.000 per piringnya.
Subhanallah, mengenyangkan buat kami dan semoga membawa berkah buat mak Wati sekeluarga. Tetap semangat mak Wati melayani kami meski sekarang punya aktifitas tambahan jadi selebritas media. [iwan ali dharmawan]
0 Response to "Mak Wati, Penjual Lontong Sayur Di Gedung DPR, Kuliahkan Anaknya Di Jerman"
Post a Comment