Situs 972Mag mengutip penjelasan Gisha, sebuah lembaga bantuan hukum dan hak asasi manusia. Klarifikasi ini diminta oleh Gisha setelah begitu banyak warga Gaza yang dibunuh di perbatasan. Yang paling sering ditembaki di perbatasan itu ialah para petani, pencari barang-barang bekas, atau anak-anak yang sedang bermain.
Pembunuhan warga Gaza itu kemudian memicu pembalasan berupa peluncuran roket oleh para pejuang Palestina di Gaza.
Gisha melihat, ada perbedaan pernyataan antara juru bicara pasukan penjajah dengan kordinator kegiatan pemerintah penjajah di wilayah sekitar Gaza. Pihak yang kedua ini menyebut “zona terlarang” itu seratus meter dari pagar pemisah. Tapi kenyataannya, mereka yang ditembaki berada di jarak antara seratus sampai 300 meter dari garis pemisah.
Saat ini terdapat sekitar 1,7 juta warga Palestina di wilayah Jalur Gaza yang luasnya hanya 365 km per segi. Itu artinya di setiap 1 km per segi tanah Gaza rata-rata didiami 4.658 orang.
Sudah 6 tahun mereka dikepung di darat, laut, dan udara oleh pasukan penjajah. Karena mereka menolak menerima pemerintahan boneka yang dipaksakan penjajah ‘israel’. Pada pemilu tahun 2005 akhir, rakyat Gaza memilih Hamas untuk memimpin mereka. Namun baru pertengahan 2007, ‘israel’ mengumumkan secara resmi blokade terhadap seluruh rakyat Gaza.* (Sahabat al-Aqsha)
0 Response to "Diam-diam Zionis Persempit Wilayah Jalur Gaza"
Post a Comment