Ayat di atas menggambarkan salah satu peristiwa kiamat, yakni ketika langit terbelah maka warna langit menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Beberapa tahun lalu teleskop ruang angkasa Hubble/NASA menangkap gambar fenomena Supenova.
Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak dari nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang.
Gambar tersebut dinamai ‘Oily Red Rose Nebula’ (Nebula Mawar Merah yang Berkilap), agar sesuai dengan arti ayat di atas. Sedangkan dalam ayat tersebut dikatakan langit yang terbelah, bukan bintang. Banyak sekali nebula-nebula yang telah ditemukan dan dipelajari oleh para ahli perbintangan. Warna mereka pun sangat beragam. Semuanya menunjukkan kejadian masa lalu, karena apa yang tertangkap oleh teleskop adalah cahaya yang telah mengarungi angkasa ribuan tahun cahaya lamanya.
Menurut ahli fisika, setelah kiamat di bumi, skenario berikutnya dalam kiamat yang dijelaskan secara fisika adalah kiamat di tata surya. Hal ini terjadi karena ukuran Matahari yang kian membesar, memakan planet-planet di dekatnya seperti Merkurius, Venus, dan Bumi.
“Fenomena itu dinamakan Red Giant. Dan prosesnya tidak lama, mungkin sekitar 3 menit,” kata ahli fisika Febdian Rusydi.
Matahari yang tergolong dalam keluarga bintang bisa membesar ketika bahan bakarnya, yakni hidrogen, habis. Bahan bakar itu dibutuhkan matahari untuk melakukan reaksi fusi nuklir yang nantinya menghasilkan cahaya dan atom-atom berat. Saat hidrogen habis, inti matahari akan terus mengecil dan kian masif bentuknya. Sementara bagian terluar yang lebih bersifat loose akan terus membesar sehingga menjadi Red Giant.
“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang dijatuhkan.” (QS. At Takwiir: 1-2)
Terlepas dari perdebatan ini, hal yang harus kita yakini adalah bahwa hari kiamat merupakan hal yang pasti.
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (QS. Thaha: 15).
Wallahu ‘alam. (Syelly Alamsyah/Berbagai sumber)
0 Response to "“Supernova” Fenomena Ketika Langit Terbelah"
Post a Comment