SEJARAH & NASAB RADEN FATTAH (SULTAN DEMAK)


 OlehDalam Forum diskusi Group Majelis Dakwah Wali Songo
http://www.facebook.com/topic.php?topic=112&post=255&uid=120689947966448#post255

SUMBER DATA RADEN FATTAH MENURUT PARA ULAMA' DAN HABAIB
[Data Sejarah Dari Al-Habib Hadi bin Abdullah Al-Haddar dan Al-Habib Bahruddin Azmatkhan Ba'alawi]

Sumber data yang benar dan disepakati oleh para Ulama' Islam adalah bahwa
1. Raden Fattah adalah murid dan menantu Sunan Ampel
2. Raden Fattah adalah Sayyid.

Bukti kesayyidan Raden Fattah, adalah:
1. Dinikahkan dengan Syarifah Asyiqah binti Sunan Ampel. Dalam perspektif Fiqih Munakahat dan Kafa'ah Syarifah. Maka seorang Syarifah hanya pantas menikah dengan sayyid. Mengenai hal ini para ulama' 4 Madzhab sepakat, bahwa Syarifah seharusnya menikah dengan sayyid.



2. Berdasarkan beberapa kesaksian dari para ulama' dan habaib. dijelaskan bahwa:Menurut Sayyid Bahruddin Ba'alawi, dan juga almarhum Habib Muhsin Alhaddar dan Al-Habib Hadi bin Abdullah Al-Haddar Banyuwangi menjelaskan bahwa Silsilah Raden Fattah mengalami pemutar balikan sejarah. Tokoh orientalis yang telah memutarbalikkan sejarah dan nasab Kesultanan Demak adalah Barros, Hendrik De Lame dll. Mereka ini adalah Orientalis Belanda yang berfaham Zionis.

Ayah Raden Fattah adalah Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam ) ibni Jamaluddin Al-Husain ( Sayyid Hussein Jamadil Kubra) ibni Ahmad Syah Jalal ibni Abdullah ibni Abdul Malik ibni Alawi Amal Al-Faqih ibni Muhammad Syahib Mirbath ibni ‘Ali Khali’ Qasam ibni Alawi ibni Muhammad ibni Alawi ibni Al-Syeikh Ubaidillah ibni ahmad Muhajirullah ibni ‘Isa Al-Rumi ibni Muhammad Naqib ibni ‘Ali zainal Abidin ibni Al-Hussein ibni Sayyidatina Fatimah binti Rasulullah SAW .

Ayah Raden Patah yaitu Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ini menikah dengan Putri Brawijaya V (Bhre Kertabhumi).

Jadi pernikahan ini sesuai dengan Syariat Islam, karena seorang sayyid yaitu Sultan Abu Abdullah menikahi putri Brawijaya dan mengislamkannya.

Panggilan putra Brawijaya terhadap Raden Pattah. bukan berarti dalam arti anak. tetapi dalam bahasa JAWA ...Putra dipakai untuk memanggil anak, cucu, cicit dan keturunan.

Dalam Catatan beberapa Rabitah yang ada di Indonesia serta beberapa catatan para Habaib dan Kyai ahli nasab diriwayatkan bahwa:

Sayyid Abu Abullah (Wan Bo atau Raja Champa) memiliki istri:
1. Isteri Pertama adalah: Syarifah Zainab binti Sayyid Yusuf Asy-Syandani (Pattani Thailand) melahirkan 2 anak laki-laki: yaitu:
a. Sayyid Abul Muzhaffar, melahirkan para sultan Pattani, Kelantan lama dan Malaysia.
b. Sayyid Babullah, melahirkan Sultan-sultan Ternate.

2. Isteri kedua adalah Nyai Rara Santang binti Prabu Siliwangi Raja Pajajaran, melahirkan 2 anak, yaitu:
a. Sultan Nurullah (Raja Champa)
b. Syarif Hidayatullah (Raja Cirebon) bergelar Sunan Gunung Jati.

3. Istri ketiga adalah Nyai Condrowati binti Raja Brawijaya V, melahirkan 1 anak yaitu: Raden Patah yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fattah. Gelar Akbar dinisbatkan pada gelar ayahnya yaitu Sultan Abu Abdullah (Wan Bo atau Raja Champa) ibni Ali Alam (Ali Nurul Alam ) ibni Jamaluddin Al-Husain ( Sayyid Hussein Jamadil Kubra atau Syekh Maulana Al-Akbar)

Cerita yang wajib diluruskan adalah:
1. Menurut Babad Tanah Jawi, Bahwa Raden Patah anak dari Brawijaya V yang menikahi Syarifah dari Champa yang bernama Ratu Dwarawati

Sanggahan saya:
Dalam ilmu Fiqih Islam, hal ini penghinaan terhadap Syarifah, karena tidak mungkin seorang syarifah dinikahkan kepada Raja Hindu. kalao toh masuk Islam. Maka tidak mungkin syarifah menikah dengan muallaf.

2. Menurut kronik Cina dari kuil Sam Po Kong, Ibu Raden Patah adalah Selir Brawijaya dari Cina. Lalu selir tersebut dicerai dan dinikahkan kepada anak brawijaya yang menjadi Adipati Palembang.

Sanggahan Saya:
Jelas sekali kisah ini bertentangan dengan syariat Islam. Dan tidak layak dinisbatkan kepada ibu dari Raden Patah. Haram hukumnya Istri ayah meskipun telah dicerai dinikahkan dengan anak yang lain.


*Note : by Nurfadhil Azmatkhan Al-Husaini dengan tulisan ini menunjukkan pula bahwa =
1. Walisongo & kerabat pada masa lalu juga kerap kali menjaga & mengutamakan Kafa'ah..
2. Meluruskan pula sejarah Sunan Gunung Jati yang selama ini nasabnya benar & jelas namun dikisahkan sebagai putra Raja Mesir Abdullah.. padahal Abdullah merupakan Raja Champa seperti data di atas; hal ini dikarenakan.. Sunan Gunung Jati sbg putra seorang Raja, ketika berdakwah ke nusantara, sebelumnya sempat belajar & berdakwah dari Mesir.. sehingga disangka sbg putra Raja Mesir.. Hal ini sudah kami cek dalam sejarah daftar penguasa Mesir pada jaman itu, tdk tercatat nama Syarif Abdullah.. sedangkan dalam sejarah Melayu, Pattani & Champa .. hal ini dikenal jelas.. dan diakui ulama ahli nasab.. Penulisan kisah sunan Gunung Jati sbg putra Raja Mesir berasal dari distorsi komunikasi mulut ke mulut yang kemudian dicatat dalam Babad sekitar 200 tahun kemudian dari masa kehidupan Sunan Gunung Jati.. dan kemungkinan besar terkait dengan campur tangan penjajah dalam mengaburkan sejarah para penyebar Islam nusantara

Subscribe to receive free email updates:

8 Responses to "SEJARAH & NASAB RADEN FATTAH (SULTAN DEMAK)"

  1. Berarti Raden Patah merupakan keturunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam, mengejutkan.
    Untuk artikel yg ini lumayanlah ada keterangan sumbernya.

    ReplyDelete
  2. tuh kan ada g baru tentang sejarah di indonesia,,pasti sejarah yg ada di indonesia 90% adalah buatn panjajah.

    ReplyDelete
  3. terima kasih atas muatan artikelnya, bagaimana cara menyelamatkan berita yang benar. content ini tidak bisa di sharing karena diindikasi mengandung muatan yang di blokir. :P

    ReplyDelete
  4. Adakah catatan sejarah yg menyatakan "anak cucu Raden Fatah yg melarikan diri ke Tulung agung Jawa timur,,

    ReplyDelete
  5. Nanya Om, raden Trenggono anak kandung ato menantu Raden Fatah?,
    Kata ibu aku, Buyut saya (yai yazid) begitu kata ibu saya, beliau masih keturunan Raden Fattah, dari garis raden trenggono, dan keluarga kami masih memilik pusaka beliau(Raden trenggono) berupa keris,,,

    ReplyDelete
  6. Memang sih, Babad tanah jawi itu kredibilitasnya meragukan. Karena ditulis dibawah pengawasan penjajah belanda.
    Dan yang jelas, ditulis ratusan tahun sesudah masa Demak. Dan sumber2 yg digunakan juga tidak jelas darimana.

    Contoh lain kerancuannya adalah bahwa mereka mengatakan Demak berdiri dengan cara meruntuhkan Majapahit, dan Raden fatah mengkhianati ayahnya sendiri yg katanya adalah raja Brawijaya.

    Sedemikian berakarnya berita ngawur ini, sampai bangsa jin juga ikut2an mempropagandakan berita ini kepada manusia berulang2.

    Padahal menurut prasasti yang jelas2 ditulis pada saat keruntuhan Majapahit, disebutkan bahwa telah terjadi kudeta oleh keluarga raja hindu yg bergelar Girindrawardhana yg kemudian dikudeta lagi oleh patihnya, dan seterusnya.

    Dan keluarga hindu yg saling kudeta ini tidak ada sangkut pautnya dengan Raden Fatah. Jadi tidak benar tudingan yg mengatakan bahwa Demak didirikan diatas paksaan dan banjir darah terhadap keluarga majapahit.

    Wallahu a'lam.
    Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Patah

    ReplyDelete
  7. Artikelnya bagus Gan, kalo sy boleh tau ini sumber beritanya dari mana ?

    ReplyDelete