Oleh R Syarif Ario Dgs
Penelitian
menyimpulkan bahwa tumbuhan ternyata saling berkomunikasi. Para
peneliti memodifikasi gen kubis yang memicu keluarnya gas saat permukaan
tanaman dipotong atau dilubangi. Modifikasi gen itu demi membuktikan
bahwa tanaman "saling berbicara".
Peneliti menambahkan luciferase protein ke DNA sehingga emisi tanaman 'dapat dipantau di depan kamera. Luciferase protein menimbulkan cahaya kunang-kunang dalam gelap.
Tanaman kubis yang daunnya dipotong dengan gunting mulai memancarkan gas - jasmonat metil - yang 'memberitahu' tumbuhan di lain bahwa ada bahaya di sekitar mereka.
Dua tanaman kubis di dekat tanaman yang dipotong itu menerima pesan untuk melindungi diri. Mereka melindungi diri dengan memproduksi bahan kimia beracun pada daun untuk menangkis predator seperti ulat.
Ini adalah untuk pertama kalinya proses tersebut tertangkap kamera. Para ilmuwan mengatakan penelitian itu makin memperbesar dugaan bahwa semua tanaman berkomunikasi satu sama lain melalui 'bahasa rumit yang tidak terlihat'.
Rekaman itu akan ditampilkan sebagai cuplikan dari serial tiga bagian "How to Grow a Planet" yang ditayangkkan oleh BBC belum lama ini.
Profesor Ian Stewart yang melakukan percobaan tersebut di Exeter University, mengatakan: "gas tersebut memicu perubahan aktivitas biologis dua tanaman di sebelahnya. Mereka mendeteksi pesan yang memperingatkan mereka untuk melindungi diri."
"Mungkin ada obrolan konstan antar berbagai tanaman, bahwa mereka secara kimia dapat merasakan hal yang terjadi pada tumbuhan lain, ini tak ubahnya ada bahasa rahasia yang tersembunyi di sekitar kita," ujarnya dikutip dari BBC, 7 Pebruari 2012.
"Kebanyakan orang berasumsi bahwa tanaman menjalani hidup bukan pasif, kenyataannya mereka bergerak, punya rasa, dan berkomunikasi, hampir bisa disebut mereka punya sejenis kecerdasan," kata profesor Ian.
Profesor Nick Smirnoff yang memimpin penelitian itu mengemukakan bahwa temuan mereka bukan berarti bahwa tanaman bisa merasakan sakit. Tanaman tidak memiliki saraf.
Profesor Smirnoff, ahli biokimia, mengatakan: "Kami telah berhasil menunjukkan secara visual bahwa gas yang dipancarkan oleh tanaman ketika terluka akan mempengaruhi tanaman di sekitarnya."
"Belum jelas mengapa hal itu akan menguntungkan tanaman lainnya karena tanaman selalu saling bersaing. Masih banyak yang harus dipelajari."
Bertasbih
Belum lama ini, sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologist, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak biasa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.
Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilloscope. Para ilmuwan menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.
Keajaiban ini sebenarnya banyak disampaikan dalam al-Quran di mana semua makhluk hidup di dunia ini berstasbih dan bersujud di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala.
Dalam bukunya “Bahkan Jagat Raya Pun Bertasbih”, Dr. Ahmad Syawqi Ibrahim mengungkap banyak rahasia tumbuh-tumbuhan yang sesungguhnya hidup dan bertasbih kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Dalam Surat Israa’: 44 yang menunjukkan sesungguhnya, langit, bumi dan tumbuh-tumbuhan itu bertasbih kepada Allah, hanya manusia tak mengerti cara tasbih mereka.
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS: Israa’: 44).
Dalam ayat lain disebutkan, “Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.” (Q.S Ar-Rahman [55]: 6)
Dalam surat Al Hajj juga disebutkan, “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” [Al-Hajj: 18].
Maha benar Allah Subhanahu Wata’ala dan kebenaran Islam yang telah diturunkan Nya.*
Keterangan: Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.) yang memiliki kepekaan tinggi terhadap cahaya dan daunnya mengatup jika disentuh.
Sumber : pelita/bbc
Peneliti menambahkan luciferase protein ke DNA sehingga emisi tanaman 'dapat dipantau di depan kamera. Luciferase protein menimbulkan cahaya kunang-kunang dalam gelap.
Tanaman kubis yang daunnya dipotong dengan gunting mulai memancarkan gas - jasmonat metil - yang 'memberitahu' tumbuhan di lain bahwa ada bahaya di sekitar mereka.
Dua tanaman kubis di dekat tanaman yang dipotong itu menerima pesan untuk melindungi diri. Mereka melindungi diri dengan memproduksi bahan kimia beracun pada daun untuk menangkis predator seperti ulat.
Ini adalah untuk pertama kalinya proses tersebut tertangkap kamera. Para ilmuwan mengatakan penelitian itu makin memperbesar dugaan bahwa semua tanaman berkomunikasi satu sama lain melalui 'bahasa rumit yang tidak terlihat'.
Rekaman itu akan ditampilkan sebagai cuplikan dari serial tiga bagian "How to Grow a Planet" yang ditayangkkan oleh BBC belum lama ini.
Profesor Ian Stewart yang melakukan percobaan tersebut di Exeter University, mengatakan: "gas tersebut memicu perubahan aktivitas biologis dua tanaman di sebelahnya. Mereka mendeteksi pesan yang memperingatkan mereka untuk melindungi diri."
"Mungkin ada obrolan konstan antar berbagai tanaman, bahwa mereka secara kimia dapat merasakan hal yang terjadi pada tumbuhan lain, ini tak ubahnya ada bahasa rahasia yang tersembunyi di sekitar kita," ujarnya dikutip dari BBC, 7 Pebruari 2012.
"Kebanyakan orang berasumsi bahwa tanaman menjalani hidup bukan pasif, kenyataannya mereka bergerak, punya rasa, dan berkomunikasi, hampir bisa disebut mereka punya sejenis kecerdasan," kata profesor Ian.
Profesor Nick Smirnoff yang memimpin penelitian itu mengemukakan bahwa temuan mereka bukan berarti bahwa tanaman bisa merasakan sakit. Tanaman tidak memiliki saraf.
Profesor Smirnoff, ahli biokimia, mengatakan: "Kami telah berhasil menunjukkan secara visual bahwa gas yang dipancarkan oleh tanaman ketika terluka akan mempengaruhi tanaman di sekitarnya."
"Belum jelas mengapa hal itu akan menguntungkan tanaman lainnya karena tanaman selalu saling bersaing. Masih banyak yang harus dipelajari."
Bertasbih
Belum lama ini, sebuah penelitian ilmiah yang diberitakan oleh majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologist, menyebutkan bahwa sekelompok ilmuwan yang mengadakan penelitian mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak biasa didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.
Para ilmuwan selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilloscope. Para ilmuwan menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.
Keajaiban ini sebenarnya banyak disampaikan dalam al-Quran di mana semua makhluk hidup di dunia ini berstasbih dan bersujud di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala.
Dalam bukunya “Bahkan Jagat Raya Pun Bertasbih”, Dr. Ahmad Syawqi Ibrahim mengungkap banyak rahasia tumbuh-tumbuhan yang sesungguhnya hidup dan bertasbih kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Dalam Surat Israa’: 44 yang menunjukkan sesungguhnya, langit, bumi dan tumbuh-tumbuhan itu bertasbih kepada Allah, hanya manusia tak mengerti cara tasbih mereka.
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS: Israa’: 44).
Dalam ayat lain disebutkan, “Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.” (Q.S Ar-Rahman [55]: 6)
Dalam surat Al Hajj juga disebutkan, “Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” [Al-Hajj: 18].
Maha benar Allah Subhanahu Wata’ala dan kebenaran Islam yang telah diturunkan Nya.*
Keterangan: Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.) yang memiliki kepekaan tinggi terhadap cahaya dan daunnya mengatup jika disentuh.
Sumber : pelita/bbc
0 Response to "TUMBUHAN SALING BERKOMUNIKASI DAN BERTASBIH KEPADA ALLAH"
Post a Comment