Sesuai dengan namanya, ikan betet dalam beberapa hal memang menyerupai burung betet. Selain warna tubuhnya yang mencolok, mulutnya pun sangat mirip dengan burung betet.
Gigi-gigi ikan betet menyatu membentuk susunan menyerupai paruh betet yang berguna untuk memotong, mengunyah dan melumatkan makanan. Pada umumnya ikan ini tergolong pemakan tumbuhan, dan terutama memakan terumbu karang mati yang terbalut ganggang.
Sejumlah spesies dari ikan ini memakan rumput laut. Karena memakan terumbu karang, tidak mengherankan jika kotoran yang dikeluarkan dari anus ikan ini sebagian besar berupa pasir halus yang terdiri dari kapur kalsium karbonat.
Menurut penelitian, salah satu sumber utama penghasil pasir tropis di laut adalah kotoran ikan betet.
Ikan betet menutupi tubuhnya dengan zat yang mirip gelatin (agar-agar), khususnya di malam hari. Marilah kita cermati bagaimana zat ini dihasilkan, serta penggunaannya.
Ikan betet menghasilkan zat ini untuk melindungi diri mereka di malam hari terhadap pengaruh dari luar. Zat ini melindungi sang ikan dari pemburu yang giat di malam hari. Selain itu, adanya zat ini memungkinkan ikan betet untuk menyamarkan dirinya.
Pertama, lendir yang terdiri dari gelatin tersebut dikeluarkan oleh kelenjar yang terletak di sisi bagian atas dari rongga insang, saat ikan bernapas. Setelah beberapa saat, pelapis mirip-gelatin tadi membungkus seluruh tubuh ikan, sehingga dihasilkanlah kantung tidur tembus pandang.
Kantung tidur ini berperan penting melindungi ikan terhadap belut moray, yang tergolong musuh terbesar ikan betet. Belut moray memiliki indera penciuman yang luar biasa tajam, dan mereka mencari mangsanya dengan menggunakan kemampuan tersebut.
Namun demikian, karena lapisan pelindung ketatnya itu, aroma tubuh ikan betet tidak dapat dicium oleh belut moray. Bahkan sekalipun lewat di sebelahnya dan menabrak ikan betet, sang belut tidak mampu mengenali keberadaannya.
Memahami cara-kerja yang luar biasa ini, kita sepatutnya bertanya, bagaimana ikan betet mampu melengkapi diri dengan lapisan pelindung pada malam hari? Bagaimana mereka dapat menemukan bahan yang mampu mencegah indera penciuman moray yang tajam mengenalinya, serta membuat mereka aman dan nyaman melewati malam?
Tidak mungkin kita menganggap ikan berpikir dan merencanakan untuk menghasilkan zat khusus di dalam tubuhnya dan kemudian menutupi tubuhnya dengan zat ini. Mustahil pula proses pembentukan seperti ini terbentuk dengan sendirinya tanpa penciptaan sengaja, sejalan dengan waktu.
Jika ikan betet yang ada sekarang tidak dapat berpikir dan berencana menghasilkan zat dengan kecerdasannya sendiri dan membentuk perangkat sedemikian itu dalam tubuhnya dengan kehendak sendiri, maka ikan betet yang hidup 10.000 tahun yang lalu pun tidak mampu melakukan hal serupa.
Tubuh ikan yang dilapisi dengan lendir, yang bertujuan untuk menyamarkan diri dari musuhnya dengan jitu, adalah hal yang sangat cakap. Jelaslah bahwa keistimewaan yang seperti ini dapat terjadi hanya karena adanya perancangan yang cerdas. Kecerdasan ini bukanlah milik ikan atau makhluk apa pun selain Allah, Yang telah menciptakan dan merencanakan semua ini.
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah”. Lalu jadilah ia. (QS. Al Baqarah, 2: 117)
(insight-magazine)
0 Response to "Keistimewaan Ikan Betet, Tempat Tidur dari Lendir"
Post a Comment