Memakai baju, celana panjang, kaus kaki, sepatu, kacamata, helm, dan sebagainya. Tiap hari boleh dikata kita selalu memakai pakaian, baik pakaian tidur, pakaian kerja, pakaian ibadah, maupun pakaian santai. Apa pun bentuk dan kegunaannya, semuanya adalah pakaian. Pakaian menutupi dan melindungi kulit kita.
Namun simaklah, sebenarnya lapisan kulit tubuh kita pun melindungi diri kita layaknya pakaian yang kita kenakan, bahkan lebih hebat dari pakaian.
Kulit bukan hanya lapisan tipis lentur, sedikit berambut, dan berwarna putih bersih, coklat atau hitam legam. Lebih dari itu, Allah telah menciptakan kulit kita dengan 3 lapisan yaitu Epidermis, Dermis, dan Subkutan. Ketiganya bagaikan pakaian berstruktur canggih yang melindungi tubuh kita.
Lapisan epidermis adalah baju pelindung terluar yang menjaga permukaan tubuh dari kekeringan akibat penguapan berlebihan, pencemaran, sinar matahari dan kuman penyakit. Lapisan ini merupakan baju terluar yang langsung bersentuhan dengan dunia luar.
Ada yang berpendapat, sebagian debu yang berterbangan di dalam rumah kita berasal dari sel-sel kulit kita yang mati dan mengelupas.
Di bawah epidermis adalah lapisan dermis. Pada lapisan ini dapat dijumpai pembuluh darah, saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak (sebasea). Pada setiap 1 cm persegi kulit manusia terdapat jalinan pembuluh darah dengan panjang keseluruhan sekitar 7 meter.
Lapisan kulit terakhir dan terbawah adalah Subkutan, yakni lapisan jaringan tebal di bawah dermis yang menjaga bentuk dan suhu tubuh. Pada lapisan subkutan terdapat sel-sel lemak sebagai bantalan pelindung dari benturan keras, cadangan makanan bagi lapisan kulit di atas dan di sekitarnya.
Selain sebagai pembungkus lentur pelindung tubuh dari pengaruh lingkungan, kulit pun ternyata merupakan alat tubuh terberat dan terluas. Berat keseluruhan kulit adalah sekitar 15% berat tubuh, dan luasnya mencapai kurang lebih 1,50-1,75 meter persegi.
Tebal kulit rata-rata 1-2 mm. Lapisan kulit tertebal ada di telapak tangan dan telapak kaki, yaitu sekitar 6 mm. Ini dikarenakan bagian inilah yang paling sering bersinggungan secara mekanis dengan permukaan benda-benda di dunia luar, misalnya untuk memegang, menapak dan melangkah.
Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf bernama reseptor yang peka terhadap beberapa jenis rangsangan, seperti panas, dingin, sakit, sentuhan dan tekanan. Reseptor-reseptor panas dan dingin terdapat dalam dermis sedangkan reseptor tekanan terdapat pada sel-sel lemak, yaitu pada daerah subkutan.
Reseptor-reseptor ini akan menerima rangsangan dan mengubahnya menjadi sinyal yang dihantarkan ke otak untuk ditafsirkan. Bayangkan apabila kita tidak dikaruniai kulit yang dipenuhi ujung saraf oleh Allah, apa jadinya tubuh kita ini.
Misalnya saja, saat tersentuh api kita dengan cepat menjauhinya. Itulah mengapa sekitar 85% luka bakar bersifat ringan dan penderitanya tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Hal tersebut dikarenakan adanya sel saraf bagaikan alarm yang mengetahui adanya bahaya sehingga tubuh dapat cepat meresponnya untuk manghindari kerusakan yang lebih parah akibat luka bakar karena panas, listrik, atau zat kimia.
Keajaiban lainnya dari pakaian supercanggih ciptaan Allah ini adalah kemampuannya untuk self-healing, atau mengobati jaringannya yang terluka secara mandiri. Bahkan apabila lukanya tidak terlalu parah, kulit mampu kembali ke bentuk semula.
Mana ada di seluruh dunia yang membuat atau menjual pakaian berperangkat otomatis sehebat ini, yang mampu menjahit sendiri tatkala robek? Kehebatan kulit itu dikarenakan keberadaan suatu lapisan Malphigi.
Pada lapisan ini terdapat sel-sel yang bermitosis (membelah dan memperbanyak diri) untuk menghasilkan sel-sel kulit baru pengganti sel-sel yang telah rusak dan mati. Lapisan Malphigi juga menambah luas permukaan kulit semasa proses pertumbuhan berlangsung.
Kulit juga berfungsi sebagai tempat pembuangan zat-zat sampah hasil metabolisme (kerja biologis dan kimiawi) dalam tubuh. Zat-zat ini berupa cairan keringat.
Sebagian proses metabolisme tubuh merupakan proses pembakaran yang menghasilkan tenaga dan panas. Panas yang dihasilkan dapat berbahaya jika kelebihannya tidak dibuang.
Cairan keringat amat membantu menyerap panas ini dan mendinginkan suhu tubuh. Karenanya, kulit turut berperan mengatur suhu badan. Selain itu, kulit juga mampu menyerap zat asam (oxygen) dalam kadar rendah melalui pori-pori kulit.
Karena penting, kulit harus dipelihara dengan baik. Darah dan getah bening selalu memelihara keadaan kulit agar tetap kenyal dan berwarna kemerahan.
Bila persediaan darah cukup dan tubuh normal, kulit kita agak kemerah-merahan, muka berseri-seri. Sari makanan yang diedarkan darah ke seluruh tubuh berguna sebagai zat pemelihara kulit, sehingga kecantikan dan ketampanan dapat terjaga.
Ketersediaan darah yang cukup dan kerja pembuluh darah yang prima menjadikan penampilan kulit tetap segar dan mulus. Memakan cukup sayuran dan buah-buahan segar akan membantu mewujudkan hal ini.
Itulah kulit, salah satu ciptaan Allah yang amat berharga buat kita. Kita rasakan manfaat pentingnya, namun sering lupa bersyukur akan nikmat Allah ini. Bersyukur bukanlah sekedar sering mandi dan rajin merawat kulit, tapi bagaimana kita dapat semakin taat kepadaNya. (insight-magazine)
Airlangga Bramayudha
Mahasiswa Teknik Elektro ITS Surabaya
0 Response to "Keajaiban Kulit, Bukan Sekadar Rajin Mandi"
Post a Comment