Erdogan Tidak Mau Menginjak Bendera Negaranya


Oleh : 
 Ibnu Fatkan (sigits)

Siapa yang tidak kenal Recep Tayyip Erdoğan ? Beliaulah salah satu tokoh populer saat ini yang barangkali sudah dikenal oleh banyak manusia di penjuru dunia. Sepak terjangngnya selama memimpin Turki menjadikan beliau sebagai sosok yang disegani baik oleh kawan atau lawan politiknya.

Recep Tayyip Erdoğan (lahir 26 Februari 1954) adalah seorang politikus Turki . Beliau menjabat Perdana Menteri Turki sejak 14 Maret 2003. Ia juga seorang pimpinan Adalet Ve Kalkinma Partisi (AKP, atau Partai Keadilan dan Pembangunan). Pada tahun 2010, Erdogan terpilih sebagai muslim kedua paling berpengaruh di dunia.
Erdogan terpilih Sebagai Walikota Istanbul dalam pemilu lokal pada 27 Maret 1994. Sebagai wali kota Istanbul, ia menjadi terkenal karena ia seorang administratur yang efektif dan populis, membangun prasarana dan jalur-jalur transportasi Istanbul dan pada saat yang sama memperindah kota itu. Dalam prosesnya ia menjadi politikus Turki yang paling populer.

Prestasi menonjolnya yang sulit dilupakan warga adalah keberhasilan pengadaan air bersih untuk penduduk kota itu, penertiban bangunan, mengurangi kadar polusi dengan melakukan aksi penanaman ribuan pohon di jalan-jalan kota, memerangi praktik prostitusi liar dengan memberikan pekerjaan lebih terhormat kepada wanita muda, dan melarang menyuguhkan minuman keras di tempat yang berada di bawah control Walikota Istanbul.

Pada tanggal 12 Desember 1997 beliau dipenjara karena puisinya yang bermasalah. Setelah empat bulan di penjara, Erdogan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) pada tanggal 14 Agustus 2001. Dari tahun pertama, Partai AK menjadi gerakan politik terbesar yang didukung publik di Turki. Pada pemilihan umum tahun 2002, Partai AK memenangkan dua pertiga kursi di parlemen, membentuk pemerintahan partai tunggal setelah 11 tahun.

Ketika mendeklarasikan Partai Keadilan Pembangunan (AKP : Adalet ve Kalkinma Partisi) yang berhaluan Islam pada Agustus 2001, ia mampu membawa partainya ibarat cahaya yang akan menerangi kegelapan. Kemenangan partainya dalam pemilu 3 November 2002 dengan 34,1 persen suara bukan secara otomatis menaikkan citra sebagai perdana menteri Wakil Ketua AKP Abdullah Gul yang ditunjuk oleh Presiden Ahmet Necdet Sezer. Tetapi, setelah semua kasus yang menimpanya dianggap selesai dan disetujui parlamen, ia kemudian menggantikan Abdullah Gul sebagai Perdana Menteri Turki.

Kejadian unik yang dialami oleh Recep Tayyip Erdoğan bermula  dalam sesi foto bersama para pemimpin KTT G20 di St. Petersburg, Rusia, pada Jumat 6/9 lalu. Erdogan yang tiba di tempat lokasi foto bersama PM Inggris, David Cameron, mengambil gambar bendera Turki yang berada di bawah kakinya . Beliau tidak mau menginjak bendera negaranya  sebagai bentuk penghormatan meskipun sebenarnya panitia menaruh bendera tersebut di lantai sebagai tanda posisi berdirinya para pemimpin negara.

Presiden AS Barack Obama, Cameron dan Merkel yang melihat aksi Erdogan sontak tertawa. Reaksi itu barangkali merupakan sebentuk kekaguman atas kerendahan hatinya. Rasa kagum juga terlihat di raut wajah Presiden Argentina, Cristina Fernández de Kirchner. Nampaknya , ia tidak menduga bahwa Erdogan adalah sosok pemimpin yang begitu menghargai identitas negaranya.

Aksi pungut bendera di KTT G20 ini bukanlah kali pertama dilakukan Erdogan. Dalam dokumentasi acara G20 di Pittsburgh, 2009 lalu, Erdogan juga menyelamatkan bendera Turki dan memasukkannya ke jas, agar ia tidak terinjak.

Ah, nampaknya anggapan oknum kaum sekuler dan liberal yang selalu menuduh mereka-mereka yang mengusung agenda Islam sebagai sosok yang tidak nasionalis, merusak kesatuan negara dan menjadi ancaman bagi keamanan nasional perlu dipertimbangkan lagi…..

Video :

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=cwB9E7PGZuo#t=45

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Erdogan Tidak Mau Menginjak Bendera Negaranya"

Post a Comment