Basmah memprediksi hasil ujiannya mendekati yang ia capai, setelah Allah menganugerahkan hafalan Al-Qur’an sejak kecil. Karena itu ia tidak pernah lepas berdoa dan berserah diri serta percaya penuh kepada Allah, dan sampai kepada nilai ini yang menurutnya berhasil diraih berkat keutamaan menghafal Al-Qur’anul Karim.
Basmah belajar di sekolah Tel Zatir dengan jurusan humaniora, dan berhasil meraih tiket Umrah setelah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an sejak usia 8 tahun. Syahin bertekad mempelajari bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan dunia selain bahasa Arab, dengan tujuan mengirimkan pesan penderitaan bangsa Palestina kepada dunia luar.
Sejak kecil Syahin telah meraih beragam prestasi, sebagai peringkat pertama di Gaza Utara saat kelas 11, dan peringkat ke 8 dari seluruh siswa di Gaza.
Kepada koresponden Pusat Informasi Palestina, Syahin menyatakan tidak pernah mendapatkan kesulitan saat belajar maupun saat ditugaskan membuat kurikulum pendidikan. Syahin berhasil mengendalikan persoalan keterputusan aliran listrik dengan membuat pembangkit listrik tenaga surya.
Syahin berkeinginan bergabung dengan saudaranya Muhammad dan Izzudin yang berkuliah di fakultas kedokteran dan berhasil meraih peringkat atas selama belajarnya di SMU.
Saat belajar, Syahin tidak pernah mengalami kesulitan, dan menegaskan keyakinannya kepada Allah jauh lebih besar dari kekhawatiran maupun kebingungan.
Sang ayah Wael saat wawancara dengan koresponden kami menyatakan, di negeri ini kami tidak memiliki selain kesuksesan dan prestasi agar putera-putera kami membawa pesan perjuangan melawan penjajah dengan menggunakan ilmu dan keyakinan terhadap kemenangan dan kemerdekaan. (PIP)
0 Response to "Basmah Syahin: Prestasiku Berkat Hafalan Al-Qur’an"
Post a Comment