Oleh : Fey Down/Kompasiana
Tadi sore saya ke apotik bersama anak perempuanku. Naik motor lewatin masjid Al Munawarah di Pamulang. Tiba tiba anakku berhenti.
” Mama saya mau beli kerupuk sama bapak tuna netra itu” Motorpun putar balik.
Namanya pak Ikhsan , terlihat masih muda. Ia jualan kerupuk ikan dari pagi sampe sore. Tadi saya lihat dagangannya masih banyak sekali padahal udah jam 4 sore. Payung melindunginya dari teriknya matahari. Kerupuk disimpan dalam pelastik besar yang ada resletingnya.
Tanpa terasa airmataku menetes, ya Allah, walau tuna netra , pak Ikhsan tak mau jadi peminta minta, padahal di ujung sana saya lihat setiap hari seorang ibu sehat segar cuma duduk jadi pengemis. Apalagi di Indonesia banyak sekali pengemis berdasi yang suka minta jatah sama rakyat.
Saya beli kerupuk cuma dua, tapi saya kasih uang kembaliannya.
Kata pak Ikhsan
” Ibu mau diambilin kerupuknya atau mau ambil sendiri. Ini uangnya berapa? ..”
” Gpp pak ambilin aja. Uangnya segini pak (saya sebut nilai uang) , tapi tak apa saya beli dua, sisa uang buat Bapak aja”
Harga kerupuk 5000 rupiah, entah berapa untung yang didapat. Memang banyak motor dan mobil melewati jalan itu, tapi hanya orang orang yang sudah tahu dan punya uang yang mampir membeli. Hari itu dagangan pak Ihksan masih banyak sekali.
Entah bagaimana cara pak Ikhsan mengetahui apakah uang yang diberikan pembeli benar jumlahnya. Di sini dibutuhkan kejujuran dari kita para pembeli.
” Ibu saya ada kembalinya bu.” ujarnya
“Udah pak ngga apa apa buat bapak”
Ia mengulang lagi ingin memberikan kembalian, tetap saya ngga mau. Lalu pak Ikhsan tersenyum sambil ucapkan terima kasih berkali kali. Kata anakku kadang ada orang jahat, beli cuma satu, ambil kerupuknya 3. Jahat amat tuh manusia , tega benar ambil rezeki si bapak .
Insya Allah tiap saya lewat akan saya beli kerupuk si bapak. Pengen gitu tadi turun dari motor trus bantuin jualan dan cegat mobil2 dan motor2 yang lalu lalang. Sayang saya harus buru buru karena suami nunggu obat yang saya beli. Lokasi jualan Pak Ikhsan tepat didepan Masjid AL Munawarah, Witanaharja . Pamulang Barat. Saya lihat tempatnya aman diatas trotoar.
Melihat pak Ikhsan saya mendapat pelajaran, bahwa selama manusia mau usaha dan tidak malas, pasti Allah membuka pintu rezeki.
Sekedar himbauan jika ada teman teman yang tinggal di Pamulang Barat , kalau lewat Witanaharja, depan mesjid Al Munawarah, beli lah kerupuk dari pak Ikhsan walau sebungkus.
0 Response to "Pak Ikhsan, Tunanetra Penjual Kerupuk di Pamulang Barat"
Post a Comment