Yang
paling anyar adalah peristiwa kriminalisasi presiden partai Lutfi Hasan Ishak
oleh KPK yang berujung dengan penggantiannya oleh Anis Matta. Penggantian ini
tanpa makan waktu lama, tanpa ada huru-hara internal, berbiaya murah tanpa KLB,
dan bahkan meningkatkan soliditas kader. Hasil jangka pendek yang tampak adalah
dimenangkannya pilkada Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Ini
semestinya harus dicermati oleh masyarakat bahwa mengapa kapal PKS mampu
melalui badai tornado itu dengan mulus, tak seperti tetangga sebelahnya.
Mengambil kata pengamat perpolitikan, PKS mempunyai manajemen konflik yang luar
biasa. Salah satu sebabnya adalah karena para kader tsiqah (percaya) betul terhadap para pimpinannya.
Para
kader percaya pimpinannya tidak sejahat apa yang digambarkan oleh media. Para kader
percaya bahwa sang presiden partai terpilih khususnya atau para qiyadah lainnya (pemimpin) secara umum
adalah orang-orang yang tidak akan membawa gerbong penuh berisi kader itu ke
dalam jurang kehancurannya. Modal percaya dari para kader itulah yang tidak
dimiliki oleh partai lainnya. Sehingga yang terjadi adalah rebutan kursi
kepemimpinan, rebutan pengaruh, dan rebutan menjadi sengkuni-sengkuni.
Mengapa
para kader itu begitu percaya kepada para pimpinannya? Karena para kader yang
dibina setiap pekannya itu tahu dan paham betul bahwa apa yang mereka lakukan
adalah dalam kerangka dakwah. Dalam dakwah, merasa ragu dengan
keputusan-keputusan qiyadah adalah
salah satu tanda yang menunjukkan lemahnya komitmen terhadap dakwah, karena
keraguan selalu disertai dengan buruk sangka. Dan buruk sangka mendorong
timbulnya permusuhan, pertentangan, dan perpecahan. Muaranya adalah lemahnya
barisan dakwah. Itu yang tidak
diinginkan mereka.
Kepercayaan
itu muncul dari rasa ikhlas, cinta dan penghargaan, penghormatan, serta
ketaatan. Pihak eksternal akan memandang hal ini sebagai sebuah garansi kosong
yang bernama taklid buta. Tapi tentu saja beda antara tsiqah dengan taklid itu. Karena tsiqah selalu diawali dari pemahaman, sedangkan taklid tidak.
Sebaliknya,
dengan mendapatkan keutamaan sedemikian rupa ini, qiyadah
dituntut untuk memberikan kewajiban-kewajiban yang harus mereka berikan kepada
para kadernya: keteladanan. Ini
sejatinya lalu membentuk ikatan soliditas dan militansi luar biasa yang
ditunjukkan para kader dan pimpinannya dalam setiap perhelatan pemilu ataupun
pilkada. Kisah-kisah heroiknya begitu mudah ditemukan dan dibaca.
Saat
ini, dengan semangat tempur yang tinggi PKS seperti pasukan Shalahuddin Al
Ayyubi yang hendak merebut Yerusalem atau seperti pasukan Muhammad Al Fatih
yang akan menaklukkan Konstantinopel. Dan waktu telah membuktikan bahwa sulit
merontokkan kadar kepercayaan kader PKS kepada pimpinannya.
0 Response to "Ini yang Membuat PKS Disegani"
Post a Comment