Rombongan masuk melalui perlintasan Rafah kemudian Khanyunis, lalu Gaza tengah, masuk Der Balah, Kamp Nazaret, El Barij, Magazi dan Migraqah.
Saat rombongan masuk kota Gaza dari arah Dar Syuhada Netsarem, mereka disambut warga Zaitun yang dahulu kampunya rata dengan tanah, terutama di jalan-jalan kota Sahalahuddin.
Rombongan kemudian meninggalkan jalan Shalahuddin dan masuk jalan ٍ Syaikh Ahmad Yasin. Rombongan masuk jalan tersebut dari arah barat daya Gaza yang sudah penuh sesak dengan warga. Sementara itu, para petinggi Hamas bersama keluarga Syaikh Yasin dan para tetangga sudah berdiri untuk mennyambut kedatangan Misy’al dan rombongan. Rumah inilah sebagai markas pertama pendirian gerakan Hamas pada 14 Desember 1987.
Pada pidato singkat di rumah tersebut, Misy’al mengatakan, Syaikh Yasin adalah ikon rekonsiliasi dari Gaza, mulai dari perang Al-Karomah hingga Hijarotu Sijjil. Ini sebuah janji dari kita serta janji dari semua pimpinan Hamas, baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri, bahwa kita akan tetap pada jalur rekonsiliasi untuk menghentikan perpecahan dan meningkatkan persatuan nasional, agar kita satu barisan dalam menghadapi penjajahan. Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah. Dari rumah inilah sinar itu berawal, merambah ke setiap relung jihad dan perlawanan. Disamping kursi inilah, pemimpin dan pendiri gerakan mengajarkan kita, semoga Allah merahmati beliau. Ummat ini adalah sebagian dari hasil didikanmu wahai imam syahid. Kami akan selalu berada pada jalurmu. Kami adalah ikhwanmu dan pengikutmu serta murid-muridmu, kami berupaya untuk selalu dalam tuntunanmu. Dari sinilah Syaikh Ahmad Yasin mengajarkan kami untuk menempuh jalan Hamas jalan perlawanan dari bangsa yang agung ini. Maka hari ini kita bertemu di Gaza, besok di Ramallah, Hebron, Al-Quds dan setiap kota di Palestina insya Allah.
Menurut jadwal dari rumah Syaikh Yasin, Misy’al akan menuju rumah syaikh Himsha pengawal pemimpin umum Al-Qossam, Ahmad Ja’bari yang meninggal syahid, sebelum sampai di rumahnya Ja’bari.
0 Response to "Misyal di Rumah Syaikh Ahmad Yasin: Dari Sinilah Kami Mulai Berjuang"
Post a Comment