***
Jala-jala CINTA yang ditebar IM dan Salafy di Mesir, berbuah manis hari ini, berupa:
1. Loyalitas dan Soliditas kader IM dan Salafy hingga rela mengorbankan apa saja termasuk meregang nyawa demi membela sebuah prinsip, memperjuangkan Al-HAQ melawan kebatilan.
Mungkin untuk sebagian orang -termasuk HT dan Salafy ekstrim Saudi- UU Mesir adalah buatan manusia-thaghut-dan haram untuk dijalankan. Tapi jika kita telaah isi dari UU tersebut, nampak jelas PERGUMULAN EKSISTENSI antara kaum SEPILIS dan Islam ambigu dengan ISLAMIS
HARAKI. Mengapa disebut pergumulan eksistensi? Karena kaum SEPILIS memahami, jika UU itu lolos, maka Mesir mengalami NEW ERA. Hal yang sangat ditakutkan rejim-rejim di wilayah TELUK dan tentu Israel.
Tentu kerelaan berkorban akan dianggap sebagai KEKONYOLAN. Hal ini sangat wajar, bagi sebuah konsep dakwah yang baru sebatas menebar PERANG di tataran WACANA, KLAIM, dan SLOGAN. Apatah lagi bagi jiwa-jiwa yang sudah berada di zona nyaman dan lebih memilih hidup di area AMAN kendati sepatutnya ia menjadi yang terdepan melawan KEBATILAN.
2. AS dan BARAT mengkaji ulang tentang kebijakan mendukung kaum SEPILIS. Dubes AS yang di balik layar memodali kaum SEPILIS, kembali RAGU untuk melengserkan Moursi dan membatalkan amandemen Konstitusi. Tentunya setelah melihat BERDUYUNnya para pendukung Moursi dan pendukung amandemen Konstitusi yang jumlahnya melebihi seperempat rakyat Mesir. Akhirnya bahasa KEMENLU AS adalah: "Mendukung apa yang diinginkan rakyat Mesir, dan tidak ikut campur terhadap kebijakan dalam negeri Mesir."
Mendengar demikian, Elbaradai-Amr Mousa-Hamdi Shabahin KETAR-KETIR. Perpecahan di kalangan SEPILIS pun tak terelakkan. Kader-kader mudanya banyak yang mengundurkan diri. Terlebih saat penyerangan dan pengepungan Masjid di Iskandariyah, NURANI mereka sebagai muslim-dan fitrah sebagai manusia normal, menolak pengrusakan dan aksi anarkis yang sudah tidak manusiawi lagi.
Terlebih saat melihat di lapangan semua plan-plan yang direncanakan GAGAL TOTAL. Mulai dari:
Plan A: Makar untuk membatalkan referendum===> GAGAL
Plan B: Makar untuk menunda referendum===> GAGAL
Plan C: Propaganda untuk Memboikot referendum===> GAGAL
PLan D: Menebar dusta dan menyebarluaskan foto copy UU yang sudah diubah dan dipalsukan untuk mengelabui rakyat===> GAGAL
Plan E: Memasang iklan di berbagai media agar rakyat tetap ikut serta di referendum dengan mencontreng pilihan "Tidak"===> GAGAL
Plan F: Melakukan aksi-aksi curang di TPS-TPS dan menyebarluaskannya di media untuk menipu rakyat===> GAGAL
3. Militer tidak tergoda untuk mendukung kaum SEPILIS. TEntu setelah sebelumnya militer bersikap WAIT and SEE, melihat dukungan berjuta-juta rakyat MEsir yang solid-loyal, PLUS tidak ada tindakan anarkisme yang dilakukan kader-kader IM-SALAFY kendati kantor-kantor IM-PARTAI-Markaz-markaz Dakwah dirusak dan berguguran korban jiwa. Kader-kader IM-Salafy lebih memilih JALUR DAMAI dan tidak terpancing EMOSI melakukan tindakan yang sama sesuai skenario kaum SEPILIS.
Melihat kenyataan demikian, militer tentu lebih memihak langkah-langkah konstitusional daripada dicatat sejarah sebagai PENGHANCUR BANGSA dan NEGARA MESIR. Kendati di lapangan ada kesan PEMBIARAN terhadap pengrusakan, aksi anarkisme, dan teror di masyarakat Mesir.
Prof. Dr. Hasanin Haikal mengatakan, "Saya berduka dengan kondisi Mesir. Orang yang berambisi menjatuhkan Moursi, adalah orang yang tidak paham apapun tentang Mesir. Ikhwan dan 18 juta warga Mesir (anggota IM), sama sekali tidak akan membiarkan Moursi dijatuhkan. Mereka akan mempertahankannya, hingga siap menghadapi kemungkinan terpahit: perang saudara. Moursi tidak akan jatuh. Apa yang terjadi berupa kekacauan dan kisruh, hanyalah upaya-upaya pihak luar untuk membuat Mesir chaos setelah mereka gagal di TPS-TPS."
Kapan salafy indonesia mau akur sama jama'ah lain?
ReplyDeleteAllahu Akbar,...
ReplyDeleteHaru dan hati ini bergetar, seakan apa yang terjadi di mesir ada di Indonesia. Perjuangan yang selama ini diukir oleh Palestina menjadi cambuk diri dalam berpegang pada Islam , diiringi dengan datangnya M. Moursi Alhafidz menjadi seruan diri Muslim Indonesia untuk kebangkitan Islam di Indonesia.
Bangkit saudara-saudaraku rakyat Indonesia, kita harus merapatkan barisan dan bangun dalam empuknya tempat tidur dan hiburan yang mengabaikan kita akan kebangkitan negeri ini.lebih dari 10 tahun telah dilalui, Ingat medan perang kita memang tidak sama dengan disana tapi inilah Indonesia yang disuguhkan dengan "Ghozul Fikr".
Imperialisme, kolonialisme, kapitalisme, liberalisme harus kita runtuhkan untuk menuju kebangkitan Indonesia. harapan itu masih ada dan jalan itu terbentang luas.
Apa yang ada di Palestina dan Mesir menjadi cambuk bagi kita untuk memacu dan memperkokoh azam kita.