Baru aktif ngaji beberapa pekan yang lalu..
Disebuah ta’lim dia bertemu dengan seorang akhwat berjilbab biru..
Hati sang ikhwan langsung berdesir tak menentu..
Pulang ke kos langsung merenungkan kejadian itu…
Ah…dia pun bertanya pada diri sambil tangannya menopang dagu..
Apakah yang sedang terjadi denganku?
Mengapa bayang sang akhwat tak jua mau berlalu?
Di tempat lain sang akhwat pun ternyata begitu…
Tiba-tiba dia merasakan sesuatu..
Setelah pertemuan tak sengaja dengan seorang ikhwan di ta’lim sore itu…
Seketika ada suara hati yang menyeru…
Duhai ukhti…kau sedang jatuh cinta, ayo ngaku!!
Kedua aktivis ini pun kembali bertemu..
Dengan hati-hati si ikhwan menghampiri sembari menyerahkan sesuatu..
Ohh…ternyata itu adalah surat bersampul abu-abu…
Si akhwat pun menerima dengan hati ragu…
Pulang ke kost si akhwat langsung membuka surat itu dengan rasa yang menggebu..
Seketika wajahnya merah tersipu…
Si ikhwan ternyata mengungkapkan cinta langsung tanpa bumbu rayu…
Sang akhwat hanya bisa terpaku…
Beberapa hari pun berlalu…
Si ikhwan telah gelisah menunggu..
Menanti jawaban dari sang akhwat yang telah begitu ia rindu…
Akhirnya pujaan hatinya datang dengan wajah sendu…
Sejenak pandangan mereka beradu…
Namun sesegera mungkin si akhwat menunduk kaku…
Perasaan mereka pun bercampur aduk jadi satu…
Dengan lirih sang akhwat mengaku..
Dia pun telah memiliki rasa pada ikhwan itu…
Namun…tiba-tiba nuraninya segera menyeru…
Hentikan! Tak tahukah kau bahwa rasa itu adalah godaan bagimu?
Tidakkah kau sadar bahwa kau telah membuat Rabb-mu cemburu?
Hingga akhirnya sang akhwat terduduk lesu…
Maafkan aku ya akhi..aku tak bisa menerima cintamu…
Setidaknya untuk saat ini aku belum siap untuk itu…
Sang ikhwan pun hanya bisa menerima dengan diam membisu..
Ya…dia sadar bahwa apa yang dilakukannya telah keliru…
Akhirnya mereka pun berpisah dan menjadikan itu sebagai cerita semu…
Namun indah karena mereka telah saling menjaga untuk cinta yang satu…
Cinta Allah…cinta yang maha sempurna itu…
Di lokasi lain…sesosok makhluk hanya bisa termangu sembari menggerutu..
Ohh..ternyata dia syaitan si makhluk pengganggu..
Uh…usahaku kenapa sih gagal melulu?? Kata syaitan sambil berlalu…
Malaikat yang ada disampingnya hanya bisa tersenyum haru…
Sembari berkata pada syaitan : KASIAN DEH LU !!
hehehe :D
ReplyDeletehehehehe... aku jadi malu... :D
ReplyDeleteSubhanallaah..
ReplyDelete