Yahudi Di Belakang Spider-Man



SPIDER-Man is back! Dengan semua yang serba baru. Tak ada Sam Raimi yang menyutradai semua trilogi Spider-Man dalam sepuluh tahun terakhir. Tak ada Tobey Maguire dan Kirsten Dunst. Ini adalah versi reboot. Ya, yang kita bicarakan adalah The Amazing Spider-Man, film Hollywood yang dalam sepekan rilisnya sudah mendulang US$140 juta.

Namun, seperti layaknya film-film Hollywood lainnya yang selalu dibikin sequel, maka Spider-Man kali ini pun berisi pesan-pesan Zionisme-Yahudi, termasuk tentunya lifestyle Barat yang rusak.

Misalnya saja, dalam salah satu adegan, ibu dari Gwen Stacy membiarkan anaknya—maaf—berciuman dengan Peter Parker, alter-ego Spider-Man. Adegan ini tentu tak pantas dilihat oleh anak-anak ataupun remaja. Jauh-jauh hari, The Amazing Spider-Man sudah membidik remaja sebagai pangsa pasar. Tidak heran, di Jakarta saja, anak-anak SD banyak menyerbu film ini sebagai pengisi liburan sekolah.

Film bukan semata hiburan tapi sekaligus media penyampai pesan yang cukup ampuh. Pesan tersebut bisa benar dan baik, juga bisa salah dan buruk. Khusus Spider-Man, mungkin kita akan dibuat kaget bukan kepalang karena ternyata isinya sarat dengan pesan Zionisme-Yahudi dan lifestyle ala Barat. Benar. Sekalipun tema-tema film Spider-Man kentara dengan aroma Kristen, ide dasarnya kuat dengan misi Yahudi.

Masih ingat kalimat “folosofis” yang sering diputar-ulang dalam film Spider-Man? Kalimat sakti Si Muka Jaring itu adalah “with great power comes great responsibility” atau “dengan kekuatan besar akan mendatangkan tanggung jawab besar.” Kalimat ini bukan hanya diucapkan oleh Maguire, namun juga oleh Andrew Garfield, yang menggantikannya sebagai Parker.

Kalimat ini asalnya disampaikan oleh PM Inggris Winston Churchill saat Perang Dunia I berlangsung untuk menunjukkan kekuasaan dan kekuatan Britania Raya. Begitu juga manta Presiden Amerika George W Bush sering mengutip kalimat tersebut untuk menunjukkan kedigdayaan Amerika Serikat sebagai adidaya dunia. Dan yang jelas, kalimat “sakti” Spider-Man itu merupakan ucapan seorang Rahib Yahudi, Eliezer Sneider, kepada semua orang Yahudi, baik di AS, Israel, dan di dunia pada umumnya.

Fakta lain yang juga terpampang di sini adalah film-film Spider-Man selalu dipenuhi dengan orang-orang Yahudi. Sam Raimi adalah Yahudi. Penciptanya, Stan Lee juga orang Yahudi. Istri Maguire, Jeniffer Meyer adalah putri dari Presiden Universal yang juga merupakan seorang Yahudi. Nah!

sumber

Subscribe to receive free email updates:

11 Responses to "Yahudi Di Belakang Spider-Man"

  1. pokoknya kalo berkaitan dengan budaya barat hrs hati-hati aja...bukan cuma film...

    ReplyDelete
  2. Hanya sebuah film toh... Nikmati aja bila senang.. bila tidak, ya sudah tidak usah di tonton toh....! Tidak perlu disangkut pautkan dengan SARA... Gak penting saya rasa.. terimaksih...

    ReplyDelete
  3. saya muslim...tp pernyataan ini hanyalah dugaan-dugaan...tidak ada bukti yg otentik, hanyalah bukti yg didasarkan asumsi saja...mohon untuk ditinjau kembali artikelnya, karna bisa membelokkan persepsi orang. saya percaya zionisme itu ada, tp saya sangat berhati2 untuk menyatakan bahwa sesuatu itu adalah bagian dari gerakan zionisme.

    ReplyDelete
  4. Menurut Ane, semua film barat ya emang begitu, namanya juga beda budaya, kalau emang ga suka mending ga usah ditonton.

    LagiNgetren.com - Semua yg lagi ngetren ada disini.

    ReplyDelete
  5. menurut saya tulisan ini mencoba meenjelaskan bhw yahudi sudah mulai mmpengaruhi pikiran generasi muda yg kelak akan jadi penerus kita.mereka mencoba menanamkan mindset bhw yahudi-lah yg terbaik (bukan umat Islam).mengenai "kalimat sakti" itu,saya berpendapat bhw setiap orang memiliki tanggung jawab meski ia hanya mempunyai peran kecil dlm masyarakat dan itu akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah

    ReplyDelete
  6. kita aja kalau buat film juga harus ditonjolkan sisi budaya kita, dan kalau film barat menonjolkan budaya mereka sah2 aja,nikmati aja dari segi hiburan dan ambil sisi positifnya

    ReplyDelete
  7. yahudi ya yahudi
    islam ya islam..
    yang islam ikuti aturan sesuai syari'at
    dengen ketentuan atau kridor yang sudah ditentukan..
    percaya akan datangnya dajjal
    dan tunggu saatnya dajjal tiba

    ReplyDelete
  8. Jadilah Orang Yang baik...,Orang yang baik itu bagaimana ..." Orang yang selalu mencari Solussi",jangan seperti Orang - orang yang idak bependidikan, kenapa....? orang yang tidak berpendidikan adalah orang yang pandangannya sempit, bisanya hanya menyalahkan dan menyalahkan tidak ada solusi, orang yang baik adalah selalu mencari solusi dengan semua permasalahan yang ada, sehingga tujuan Tuhan menjadikan manusia di bumi ini terlaksana , manjadi manusia yang " rahmatan lil alamin"

    ReplyDelete
  9. Sebagai seorang muslim... saya melihat masih banyak teman2 dan saudara-saudara kita yang sangat-sangat APATIS terhadap musuh-musuh Islam... sudah jelas kalo memang semua ini ada kaitannya dengan rencana ZION.... coba cari tahu tentang proyek2 zion dan kelompok2 mereka... mereka berusaha untuk menyerang manusia dengan moral2 yang rusak... setelah rusak maka akan mudah mereka kendalikan.... saya harap teman2 bisa cari di tempat2 lain mengenai rencana zion ini... semoga menambah kewasapadaan kita..... ! VIVA ISLAM VIVA MUSLIM!

    ReplyDelete
  10. itu sih tergantung yg nonton gimana,ya kalo gak pengen terpengaruh dengan budaya Zionis ya gak usah nonton.Di dunia ini makin banyak yg bilang tolak Yahudi,tolak Zionis tapi mereka nulisnya di Facebook yg penciptanya Mark Zuckerberg orang Yahudi..
    sungguh bertolak belakang dengan apa yg mereka sering teriakan selama ini.
    Fake banget sudah negara ini..

    ReplyDelete