David Copperfield dan Pohon Ghorqod

Ketika perang Gaza yang berlangsung pada akhir bulan Desember 2008 hingga Januari 2009 dan memakan korban lebih dari 1300 jiwa dari pihak Palestina, maka hadits Nabi tentang akhir zaman menuju kiamat semakin kuat menegaskan akan kedatangan kiamat tersebut dengan tingkah-pola Yahudi yang sombong itu.

Perang Gaza hanyalah bagian kecil dari teka-teki masa kedatangan hari kiamat. Dan ini diperkuat dengan kerusakan yang dibuat oleh Yahudi di tanah Palestina.
Perang di Palestina pasti akan berlanjut dengan kemenangan di pihak kaum muslim secara keseluruhan, meski saat ini Yahudi zionis masih bercokol di sana. Kemenangan memang tinggal butuh waktu dan ini entah kapan. Satu hal yang jelas adalah berita gembira dari hadits yang riwayatkan oleh Imam Ahmad berikut ini.
الحجر ورَاءِ من اليهوديّ يختبيء حتّي المسلمون فيقتلهم اليهود المسلمون يقَاتل حتّي السَاعة تقوم لاََ
يهوديّ هذَا اللهعبديَا، مسلم يَا ، والشجر الحجر فيقولوالشجر
(أَحمد) اليهود شجر من فَاِنّه الغرقد إِلاَّ فاقتله فتعَال خلفي
Artinya: Tidak akan datang hari kiamat hingga kaum muslim memerangi Yahudi maka kaum muslim membunuh mereka hingga Yahudi bersembunyi di balik batu dan pepohonan dan berkatalah batu dan pohon tersebut; "Wahai musli, wahai hamba Allah ini ada orang Yahudi di belakangku kemarilah dan bunuhlah, kecuali pohon Ghorqod karena ia adalah pohonnya kaum Yahudi.


Dari hadits di atas kita dapat menyimpulkan kalau tanah Palestina akan direbut oleh kaum muslim. Dan dari hadits di atas dapat kita simpulkan pula kalau pohon Ghorqod menjadi "bunker" bagi kaum Yahudi nanti. Dan banyak yang bertanya bagaimana rupa dari pohon tersebut, atau dari jenis pohon apakah tersebut. Banyak yang sudah memberi gambaran pohon tersebut, tetapi penulis memiliki pendapat lain yaitu berdasarkan hadits di atas tadi. Jika Anda perhatikan hadits di atas dan memiliki pengetahuan sedikit bahasa Arab maka dapat kita simpulkan secara sederhana akan pohon tersebut.

Dari hadits di atas, kata شجر من فَاِنّه kata bermakna "pohon" yaitu شجر tidak diucap dalam bentuk الشجر melainkan dalam bentuk شجر. Dalam bahasa Arab bentuk kata yang tidak menggunakan ال maka kata tersebut dikatakan dalam bentuk umum atau padanannya dalam bahasa Inggris menggunakan bentuk a atau an. Sebaliknya, jika kata tersebut menggunakan bentuk ال kata tersebut padanannya dalam bahasa Inggris menggunakan bentuk the. Seperti yang kita ketahui kata benda yang menggunakan bentuk a atau an maka kata tersebut masih belum tertentu atau istilahnya indefinite sementara yang menggunakan bentuk the adalah kata yang sudah tertentu atau definite.

Penulis berani mengatakan bahwa pohon yang ditanam oleh Yahudi dan disebut oleh Nabi dengan pohon Ghorqod sesungguhnya bukan jenis pohon tertentu yang sudah jamak kita ketahui secara pasti. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan Yahudi juga tahu akan hadits ini, dan mereka pun juga cerdas menyikapi hal ini. Dan untuk mengecoh kaum muslim dalam memahami hadits di atas mereka menanam pohon dengan memberi jampi-jampi sihir "Ghorqod".
Jadi, menurut penulis kata "Ghorqod" lebih merujuk pada ilmu sihir yang "ditanam" dalam pohon tersebut, entah melalui air penyiraman atau pupuk atau lainnya. Satu hal yang jelas ilmu sihir Yahudi yaitu kabbalah berperan besar dalam hal ini.



Marilah kita kembali sejenak ke masa Nabi Sulaiman. Pernakah Anda bertanya mengapa Nabi Sulaiman diberi mukjizat oleh Allah dengan kekuatan yang sangat tinggi hingga ilmu sihir jenis apapun akan taklukan dihadapan beliau karena beliau mampu memerintahkan kaum jin, sedangkan ilmu sihir itu dipelajari oleh setan dari jenis jin. Mengapa demikian? Pembaca yang budiman, hal ini disebabkan pada masa Nabi Sulaiman, Yahudi atau pada masa itu masih bernama Bani Israel (untuk sejarah perubahan nama ini silakan Anda membaca artikel penulis di blog ini juga dalam bentuk berseri) menjadikan ilmu sihir merajalela di masyarakat luas. Dan ilmu sihir ini berawal dari Mesir yang mana seperti yang kita ketahui bersama Samiri di zaman Nabi Musa mampu membuat patung sapi yang dapat bersuara berkat ilmu sihir yang dibawa dari Mesir.

Kembali ke pohon Ghorqod. Sebenarnya tidaklah mengherankan jika Yahudi mampu bersembunyi di dalam pohon tersebut. Dengan kemampuan ilmu sihir yang mereka punyai maka hal tersebut lumrah saja. Dan ilmu sihir yang diwariskan semenjak dari zaman Fir'aun di Mesir ini masih dapat kita saksikan bersama pada hari ini meski kita belum menyaksikan Yahudi bersembunyi di pohon Ghorqod tersebut. Dan bagian dari ilmu sihir tersebut dapat kita saksikan dalam atraksi menembus tembok Cina oleh David Copperfield.

Dalam video tersebut David Copperfield membuka sedikit bagaimana cara Yahudi mampu menembus sesuatu benda padat. Dengan ilmu sihir yang dikemas secara entertainment itu, David Copperfield sejatinya membenarkan hadits Nabi bahwa Yahudi memiliki kemampuan tersebut.

Selanjutnya penulis sempat ditanya oleh seseorang, apakah pembunuhan Yahudi di Palestina hingga berdampak pada wanita dan anak-anak? Jawaban penulis adalah ya, demikianlah.

Bukan karena kaum muslim keji membunuh wanita dan anak-anak, tetapi watak Yahudi yang keras kepala dan sombonglah yang menyebabkan demikian. Bagaimana bisa terjadi demikian?

Pembaca yang budiman, skenario menurut penulis, yang terjadi seperti berikut. Ketika kaum muslim menguasai tanah Palestina, Yahudi tunggang langgang bersembunyi di mana saja mereka mampu akan tetapi semua benda di sana memberi tahu keberadaan mereka. Entah dengan bahasa manusia atau bahasa batin, kontak komunikasi antara kaum muslim dengan seluruh benda di sana terjadi sebagai akibat kutukan Allah yang kedua bagi Yahudi.

Selanjutnya, semua Yahudi bersembunyi di pohon, , baik itu pria, wanita maupun anak-anak dan terutama para pentolan zionis. Lalu kaum muslim menemukan pohon ini. Kemudian kaum muslim memberi mereka tiga pilihan yaitu:
  1. Keluar dari pohon dengan selamat lalu masuk Islam, jika tidak mau
  2. Keluar dari pohon dengan selamat tetapi terusir secara selamanya dari tanah Palestina, jika tidak mau
  3. Pohon akan ditebang sampai batas waktu yang dberikan
Dasar watak keras kepala dan sombong Yahudi, mereka sama sekali tidak mau keluar dari pohon. Prinsip mereka lebih baik mati daripada masuk Islam atau terusir dari tanah Palestina, persis seperti watak Iblis yang tidak mau menghormati Nabi Adam untuk bersujud dan lebih baik masuk neraka selama-lamanya.

Oleh sebab inilah, kaum muslim terpaksa menebang pohon tersebut setelah batas waktu yang diberikan tidak mereka indahkan. Akibatnya adalah sangat fatal, generasi Yahudi zionis di Palestina tumpas hingga ke akar-akarnya.
Demikianlah skenario yang terjadi. Satu hal yang pasti, pohon Ghorqod adalah ilmu sihir penyelamat akhir nasib Yahudi di Palestina sebelum akhirnya mereka tertumpas habis oleh kaum muslim. Walahualam bishowab.

Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "David Copperfield dan Pohon Ghorqod"

  1. kayanya kurang bener tu mas memahami hadisnya, “لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ، يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ”. sebelum kita masuk ke pmbahasan kata syajar di hadis ini,maka kita harus terlebih dahulu membahas apa itu gharqad sendiri,mengapa pd hadis ini di pakai kata al gharqad bukan cuma gharqad saja,seperti yg telah anda bahas tentang penggunaan alif lam di atas,maka dikalangan orang arab penggunaan nama ini di dlam hadis (dng mnggunakan alif lam) menandakan bahwasanya kata tersebut telah di kenal oleh mereka,untuk itu kita hrus terlebih dhulu mengetahui apa makna gharqad di kalangan arab,sperti yg akan kami nukil berikut ini:

    ReplyDelete
  2. Imam an Nawawi berkata,”Gharqad adalah sejenis pohon berduri yang dikenal di Negeri Baitul Maqdis (Palestina). Di sanalah Dajjal dan Yahudi (akan) dibunuh (yakni oleh Nabi Isa’ Alaihissallam dan kaum Muslimin). kemudian: Abu Hanifah ad Dinawari berkata,’Bila ‘ausaj ( semak berduri keci hijau) [17] telah menjadi besar, maka disebut gharqad’.” [18] Ibnu al Atsir menerangkan tentang gharqad, adalah sejenis pohon ‘idhah (pohon besar) dan pohon berduri. Bentuk tunggalnya “gharqadah”. Dan di antaranya pula ada pemakaman penduduk Madinah yang disebut Baqi’ al Gharqad [19], karena dahulu, di tempat tersebut terdapat pohon ini, yang kemudian ditebang [20. Kemudian di tempat lainnya, Ibnu al Atsir menjelaskan tentang pohon ‘idhah. Yaitu pohon ummu ghailan [21], dan setiap pohon besar yang berduri [22]. Badruddin al ‘Aini berkata,”Al-Gharqad dengan difathahkan ghain-nya, disukunkan ra’-nya, difathahkan qaf-nya dan di akhirnya huruf dal adalah pohon yang berduri yang tumbuh di situ (pemakaman Baqi’), kemudian pohon tersebut sudah sirna namun namanya tetap ada untuk tempat (pemakaman) tersebut. Al-Ashma’i menyatakan bahwa pohon-pohon gharqad tersebut ditebang pada saat Utsman bin Mazh’un Radhiyallahu ‘anhu dikuburkan di tempat tersebut.” kemudian: Sedangkan dalam al Mu’jamul Wasith diterangkan, gharqad adalah pohon yang tingginya antara satu sampai tiga meter. Tergolong spesies terung-terungan, batang dan dahannya berwarna putih, mirip pohon ‘ausaj dari segi daunnya yang lunak dan dahannya yang berduri [24]. Adapun bunganya yang berleher panjang lagi berbau harum, berwarna putih kehijauan [25]. Buahnya berbentuk kerucut dapat dimakan, dikenal juga dengan nama ghardaq.[26]Abu Zaid al Anshari mengatakan,”Pohon gharqad dapat tumbuh di segala tempat, kecuali di pasir yang panas.

    ReplyDelete
  3. nah dari beberapa argumen di atas sudah ckup bagi kita bahwa ghorqod merupakan nama dari sejenis pohon yg telah di kenal n diketahui bentuknya oleh bangsa arab, jadi argumen anda yg mengartikan ghorqod dngan sihir terbantahkan, kecuali anda dapat mendatangkan dalil ato rujukan kuat untuk membantah ketrangan kami ini,n terakhir mengenai kata syajar, mengapa ia tidak menggunakan (ال) karena dia adalah bentuk dri mudhof mudhof ilaih yg berarti jg hkumnya sama dengan (ال),KATA SYAJAR di sandarkan kepada yahud,dengan kata lain dia adalah penjelasan dari kata al gharqad sebelumnya,bahwasanya ia adalah pohon orang yahud,jd bukan merupakan kata dengan arti tersendiri, melainkan penjelas dari kata sebelumnya yaitu gharqad,yg para ulama menjelaskan hal ini sebagai berikut: ”Adapun disandarkannya pohon gharqad sebagai pohon Yahudi yang akan menjadi tempat persembunyian mereka, ini menunjukkan bahwa, di antara makhluk Allah, meski itu benda-benda mati tak bernyawa, ada yang tidak taat kepada perintah Allah dan melakukan hal yang tidak disukai Allah. Sebagai contoh, yaitu perbuatan sebuah batu yang membawa lari pakaian Nabi Musa Alaihissallam saat beliau mandi, sehingga Musa Alaihissallam memukulnya. untuk itu kami menasehati dri kami pribadi maupun anda dan yg lainnya untuk berhati2 dlam menafsirkan sebuah hadis apalagi itu di publikasikan ke masyarakat umum, karena ditakutkan bukannya mencerahkan umat tpi malah menyelewengkan pmahaman ummat,untuk itu lebih baik rasanya bagi kita ketika akan membahas sebuah hadis untuk terlebih dahulu menelitinya dan membekali tulisan kita dengan rujukan2 dr para ulama yg berkompeten di dalamnya, dan akan lebih baik untuk kita agar membekali dengan pemahaman bahsa arb yg baik, agar tidak terpeleset yg dpat berakibat fatal bagi kita n jg org yg membacanya, ALLAHU A'LAM BISHOWWWAB, btw, i like your blog,hampir tiap hari saya membacanya. afwan ni cma koreksi n nasehat sdikit tdak ada kebencian di dlamnya,sy abdulloh masih belajar,teruskan belajar n berdakwahnya.

    ReplyDelete
  4. kayanya kurang bener tu mas memahami hadisnya, “لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ، يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ”. sebelum kita masuk ke pmbahasan kata syajar di hadis ini,maka kita harus terlebih dahulu membahas apa itu gharqad sendiri,mengapa pd hadis ini di pakai kata al gharqad bukan cuma gharqad saja,seperti yg telah anda bahas tentang penggunaan alif lam di atas,maka dikalangan orang arab penggunaan nama ini di dlam hadis (dng mnggunakan alif lam) menandakan bahwasanya kata tersebut telah di kenal oleh mereka,untuk itu kita hrus terlebih dhulu mengetahui apa makna gharqad di kalangan arab,sperti yg akan kami nukil berikut ini: Imam an Nawawi berkata,”Gharqad adalah sejenis pohon berduri yang dikenal di Negeri Baitul Maqdis (Palestina). Di sanalah Dajjal dan Yahudi (akan) dibunuh (yakni oleh Nabi Isa’ Alaihissallam dan kaum Muslimin). kemudian: Abu Hanifah ad Dinawari berkata,’Bila ‘ausaj ( semak berduri keci hijau) [17] telah menjadi besar, maka disebut gharqad’.” [18] Ibnu al Atsir menerangkan tentang gharqad, adalah sejenis pohon ‘idhah (pohon besar) dan pohon berduri. Bentuk tunggalnya “gharqadah”. Dan di antaranya pula ada pemakaman penduduk Madinah yang disebut Baqi’ al Gharqad [19], karena dahulu, di tempat tersebut terdapat pohon ini, yang kemudian ditebang [20. Kemudian di tempat lainnya, Ibnu al Atsir menjelaskan tentang pohon ‘idhah. Yaitu pohon ummu ghailan [21], dan setiap pohon besar yang berduri [22]. Badruddin al ‘Aini berkata,”Al-Gharqad dengan difathahkan ghain-nya, disukunkan ra’-nya, difathahkan qaf-nya dan di akhirnya huruf dal adalah pohon yang berduri yang tumbuh di situ (pemakaman Baqi’), kemudian pohon tersebut sudah sirna namun namanya tetap ada untuk tempat (pemakaman) tersebut. Al-Ashma’i menyatakan bahwa pohon-pohon gharqad tersebut ditebang pada saat Utsman bin Mazh’un Radhiyallahu ‘anhu dikuburkan di tempat tersebut.” kemudian: Sedangkan dalam al Mu’jamul Wasith diterangkan, gharqad adalah pohon yang tingginya antara satu sampai tiga meter. Tergolong spesies terung-terungan, batang dan dahannya berwarna putih, mirip pohon ‘ausaj dari segi daunnya yang lunak dan dahannya yang berduri [24]. Adapun bunganya yang berleher panjang lagi berbau harum, berwarna putih kehijauan [25]. Buahnya berbentuk kerucut dapat dimakan, dikenal juga dengan nama ghardaq.[26]Abu Zaid al Anshari mengatakan,”Pohon gharqad dapat tumbuh di segala tempat, kecuali di pasir yang panas. nah dari beberapa argumen di atas sudah ckup bagi kita bahwa ghorqod merupakan nama dari sejenis pohon yg telah di kenal n diketahui bentuknya oleh bangsa arab, jadi argumen anda yg mengartikan ghorqod dngan sihir terbantahkan, kecuali anda dapat mendatangkan dalil ato rujukan kuat untuk membantah ketrangan kami ini,

    ReplyDelete
  5. n terakhir mengenai kata syajar, mengapa ia tidak menggunakan (ال) karena dia adalah bentuk dri mudhof mudhof ilaih yg berarti jg hkumnya sama dengan (ال),KATA SYAJAR di sandarkan kepada yahud,dengan kata lain dia adalah penjelasan dari kata al gharqad sebelumnya,bahwasanya ia adalah pohon orang yahud,jd bukan merupakan kata dengan arti tersendiri, melainkan penjelas dari kata sebelumnya yaitu gharqad,yg para ulama menjelaskan hal ini sebagai berikut: ”Adapun disandarkannya pohon gharqad sebagai pohon Yahudi yang akan menjadi tempat persembunyian mereka, ini menunjukkan bahwa, di antara makhluk Allah, meski itu benda-benda mati tak bernyawa, ada yang tidak taat kepada perintah Allah dan melakukan hal yang tidak disukai Allah. Sebagai contoh, yaitu perbuatan sebuah batu yang membawa lari pakaian Nabi Musa Alaihissallam saat beliau mandi, sehingga Musa Alaihissallam memukulnya. untuk itu kami menasehati dri kami pribadi maupun anda dan yg lainnya untuk berhati2 dlam menafsirkan sebuah hadis apalagi itu di publikasikan ke masyarakat umum, karena ditakutkan bukannya mencerahkan umat tpi malah menyelewengkan pmahaman ummat,untuk itu lebih baik rasanya bagi kita ketika akan membahas sebuah hadis untuk terlebih dahulu menelitinya dan membekali tulisan kita dengan rujukan2 dr para ulama yg berkompeten di dalamnya, dan akan lebih baik untuk kita agar membekali dengan pemahaman bahsa arb yg baik, agar tidak terpeleset yg dpat berakibat fatal bagi kita n jg org yg membacanya, ALLAHU A'LAM BISHOWWWAB, btw, i like your blog,hampir tiap hari saya membacanya. afwan ni cma koreksi n nasehat sdikit tdak ada kebencian di dlamnya,sy abdulloh masih belajar,teruskan belajar n berdakwahnya.

    ReplyDelete