Benjamin Franklin merupakan salah seorang penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat
(4 Juli 1776). Dalam sejarah Amerika, nama Benjamin Franklin menempati
tempat yang harum sebagaimana nama George Washington dan penandatangan
Deklarasi Kemerdekaan AS lainnya. Benjamin Franklin merupakan salah
seorang The Founding Fathers Amerika Serikat, seorang freemason, dan
juga penghubung antara gerakan kemerdekaan Amerika Serikat dengan
pemodal Yahudi ternama Eropa, Sir Mayer Amschell Rotschild.
Benjamin
Franklin lahir di Milk Street, Boston, pada tanggal 17 Januari 1706
dari ayahnya yaitu Josiah Franklin yang menikah dua kali. Benjamin
adalah anak bungsu dari 17 bersaudara, dari dua pernikahan ayahnya
tersebut. Benjamin sudah tidak bersekolah di usia sepuluh tahun. Dua
tahun kemudian dia magang di penerbitan milik James, kakaknya sendiri,
yang menerbitkan surat kabar New England Courant. Di tempatnya bekerja,
Benjamin menjadi kontributor dan kemudian editor. Suatu hari Ben
bertengkar dengan James, akhirnya Benjamin kabur ke New York, lalu ke
Philadelphia pada Oktober 1723.
Benjamin
Franklin merupakan tokoh Amerika Serikat yang banyak meninggakan karya
di dalam hidupnya. Franklin adalah orang dengan banyak jenis pekerjaan
dan keahlian, dia seorang jurnalis, penerbit, pengarang, filantrofis,
abolisionis, birokrat, negosiator, ilmuwan, diplomat, dan penemu
sekaligus!
Kontak Rothschild
Ketika
Amerika Serikat masih menjadi daerah jajahan Inggris dengan
dibagi-bagi menjadi 13 wilayah koloni, Franklin menemui sejumlah
pemodal Yahudi berpengaruh di London. Robert L. Owen, mantan Kepala
Komisi Bank dan Keuangan Kongres AS, mencatat dalam Dokumen Senat
Amerika halaman 98 butir 33, yang melaporkan tentang pertemuan antara
Benjamin Franklin dengan wakil-wakil perusahaan Rothschild di London.
Di dalam pertemuan tersebut, orang-orang Rothschild bertanya kepada
Franklin hal-hal apa yang bisa dibantu untuk membuat perekonomian
koloni Amerika bisa maju.
Militer Yahudi Amerika pada perang Dunia II |
Franklin
menjawab, “Masalah itu tidak sulit. Kita akan mencetak mata uang kita
sendiri, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh industri yang
kita miliki.” Jawaban Franklin sangat melegakan Rothschild. Daya
penciuman bisnisnya yang tajam membuat konglomerat Yahudi itu melihat
keuntungan yang sangat besar di koloni Inggris itu. Namun Inggris masih
melarang mencetak uang sendiri di daerah koloninya tersebut hingga
beberapa tahun kemudian baru Dollar dicetak.
Benjamin
Franklin merupakan tokoh Freemasonry London, yang menjalin kontak
sangat dekat dengan Rothschild, otak dari pihak Konspirasi Yahudi
Internasional. Namun lama kelamaan, setelah melihat dengan mata kepala
sendiri berbagai perkembangan yang tidak menguntungkan Amerika Serikat,
sebuah negara yang ikut dibidaninya, terutama terkait perkembangan
kaum Yahudinya serta penguasaan kaum ini atas sendisendi perekonomian,
maka Franklin sadar bahwa selama ini dia telah berbuat salah. Kaum
Yahudi yang dulu begitu dekat dengannya ternyata tidak ubahnya lintah
darah yang mampu mengisap dengan amat rakus dan buas, segala sumber
daya alam dan manusia Amerika Serikat. Franklin pun berlepas diri dari
gerakan Freemasonry dan berusaha dengan gigih, tak kenal takut, untuk
memperingatkan rakyat Amerika Serikat tentang bahayanya orang-orang
Yahudi di Amerika.
Salah
satu upaya Benjamin Franklin yang fenomenal dan dicatat dalam sejarah
Amerika sendiri adalah surat ramalannya tentang Yahudi di Amerika.
Inilah surat peringatan dari Benjamin Franklin:
Di
sana ada bahaya yang amat menakutkan yang mengancam Amerika. Bahaya
itu adalah orang-orang Yahudi. Di bumi mana pun Yahudi berdiam, mereka
selalu merusak tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka
hidup mengisolasi diri, dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk
pribumi, seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol.
Sejak
lebih 1700 tahun, orang Yahudi mengeluhkan nasib yang mereka alami,
karena mereka telah diusir dari bumi kelahiran nenek moyang mereka.
Perlu diketahui wahai saudara sekalian, seandainya dunia berbudaya
sekarang memberi mereka tanah Palestina, mereka akan segera mencari
alasan untuk tidak kembali ke sana. Mengapa? Mereka tidak lain adalah
Vampir pengisap darah. Dan seekor vampir tidak akan bisa hidup dengan
vampir lainnya. Orang Yahudi tidak bisa hidup bersama mereka sendiri.
Mereka harus hidup bersama orang Kristen atau bangsa-bangsa yang bukan
golongan mereka.
Jika
bangsa Yahudi tidak disingkirkan dari Amerika dengan kekuatan
Undang-Undang, maka dalam masa 100 tahun mendatang mereka akan menguasai
dan menghancurkan kita dengan mengganti bentuk pemerintahan yang telah
kita perjuangkan dengan darah, harta, nyawa, dan kemerdekaan pribadi
kita. Seandainya bangsa Yahudi itu tidak diusir dari Amerika, maka dalam
waktu 200 tahun mendatang anak cucu kita nanti akan bekerja di
ladang-ladang untuk memberi makan orang-orang Yahudi itu. Sementara itu,
Yahudi akan menghitung-hitung uang dengan tangan mereka di berbagai
perusahaan keuangan.
Aku
ingatkan Anda sekalian. Kalau Anda tidak menyingkirkan Yahudi dari
Amerika untuk selamanya, maka anak cucu dan cicit kalian akan
memanggil-manggil nama kalian dari atas liang kubur kalian kelak.
Pikiran yang ada di benak orang Yahudi tidak sama seperti yang pada
orang Amerika. Meski pun mereka hidup bersama kita selama beberapa
generasi, mereka tidak akan berubah sebagaimana tutul tidak bisa
mengubah warna tutul kulitnya. Mereka akan menghapus institusi kita.
Oleh karena itu, mereka harus disingkirkan dengan kekuatan konstitusi.”
Surat
ini ditulis oleh Benjamin Franklin berkenaan dengan Rencana
Undang-Undang tahun 1789 dan dimuat dalam Charles Pinsky Journal, Sout
Carolina. Teks aslinya sampai sekarang masih bisa dilihat di Franklin
Institute Philadelphia, AS.
0 Response to "Ramalan Benjamin Franklin"
Post a Comment