Ketika Rasulullah telah pergi berlalu dengan para
sahabat-sahabatnya dan ternyata ada orang-orang yang tidak ikut atau tertinggal.
Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, Fulan telah tertinggal". Maka
Rasulullah menjawab, "Biarkan dia, maka andai ia masih memiliki kebaikan maka
Allah akan menggabungkan dirinya dengan kalian, dan jika ia tidak demikian maka
Allah telah menyelamatkan kalian darinya". Salah seorang sahabat ada yang
berkata, "Wahai Rasulullah, Abu Dzar telah tertinggal karena
untanya lambat."
Rasulullah menjawab, "Biarkan dia, maka andai ia masih memiliki kebaikan maka
Allah akan menggabungkan dirinya dengan kalian, dan jika ia tidak demikian maka
Allah telah menyelamatkan kalian darinya".
Dan Abu Dzar pun jadi tambah terlambat di atas untanya, maka
ketika untanya tidak mampu berjalan lagi, maka Abu Dzar pun mengambil
barang-barang bawaannya dan memanggulnya dan berjalan menyurusi jejak kaki
Rasulullah. Dan Rasulullah pun turun dari kendaraanya dan kemudian salah seorang
pengintai dari sahabat memandang ke jauh ke belakang, tiba-tiba ia berkata,
"Wahai Rasulullah, Itu ada seorang laki-laki menuju kesini dengan berjalan kaki
sendirian".
Maka Rasulullah bersabda, "Semoga benar dia Abu Dzar". Maka,
ketika sekelompok sahabat memperhatikan dengan seksama, maka tiba-tiba mereka
pun berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah, dia adalah Abu Dzar". Maka
Rasulullah pun bersabda, "Semoga Allah mengasihi Abu Dzar, ia berjalan
sendirian, dan meninggal sendirian, dan dibangkitkan kelak pun sendirian".
Dan sabda Rasulullah ini benar-benar terbukti, sebab Utsman bin
Affan ketika itu ada perbedaan pendapat dengan Abu Dzar, dan Abu Dzar pun
menjauh dan meninggalkan Utsman bin Affan. Dan tiada yang menemani kepergiannya
kecuali isteri dan anaknya, maka beliau pun memberi wasiat kepada isteri dan
anaknya itu agar keduanya yang memandikan dan mengkafaninya kalau ia meninggal.
Kemudian, letakkanlah aku dipinggir jalan, dan katakanlah kepada orang pertama
yang melewatiku bahwa ini adalah Abu Dzar, sahabat Rasulullah, tolonglah kami
untuk menguburkannya."
Maka, tatkala Abu Dzar meninggal, keduanya pun melakukan apa
yang diwasiatkannya, lalu meletakkan beliau di pinggir jalan.
Maka Abdulah bin Mas'ud dan sekelompok rombongan dari penduduk
Iraq pun lewat untuk melakukan umrah. Tiada yang mereka dapati di perjalanan
kecuali sebuah jenazah di pinggir jalan yang disampingnya ada seekor unta dan
seorang anak yang sedang berdiri danberkata, "Ini adalah Abu Dzar sahabat
Rasulullah, maka tolonglah kami untuk menguburkannya".
Maka, Abdullah bin Mas'ud pun menangis dan berkata, "Sungguh
telah benar Rasulullah, beliau bersabda bahwa Abu Dzar, dia berjalan pergi
sendirian, dan meninggalpun dalam kesendirian, dan akan dibangkitkan dalam
kesendirian pula".
Kemudian, ibn Mas'ud pun turun dari kendaraannya, begitu juga
para sahabatnya pun menguburkannya. Lalu Ibn Mas'ud pun menceritakan kepada
mereka sebuah hadits, sebuah kisah yang di dalamnya Rasulullah bersabda tentang
Abu Dzar ketika dalam suatu perjalanan menuju Tabuk. Nama asli Abu Dzar adalah
Jundub bin Junadah, meninggal pada tahun 32H.
Sumber: Min Mu'jizatin Nabiy shallalahu 'alaihi wa sallam
Syaikh Abdul Aziz Al-Muhammad Al-Salman
Syaikh Abdul Aziz Al-Muhammad Al-Salman
sungguh beruntung diriku yang memberi nama anak keduaku dg menisbatkan gelar beliau, al ghiffari, smg kemuliaan beliau terpancar dari aklhaq anaku, aamiin
ReplyDelete