Ketika Perancis masih di pimpin
oleh Presiden Francois Mitterand,Pemerintah Perancis meminta ijin kepada
pemerintah Mesir untuk melakukan penelitian Archeologi dan pemeriksaan
pada jasad Firaun.
Uniknya,pada saat pesawat yang
membawa jasad Firaun tiba di Perancis,Presiden Perancis dan para
Menterinya beserta para pejabat utama berdiri menyambut jasad Firaun
tersebut di tangga pesawat.seolah olah mereka menyambut seorang Raja
yang masih hidup.
Setelah semua upacara penyambutan
resmi atas kedatangan jasad Firaun tersebut selesai di lakukan,maka
jasad tersebut kemudian dibawa dengan sebuah parade yang tak kalah
terhormatnya sebagaimana upacara penyambutannya.menuju ke sebuah ruangan
khusus di Pusat Arkeologi Perancis,dimana para ahli bedah ternama dan
para pakar autopsy Perancis telah menanti untuk melakukan
pemeriksaan,mempelajari dan mengungkapkan rahasianya.
Para ilmuwan itu berusaha untuk
merenovasi Mummi tersebut,sementara perhatian Dr.Maurice Bucaille
(sebagai pimpinan operasi tersebut) adalah menemukan sebab meninggalnya
Firaun.dan pada tengah malam itu,rahasia mummi tersebut terungkap.
Diketemukannya sisa sisa garam
pada paru paru Firaun.inilah bukti terbesar yang menunjukkan sebab
kematian Firaun.yaitu tenggelam di laut. segera setelah diangkat dari
lautan. jasad nya langsung di balsam oleh para pengikutnya untuk
mengawetkannya.
Tetapi ada satu pertannyaan yang
mengganjal dalam pikirannya,yaitu bagaimana jasad Firaun ini masih tetap
utuh dibanding jasad Mummi – Mummi lain,walaupun ini adalah jasad dari
orang yang diambil dari lautan.
Dr.Maurice Bucaille sedang
menyiapkan laporan terakhirnya ketika seorang koleganya membisikkan
sesuatu,”tolong jangan beritahu orang orang Islam mengenai sebab
meninggalnya Mummi ini.”
Koleganya itu mengatakan
kepadanya bahwa ada sebuah buku yang bernama Al Quran yang menyatakan
mengenai kisah tenggelamnya Firaun dan ramalan akan terawetkannya Mummi
ini setelah tenggelam di lautan.Dr.Maurice Bucaille sangat terkejut dan
bertanya” bagaimana mungkin?...Mummi ini hanya diketahui keberadaannya
pada tahun 1898.sementara Al Quran sudah ada sekitar 1400 tahun yang
lalu.bagaimana mungkin ada orang Arab yang tahu mengenai Mummi,padahal
orang Mesir sendiri mengetahuinya baru sekitar awal abad 18?...
Dr.Maurice Bucaille termenung dan
menatap pada jasad Firaun tersebut.memikirkan bagaimana koleganya bisa
mengatakan bahwa Quran nya orang orang Islam sudah menyatakan bahwa
jasad Firaun akan utuh setelah peristiwa tenggelamnya di lautan.
Padahal Bible hanya menceritakan
bahwa Firaun tewas tenggelam pada saat mengejar Nabi Musa as.tapi tidak
menyebutkan mengenai akan terawetkannya jasadnya.Dr.Maurice berpikir,ini
adalah jasad Firaun yang tewas dalam pengejarannya terhadap Nabi
Musa,bagaimana Muhammad (saw) bisa mengetahui hal ini lebih dari seribu
tahun yang lalu.
Dr.Maurice tidak dapat tidur malam
itu,kemudian dia meminta untuk diambilkan kitab Torah untuk membaca
sendiri bagaimana kisah tentang Firaun ini.dalam kitab Torah itu
tertulis,”air laut kembali,dan menutupi kendaraan Firaun,dan mengubur
seluruh bala tentara Firaun yang mengikutinya,tak seorang pun selamat.
Dr.Maurice makin bingung,Bible saja tidak menceritakan bagaimana nasib jasad Firaun dan peristiwa akan terawetkannya jasadnya.
Setelah jasad Firaun selesai di
autopsy,jasad itupun dikembalikan ke Mesir.namun pikiran Dr.Maurice
tetap saja gelisah,dia tidak dapat menemukan jawaban bagaimana kaum
Muslim dapat mengetahui mengenai terawetkannya jasad Firaun,padahal dia
merasa,sebagai orang yang melakukan autopsy pada jasad itu,dialah yang
seharusnya orang yang paling tahu mengenai hal ini.tetapi mengapa kaum
Muslim justru tahu lebih dahulu dibanding dirinya?..
Akhirnya Dr,Maurice memutuskan
untuk mengemasi barang barang nya dan berangkat ke Mesir untuk berbicara
langsung dengan para ilmuwan Muslim.
Setelah bertemu mereka,dia
menceritakan mengenai apa yang dia telah lakukan,dan mengenai
terawetkannya jasad Firaun setelah tenggelam.
Salah seorang diantara mereka
membuka kitab Al Quran dan menunjukkan kepadanya ayat yang menyatakan
janji Allah untuk mengawetkan jasad Firaun.
"Maka pada hari ini Kami
selamatkan badanmu,supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang orang yang datang sesudahmu.dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia,lengah dari tanda tanda kekuasaan Kami. (Surah Yunus ayat 92 )"
Dr.Maurice Bucaille kemudian
kembali ke Perancis dengan kondisi yang berbeda dengan ketika
keberangkatannya.di Perancis dia berhenti dari aktifitasnya sebagai
dokter bedah,dan menghabiskan waktu selama 10 tahun, untuk mempelajari
informasi yang didapatkannya mengenai ayat tersebut,dan bukan itu
saja,Dr.Maurice Bucaille secara khusus mempelajari bahasa Arab dan terus
mencoba mencari ayat ayat Al Quran yang lainnya yang diharapkannya akan
berkontradiksi dengan sains.namun yang didapatkannya adalah sebagaimana
tertulis dalam Surah Al Fushilat.ayat 42.
Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebathilan,dari depan maupun dari belakangnya,yang diturunkan dari Tuhan yang Maha bijaksana lagi Maha terpuji. (Surah Al Fushilat ayat 42)
Hasil dari pencarian dan
penelitiannya mengenai Al Quran dan Bible,dituliskannya dalam buku nya
yang sangat terkenal yaitu The Bible,The Quran ,and Science.(1976)
Dalam buku tersebut,Dr.Maurice
Bucaille menyatakan bahwa Al Quran dalam seluruh ayat ayatnya tidak ada
yang bertentangan dengan sains.sementar Bible mengandung banyak
pertentangan.dia juga menyatakan bahwa dalam Islam,agama dan ilmu
pengetahuan adalah seperti dua saudara kembar.menurut Dr.Maurice,ada
banyak kesalahan mendasar dalam Bible terkait dengan sains,sementara Al
Quran,tak ada satupun ayatnya yang bertentangan dengan
sains.penggambaran Al Quran mengenai fenomena alam pun sesuai dengan
fakta ilmiah.kesimpulan yang diambilnya kemudian adalah bahwa Al Quran
adalah murni Firman Tuhan.
Beberapa sumber menyatakan bahwa
ketika menulis buku tersebut,dan sesudahnya,Dr.Maurice Bucaille bukanlah
seorang Muslim.namun dalam suatu wawancara dengan sebuah Website
muslim,dia menyatakan bahwa Al Quran adalah Firman Tuhan yang di
wahyukan kepada Muhammad (saw).namun dia meminta agar perspektifnya
mengenai Al Quran dan Bible ditanggapi dalam konteks akademis saja dan
bukan dalam konteks teologi.
0 Response to "Dr.MAURICE BUCAILLE DAN FIRAUN"
Post a Comment