Oleh: Tio Alexander
Adalah Codex Alimentarius, yaitu sebuah
program dari puluhan atau bahkan ratusan program yang terdapat dalam
agenda 21 Zionisme, atau yang biasa dikenal sebagai “New World Order”
atau “Tatanan Dunia Baru” dibawah penguasaan Zionisme Yahudi
Internasional. Program ini adalah salah satu alat untuk tercapainya
program Zionisme yang lebih besar lagi, yaitu mengurangi jumlah penduduk
dunia secara besar-besaran.
Codex Alimentarius adalah program PBB
(dalam hal ini dikerjakan oleh FAO dan WHO) yang dicanangkan sejak tahun
1963 dan intensif dikerjakan di awal abad 21 ini. Tujuan Codex
Alimentarius adalah membuat standar pangan bagi seluruh dunia.
Hmmm… terlihat biasa saja ya sepertinya,
terlebih itu dikerjakan oleh PBB yang kita taunya bekerja demi
perdamaian dunia. Padahal PBB dan WHO sendiri didirikan oleh keluarga milyuner Rockefeller, yaitu salah satu tokoh Zionisme Yahudi yang paling berpengaruh di dunia saat ini.
Apa saja rancangan dalam Codex Alimentarius?
- Mengendalikan nutrisi dalam makanan
- Mengatur penggunaan bahan kimiawi dalam makanan
- Mengatur pestisida yang digunakan untuk pertanian
- Membuat standar prosedur baru dalam sistem keamanan dan kebersihan makanan
- Mengatur bio-teknologi pangan (dalam hal ini rekayasa genetika sumber pangan)
- Membuat standar prosedur penelitian makanan , dll.
Dengan enam poin tersebut di atas sudah
dapat kita dapatkan kesimpulan bahwa sistem pangan kita nanti semuanya
akan diganti sesuai kehendak mereka. Berikut akan saya uraikan
satu-persatu :
1. Mengendalikan nutrisi dalam makanan
Dengan mengendalikan nutrisi dalam
makanan, mereka akan dapat menurunkan jumlah asupan gizi yang semestinya
kita dapatkan. Ini mengingatkan saya dengan berbagai kasus tentang
makanan kemasan yang tertulis bahwa memenuhi asupan gizi, namun ternyata
jauh dari jumlah yang seharusnya kita dapatkan. Ini dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit mulai dari kekurangan gizi, penurunan sistem
kekebalan, hingga penurunan kecerdasan.
2. Mengatur penggunaan bahan kimiawi dalam makanan
Jika kita banyak mendengar nama-nama
seperti Flouride, Monosodium/Monoatrium Glutamat (MSG), Aspartame, dll.
dalam makanan kemasan kita, sebaiknya jauhi! Kandungan-kandungan kimiawi
tersebut adalah kandungan yang amat berbahaya bagi tubuh kita.
Penyakit-penyakit seperti kanker, penyakit ginjal, penyakit lever, dan
stroke banyak disebabkan karena mengkonsumsi kandungan-kandungan
tersebut.
Sebenarnya sudah banyak para ahli gizi
dan makanan menolak adanya kandungan-kandungan kimiawi berbahaya
tersebut, namun entah mengapa WHO dan FAO selalu mengeluarkan pernyataan
bahwa kandungan tersebut tidak berbahaya. Perusahaan-perusahaan Zionist
yang bergerak di bidang makanan bahkan dengan sengaja mencampurkan
bahan-bahan tersebut ke produk mereka. Untuk pembahasan lebih mendalam
tentang bahaya Flouride, MSG, Aspartame, pewarna makanan sintetis, dsb.
insya Allah akan saya bahas pada kesempatan lainnya.
3. Mengatur pestisida yang digunakan untuk pertanian dan perternakan
Jawabannya mungkin karena rekayasa genetika hama tanaman melalui pestisida itu sendiri. Para Zionist sudah banyak melakukan penelitian di bidang pertanian. Mereka mengambil sampel hama di berbagai pertanian dan perternakan, untuk kemudian mereka buat pestisidanya yang hanya bertahan sesaat untuk mengusir hama. Tidak hanya itu, mereka juga mencampurkan zat-zat beracun yang dapat meracuni tanaman pertanian, bahkan racun tersebut dapat bertahan hingga masuk ke dalam tubuh siapa saja yang memakannya. Tentu saja selain manusia tercemar racun tersebut, para hewan ternak yang memakannya juga akan tercemar, yang nantinya juga dagingnya akan dimakan manusia.
Pestisida juga menyebabkan air dan tanah di sekitarnya ikut tercemar, dan racun itu dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4. Membuat standar prosedur baru dalam sistem keamanan dan kebersihan makanan
Ini sangat berhubungan dengan point-point
di atas. Dengan kewenangan yang amat luar biasa untuk dapat mengatur
standar sistem keamanan dan kebersihan makanan, mereka akan dapat
melabeli makanan yang seharusnya berbahaya menjadi tidak berbahaya.
Selain itu mereka juga akan dapat
mengendalikan prosedur kandungan apa sajakah yang tidak perlu
ditampilkan dalam label komposisi makanan, padahal ada dalam makanan
tersebut. Inilah yang akan sangat merugikan bagi kaum Muslim dan Yahudi
yang amat diharamkan mengkonsumsi babi dan alkohol dengan kandungan
sekecil apapun.
Standar kebersihan makanan juga dapat menyebabkan makanan tercemar bakteri akan diperbolehkan untuk dikonsumsi manusia.
5. Mengatur bio-teknologi pangan (dalam hal ini rekayasa genetika sumber pangan)
Banyak para ilmuwan ahli genetika yang
menolak untuk merekayasa sumber pangan, baik itu sumber nabati maupun
hewani. Alasannya hanya satu, bahwa itu sangat berbahaya bagi manusia
atau hewan yang mengkonsumsinya, dan sudah banyak penelitian yang
membuktikan bahayanya akan hal itu. Mengapa berbahaya? Karena DNA
tumbuhan dan hewan yang direkayasa telah melenceng dari standar genetik
yang telah Allah tetapkan. Pada dasarnya Allah telah menciptakan segala
sesuatu di dunia ini menurut ukurannya, dan itu berlaku hingga dunia ini
berakhir.
Segala sesuatu yang Allah ciptakan adalah sesuai dengan Standar Penciptaan oleh Allah.
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
(QS Al Qamar 54:49)
Berbagai macam makhluk (tumbuhan dan
hewan) telah Allah ciptakan dengan ukuran yang tertentu berdasarkan
bentuk, manfaat, dan DNAnya.
“Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.”
(QS Al Hijr 15:20-21)
Setan lah yang membisikkan kepada manusia untuk merekayasa genetika binatang.
“Setan yang dilaknati Allah itu mengatakan: “Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya.” Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
(QS An Nisaa 4:118-119)
Berdasarkan ketiga ayat Qur’an di atas
menjadi jelaslah bahwa rekayasa genetika untuk keperluan manusia sangat
bertentangan dengan hukum Allah.
6. Membuat standar prosedur penelitian makanan
Standar prosedur penelitian makanan
adalah inti dari segala poin Codex Alimentarius, dimana mereka bebas
menentukan apa-apa saja yang boleh masuk ke dalam makanan kita untuk
selanjutnya diserap tubuh kita. Bukan hanya nutrisi, tetapi juga racun
yang terkandung di dalamnya. Penelitian yang terkesan ditutup-tutupi
dengan dalih standar keamanan menjadi tameng untuk mereka demi
tercapainya tujuan dari pengurangan populasi dunia.
Penelitian makanan yang mereka maksud
sesungguhnya tidak terbatas pada penelitian kandungan gizi makanan,
tetapi juga skenario dari semenjak pembibitan hingga masuk ke dalam
jaringan tubuh kita. Bagaimana bibit makanan tersebut direkayasa agar
bisa tumbuh dengan kandungan berbahaya, dibesarkan dengan pupuk/ pakan
berbahaya, dipanen dengan metode berbahaya, dikemas dengan kemasan
berbahaya, hingga kita memakannya dengan tanpa perasaan akan bahaya yang
mengintai.
Apa pun yang menjadi rencana mereka, itu adalah kesungguhan mereka dalam berbuat apa yang mereka yakini. Kita sebagai umat Islam hendaknya harus mampu(setidak-tidaknya)mengimbangi pemikiran mereka.Allah sebagai penyeimbang atas semua hal tidak akan tidur dengan apa yang dilakukan makhluk-Nya yang membangkang.Dalam Al-Quran Allah berfirman "...Yadullah fauqa aidiihim...",kekuasaan Allah di atas kekuasaan mereka.Sebagai hamba Allah yang menjadikan Islam sebagai agama, mari kita tingkatkan kualitas keislaman kita.Mereka suka bekerja keras, kerja keras mereka prinsip kerja Islam."...Faiza faraghta Fanshab,...". Nauuzubillaahiminasysyaithaanirrajiim.
ReplyDelete