Menurut WHO pada tahun
2004 Air Susu Ibu (ASI) merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam – garam anargonik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu yang
berguna sebagai makanan bagi bayi. Sedangkan yang dimaksud dengan ASI eksklusif
adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumul
nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI
eksklusif ini hal ini pernah diungkap ileh Depkes RI pada tahun 2004.
ASI adalah makanan alamiah
yang sangat baik untuk dikonsumsi bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna untuk
memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
pencernaan bayi, ASI dapat juga melindungi infeksi gastrointestinal.
Obesitas merupakan salah
satu masalah kesehatan di seluruh dunia. Obesitas pada umunya terjadi pada anak
yang berdeampak pada penurunan prestrasi belajar dan dapat mempengaruhi daya
psikologis anak. Obesitas ini dapat dipengaruhi oleh asupan makanan yang setiap
hari dikonsumsi, selain itu juga faktor aktivitas fisik dan riwayat pemberian
ASI eksklusif. Riwayat pemberian ASI kepada anak dapat mencegah terjadinya
obesitas pada anak.
Pemberian ASI juga berhubungan
dengan perkembangan kognitif atau kecerdasan seorang anak. Kecerdasan seorang
anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor genetic. Faktor genetic
memiliki peranan yang snagat besar 48 % dalam membentuk kecerdasan anak, dan
sisanya adalah faktor lingkungan termasuk ketika masih saat dalam kandungan.
SALAH satu manfaat Air Susu Ibu (ASI) adalah
menurunkan risiko 10 hingga 20 persen anak terkena obesitas saat remaja.
Temuan ini didapat setelah para peneliti menganalisis lebih
dari 80 studi mengenai ASI eksklusif dalam Jurnal Current
Obesity Reports dalam kurun
waktu 20 tahun.
“Temuan terbaik saat ini menunjukkan, ASI eksklusif
berhubungan dengan penurunan 10 hingga 20 persen prevalensi obesitas pada masa
kanak-kanak,” kata peneliti dari pusat kesehatan Cincinnati Children’s, Jessica
Woo, PhD, yang memimpin penelitian.
Woo dan koleganya, Lisa Martin, PhD, memperlihatkan, terdapat
tiga faktor biologis potensial yang berhubungan dengan pengaruh ASI pada
obesitas.
Ketiga faktor ini ialah obesitas ibu, efek ASI pada cara
kerja sistem pencernaan anak, dan cara ASI berpengaruh pada risiko obesitas
pada anak melalui perubahan dalam preferensi rasa dan diet.
“Hubungan alami kompleks antara ASI dan obesitas menunjukkan,
literatur medis tidak mempromosikan ASI sebagai strategi terdepan mencegah
obesitas,” kata Martin seperti dilansir laman eurekalert.org.
Di samping itu pemberian air susu ibu (ASI) dalam jangka
lebih lama berhubungan dengan peningkatan kecerdasan, pembelajaran yang lebih
panjang, dan pendapatan lebih tinggi saat dewasa, menurut hasil studi yang disiarkan
jurnal The
Lancet Global Health.
“Pengaruh pemberian ASI pada perkembangan otak dan kecerdasan
anak terbukti baik, tapi apakah efek-efek ini bertahan hingga masa dewasa belum
jelas,” kata penulis utama hasil studi itu Dr Bernardo Lessa Horta dari Federal
University of Pelotas di Brazil.
Setelah mengikuti perkembangan 3.500 bayi baru lahir selama
30 tahun, Horta dan koleganya menemukan bukti pertama bahwa memperpanjang
pemberian ASI tidak hanya meningkatkan kecerdasan sampai usia setidaknya 30
tahun, tapi juga berdampak pada tingkat individual dan sosial lewat perbaikan
pencapaian pendidikan dan pendapatan.
“Yang unik tentang studi ini adalah, dalam populasi yang kami
teliti, pemberian ASI tidak lebih umum di kalangan perempuan berpendidikan
tinggi dan berpendapatan besar, tapi terbagi merata di semua kelas,” kata
Horta.
Horta dan koleganya menganalisis data dari studi prospektif
pada hampir 6.000 bayi di Pelotas, Brazil, tahun 1982.
Informasi pemberian ASI dikumpulkan pada awal masa kecil.
Peserta kemudian diberi uji IQ dengan versi ketiga Wechsler Adult Intelligence
Scale rata-rata pada usia 30 tahun. Informasi tentang pencapaian pendidikan dan
pendapatan juga dikumpulkan.*
Demikianlah penjelasan
mengenai Pengaruh
Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kecerdasan Anak dan Resiko Obesitas Pada Anak,
semoga dengan penjelasan di atas dapat menambah ilmu pengetahuan akan
pentingnya ASI ekslusif terhadap kesehatan anak. Bagi bunda yang saat ini masih
masa menyusui buah hati semoga dengan penjelasan ini dapat dijadikan sebagai
sumber referensi untuk menambah pengetahuan.
Terima Kasih, Semoga
Bermanfaat !
Sumber : Hidayatullah.com
0 Response to "Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kecerdasan Anak dan Resiko Obesitas Pada Anak"
Post a Comment