Asslamualaikum Warahmatullah Hiwabarakatuh para pembaca yang
budiman yang selalu dikaruniai oleh Allah SWT. Sungguh besar kebesaran Allah
SWT menciptakan mahkluk dan diturunkan ke muka bumi sebagai khalifah untuk menjaga
dan merawat semesta yang diciptakan
dengan keagungan Allah SWT. Kita adalah makhluk ALLAH SWT yang paling sempurna,
Tuhan menciptkan manusia dengan dua jenis kelamin, seorang pria dan seorang wanita.
Jika berbicara tentang wanita, kita sering mendengar istilah
bahwa wanita adalah perhiasan dunia. Wanita merupakan mahkluk ALLAH SWT yang
memiliki kelembutan hati dan wanita sangat mempunyai kedudukan yang begitu penting
pada setiap sendi kehidupan. Dalam Ajaran Agama Islam wanita sangat dimuliakan
kedudukannya. Dalam surat An-Nisa. Untuk lebih jelasnya tentang isi dari surat
An-Nisa yang memuliakan kedudukan wanita adalah sebagai berikut :
1. Wanita diciptakan dari tulang rusuk
laki – laki
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيرًا وَنِسَاءً
“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang
telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu Dia
menciptakan pasangannya, dan dari keduanya Dia memperkembangbiakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak.” (An-Nisa`: 1)
Ayat ini merupakan bagian dari khutbatul hajah yang
dijadikan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam sebagai
pembuka khutbah-khutbah beliau. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dari jiwa yang
satu, Allah Subhanahu
wa Ta’ala menciptakan
pasangannya. Qatadah dan Mujahid rahimahumallah mengatakan bahwa yang dimaksud jiwa
yang satu adalah Nabi Adam ‘alaihissalam. Sedangkan pasangannya adalah Hawa.
Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir Ath-Thabari, 3/565, 566)
2. Dijaganya hak perempuan yatim
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman:
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى
فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ
خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ
أَدْنَى أَلاَّ تَعُولُوا
“Dan jika kalian khawatir tidak akan dapat berlaku adil
terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kalian menikahinya), maka nikahilah
wanita-wanita lain yang kalian senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika
kalian khawatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita saja
atau budak-budak perempuan yang kalian miliki. Yang demikian itu lebih dekat untuk
kalian tidak berlaku aniaya.” (An-Nisa`: 3).
3. Cukup menikahi seorang wanita saja
bila khawatir tidak berlaku adil secara lahiriah
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman:
فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُكُمْ
“Kemudian jika kalian khawatir tidak dapat berlaku adil maka
nikahilah seorang wanita saja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki.” (An-Nisa`:
3)
Yang dimaksud dengan adil di sini adalah dalam perkara
lahiriah seperti adil dalam pemberian nafkah, tempat tinggal, dan giliran.
Adapun dalam perkara batin seperti rasa cinta dan kecenderungan hati tidaklah
dituntut untuk adil, karena hal ini di luar kesanggupan seorang hamba. Dalam
Al-Qur`anul Karim dinyatakan:
وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ
وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلاَ تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ
“Dan kalian sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di
antara istri-istri kalian, walaupun kalian sangat ingin berbuat demikian.
Karena itu janganlah kalian terlalu cenderung kepada istri yang kalian cintai
sehingga kalian biarkan yang lain telantar.” (An-Nisa`: 129).
Rosulullah SWT juga pernah mengatakan bahwa yang patut dihormati terlebih dahulu
adalah seorang ibu kemudian ayah. Ibu merupakan weorang wanita , hal ini
Rosullah SWT telah membenarkan bahwa seorang wanita harus dimuliakan kedudukannya.
Wanita identik dengan kecantikan, namun bagaimana Islam
memaknai kecantikan seorang wanita. Agama islam memandang wanita cantik adalah
wanita yang memiliki akhlak baik, dan bersedia untuk menutup auratnya untuk
menghindar dari kemodhorotan. Wanita yang berhati bersih dan bersedia menutup
aurat dan mangamalkan nilai – nilai yang diajarkan dalam ajaran Agama Islam, maka
ia adalah wanita muslimah. Allah SWT akan memberikan pahala yang amat besar
kepada wanita muslimah yang mau menjunjung nilai – nilai agama islam.
Ada tiga gaya, penampilan atau mode yang membuat wanita
muslimah diancam tidak akan mencium bau surga. Padahal bau surga dapat dicium
dari jarak sekian dan sekian. Di antara penampilan yang diancam seperti itu
adalah gaya wanita yang berpakaian namun telanjang.
Yang kita saksikan saat ini, banyak wanita berjilbab atau berkerudung masih
berpenampilan ketat dan seksi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ
سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ
عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ
الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا
لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah
aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul
manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok,
kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan
masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari
jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).
Tiga Sifat Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga
Dalam hadits di atas disebutkan beberapa sifat wanita yang
diancam tidak mencium bau surga di mana disebutkan,
وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ
Yaitu para wanita yang: (1) berpakaian tetapi telanjang, (2) maa-ilaat
wa mumiilaat, (3) kepala mereka seperti punuk unta yang miring.
Apa yang dimaksud ketiga sifat ini?
Berikut keterangan dari Imam Nawawi dalam Al Minhaj
Syarh Shahih Muslim.
(1) Wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Ada beberapa tafsiran yang disampaikan oleh Imam Nawawi:
1- wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur
kepada-Nya.
2- wanita yang menutup sebagian tubuhnya dan menyingkap
sebagian lainnya.
3- wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan
warna badannya.
(2) Wanita yang maa-ilaat wa mumiilaat
Ada beberapa tafsiran mengenai hal ini:
1- Maa-ilaat yang dimaksud adalah tidak
taat pada Allah dan tidak mau menjaga yang mesti dijaga. Mumiilaatyang
dimaksud adalah mengajarkan yang lain untuk berbuat sesuatu yang tercela.
2- Maa-ilaat adalah berjalan sambil memakai
wangi-wangian dan mumilaat yaitu berjalan sambil menggoyangkan
kedua pundaknya atau bahunya.
3- Maa-ilaat yang dimaksud adalah wanita
yang biasa menyisir rambutnya sehingga bergaya sambil berlenggak lenggok bagai
wanita nakal. Mumiilaat yang dimaksud adalah wanita yang
menyisir rambut wanita lain supaya bergaya seperti itu.
(3) Wanita yang kepalanya seperti punuk unta yang miring
Maksudnya adalah wanita yang sengaja memperbesar kepalanya
dengan mengumpulkan rambut di atas kepalanya seakan-akan memakai serban
(sorban). (Lihat Syarh Shahih Muslim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 14:
98-99).
Mode Wanita Saat Ini …
Ada beberapa gaya yang bisa kita saksikan dari mode wanita
muslimah saat ini yang diancam tidak mencium bau surga berdasarkan hadits di
atas:
1- Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga kelihatan
warna kulit.
2- Wanita yang berpakaian tetapi telanjang karena sebagian
tubuhnya terbuka dan lainnya tertutup.
3- Wanita yang biasa berhias diri dengan menyisir rambut dan
memakerkan rambutnya ketika berjalan dengan berlenggak lenggok.
4- Wanita yang menyanggul rambutnya di atas kepalanya atau
menambah rambut di atas kepalanya sehingga terlihat besar seperti mengenakan
konde (sanggul).
5- Wanita yang memakai wangi-wangian dan berjalan sambil
menggoyangkan pundak atau bahunya.
Semoga Allah memberi petunjuk pada wanita muslimah untuk
berpakaian yang sesuai petunjuk Islam. Karena penampilan seperti ini yang lebih
menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat.
Lihat pembahasan selengkapnya mengenai hadits di atas di
tulisan Rumaysho.Com: Wanita yang Berpakaian Tetapi Telanjang.
Juga baca ulasan: Syarat-Syarat Pakaian Muslimah.
Hanya Allah yang memberi taufik.
—
Demikiannlah penjelasan tentang wanita yang tidak dapat
mencium surga. Nauzubillah min zalik.
Semoga dengan penjelasan di atas dapat mengingatkan kita khususnya para kaum
wanita untuk lebih meningkatkan ibadah dan mempertebal keimanan agar kelak pada
saat ajal kita sudah dapat kita dapat mencium bau surga yang sudah dijanjikan
oleh Allah SWT. Semoga penjelasan di atas dapat memberi manfaat kepada kita
semua. Amin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.!
Sumber : Rumaysho.com
0 Response to "Wanita Yang Seperti Apakah Yang Tidak Dapat Mencium Bau Surga"
Post a Comment