Bohong adalah lawan
kata dari jujur (mengungkapkan kebenaran apa adanya tanpa ditutup-tutupi).
Bohong berarti sebuah ungkapan untuk melebih-lebihkan, menambah-nambah atau
mengurang-ngurangi sebuah peristiwa yang sebenarnya terjadi. Sejatinya, bohong
merupakan sebuah kemaksiatan. Artinya berbohong merupakan salah satu perbuatan
yang dilarang agama (Islam) dan bagi yang melakukannya akan berdosa. Dalam
cerita anak-anak, dikisahkan kalo hidung pinokio akan memanjang jika ketahuan
bohong. hehe.. Ini hanyalah kisah simbolik kalo bohong merupakan perbuatan
tercela yang pasti ketahuan dan membuatnya malu dikemudian hari. Namun ada
saat-saat tertentu, berbohong pun ternyata diperbolehkan loh. Ini seperti yang
tertuang dalam Hadist Rasulullah. Rasulullah bersabda bahwa ada tiga jenis
bohong yang diperbolehkan, malah menjadi wajib dalam situasi dan kondisi
tertentu. Masih
ada yang mengganjal di dalam hati. Sebenarnya, Nisa tak ingin ikut memesan
jaket seragam yang ditawarkan Nunik tadi. Mengingat sisa uang bulanannya yang
sudah sangat mepet. Membayar uang pemesanan jaket tadi, memotong sebagian besar
uang bulanannya yang harus cukup hingga akhir bulan. Suatu masyarakat takkan lurus
selamanya jika perbuatan bohong ini merajalela di antara individu-individunya.
Dan suatu bangsa takkan bisa menaiki tangga kemajuan kecuali jika berlandaskan
pada kejujuran. Perbuatan bohong akan menimbulkan rasa saling membenci
antara sesama teman. Rasa saling mempercayai antar sesama akan hilang, dan akan
tercipta suatu bentuk masyarakat yang tidak berlandaskan asas saling
tolong-menolong atau gotong royong. Apabila bohong sudah merajalela ke dalam
tubuh masyarakat, maka hilanglah rasa senang dan keakraban antara
anggota-anggotanya. Mengingat dampaknya yang sangat negatif dan membahayakan
masyarakat, maka Islam melarang berbohong dan menganggap perbuatan ini sebagai
perbuatan dosa besar.
Minta uang tambahan sama
Ibu rasanya tak mungkin karena Ibu biasanya hanya mau menambah uang bulanan
Nisa jika memang berkaitan dengan pelajaran atau sekolah.
Sebenarnya Nisa tak
ingin ikut memesan jaket itu karena ia pun masih punya beberapa jaket yang
bagus. Namun, ia takut, kalau tak ikut memesan jaket dan punya jaket kelas, ia
akan dikucilkan. Maklumlah Nisa, baru beberapa minggu saja menjadi murid di
sekolah itu.
Ada pula Anak Baru
Gede (ABG) yang sengaja menunjuk rumah sepupunya sebagai rumahnya.
Pasalnya ia malu dengan
keadaan rumahnya yang tak sebagus rumah sepupunya. Hingga akh, teman-temannya
pun tahu dimana rumahnya yang sebenarnya dan lebih parah nge-bully si
ABG.
Hati-hati
Bohong!
Tak ingin berbeda, takut
dikucilkan, takut di bilang kupdet, dan takut-takut lainnya, nggak
jarang membuat kita bohong. Foto di depan mall keren yang baru buka (padahal
cuma sekadar lewat) atau foto duduk di resto mahal (yang sebenarnya cuma
numpang duduk, terus buru-buru ngacir karena takut keburu didatangi
sama pelayannya) buat dijadiin foto profil di medsos; semua jadi sah-sah aja
demi untuk sekadar ngejar gengsi atau yang sekarang bahasa kerennya
pencitraan.
Bohong, memang kadang
jadi jalan keluar saat kita tak ingin ditinggalkan dalam pergaulan, tak ingin
diremehkan, dan ingin terlihat cantik. Bohong sekarang juga nggak
sekadar pakai lisan, tapi juga pakai foto (yang udah diedit puluhan kali) dan
pakai status-status di medsos. Hadeehh, makin banyak aja cara bohong
jaman sekarang ya, Sister.
Btw, apapun cara kita
bohong, sebaiknya kita ingat bahwa Allah Subhanahu Wata’ala sama sekali nggak
suka sama orang yang berbohong, “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa
kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (itu) Sangat dibenci disisi
Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”(QS:
Ash-Shaaff: 2-3)
Nah, karena cara
berbohong sekarang juga sudah beraneka macam, kita harus waspada pada apapun
yang membuat kita terjerumus pada kebohongan.
Jika kita suka bisnis
online, usahakan barang yang kita kirim sesuai dengan yang kita posting. Waktu
pengiriman pun sesegera mungkin setelah pembayaran. Jika kita suka selfie,
jangan sampai berlebihan menggunakan Perfect 365 karena nantinya kamu bakal
nggak pede kalau harus kopi darat. Jika kamu memang tak menyukai sesuatu atau
tak sanggup melakukannya, maka jujurlah.
Semakin jujur, semakin
kamu tak menyusahkan dirimu sendiri karena orang yang berbohong, nantinya akan
terus-menerus berbohong menutupi yang sebenarnya. Kamu juga nggak rugi atau
di-bully seperti kasusnya Nisa dan ABG di atas.
So, jujur
itu sebenarnya gampang, simple, hemat, dan nggak cape’, Sist!
Demikian
tadi adalah penjelasan mengenai sifat bohong yang di ajarkan oleh agama islam.
Untuk itu jangan melakukan sifat bohong yang bisa merusak sifat baik pada diri
manusia. Lebih baik lakukanlah sifat yang baik agar Anda tidak melakukan sifat
yang buruk dan bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Sumber
: Hidayatullah.com
0 Response to "Bohong Membuat Capek"
Post a Comment