Stress adalah bentuk
ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini dapat
mempengaruhi kinerja seseorang. Stress ini juga bisa membuat produktivitas keseharian
menjadi menurun. Robbins (2001) menyebutkan bahwa stress merupakan sebuah
kondisi yang menekankan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu
kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan
atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini
maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik
atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri
seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Sedangkan depresi
adalah keadaan mood yang sedang tidak terganggu dan tidak stabil dengan konsisi
emosional yang berkepanjangan.
Gangguan
mental ini mungkin bisa kita alami setiap saat ketika pikiran lagi kacau,
banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan terkadang membuat kita merasa
letih dan stress. Mungkin ada sebagian dari kita uyang sulit membedakan antara
depresi dan stress. Baik depresi maupun depresi memiliki gejala yang hampir
mirip. Akan tetapi, gejala depresi biasanya jauh lebih berat dan berlangsung
selama setidaknya 2 minggu. Depresi juga menyebabkan perubahan besar pada mood,
seperti merasa sangat sedih dan putus asa. Anda juga dapat merasa lelah dan
tidak dapat melakukan pekerjaan apapun. Singkatnya pada depresi ada perasaan
sedih dan gangguan mood dan stress tidak menjurus ke sana.
Gejala
Stress :
·
Merasa kwalahan atau tidak bisa menyelesaikan
dengan tepat
·
Sulit Tidur (imsonia)
·
Gangguan daya ingat
·
Kosentrasi berkurang
·
Kebiasaan makan yang berubah menjadi tidak
teratur
·
Merasa gugup atau cemas
·
Emosional tidak stabil
·
Cepat meresa letih
Gejala
Depresi
·
Membatasi pergaulan
·
Merasa sedih dan putus asa
·
Merasa kurang semangat dan tidak termotivasi
untuk melakukan kegiatan
·
Sulit dalam mengambil sebuah keputusan
·
Emosional yang tidak stabil
·
Tidak teratur jam tidur
·
Kosentrasi menurun
Gangguan
mental ini dapat mempengaruhi kesehatan terutama pada kesehatan jantung. Bagi orang yang baru saja mengalami masalah
jantung, kombinasi stres dan depresi berat menciptakan "badai psikososial
yang sempurna".
STRES dan
depresi berpengaruh buruk pada orang yang memiliki masalah jantung, demikian
kesimpulan hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal
Circulation, kemudian juga disiarkan LiveScience.
Para peneliti mengatakan, orang yang memiliki tingkat stres
dan depresi yang tinggi, 48 persen lebih mungkin meninggal dunia karena
serangan jantung dibandingkan mereka yang tingkat stres dan depresinya rendah.
“Bagi orang yang baru saja mengalami masalah jantung,
kombinasi stres dan depresi berat menciptakan “badai psikososial yang
sempurna”,” kata para peneliti dalam studi itu.
“Meningkatnya risiko (kematian) yang diiringi tingkat stres
tinggi dan depresi berat kaitannya kuat dan konsisten dengan perilaku-perilaku
demografis, sejarah medis, penggunaan obat-obatan dan risiko kesehatan,” kata
ketua studi Carmela Alcantara yang juga asisten peneliti pada Pusat Kesehatan
Universita Columbia, New York City.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti melibatkan
5.000 orang berusia 45 tahun berpenyakit jantung koroner dari 2003 hingga 2007.
Mereka lalu meminta para partisipan menceritakan gejala
depresi dan stresnya melalui kuesioner.
Hasil studi menemukan, sekitar enam persen atau 247 orang
mengalami stres dan depresi tinggi. Setelah enam tahun masa studi, sekitar
1.337 orang meninggal dunia karena serangan jantung.
Para peneliti mencatat, orang yang sering stres dan depresi,
risiko terkena serangan jantungnya meningkat dalam kurun waktu dua setengah
tahun. Namun setelah itu, peningkatan risiko justru tak ada.
Mereka juga mendapati fakta, meningkatnya risiko terkena
serangan jantung hanya terjadi pada orang yang mengalami kombinasi stres dan
depresi, bukan salah satunya.
Alcantara mengatakan, intervensi perilaku dapat membantu
penderita penyakit jantung dalam mengelola stres dan depresi mereka.*
Gangguang
mental ini juga dapat membunuh dengan sangat cepat tanpa disadari. Ketika
seseorang sudah merasa depresi karena dan merasa hidupnya tidak berarti lagi
hal itulah yang akan menyebabkan kematian. Jangan sekali - kali menyepelekan
depresi anda. Atau apabila anda melihat seseorang mengalami depresi cobalah
untuk mengerti dan ajak berbicara.
Untuk
mengatasi masalah stress dan depresi bisa dengan meminta bantuan kepada seorang
specialist, dengan meminta nasihat yang bisa memberi manfaat kepada kita. Pengobatan
ini bertujuan untuk memperbaiki mekanisme biologis dalam pola pikir yang
memungkinkan seseorang menjadi stress dan depresi. Agar kita bisa terlepas dari
gangguan mental ini kita harus mengubah pola pikir kita dengan menerima
kelemahan dan kekurangan yang ada pada kita, mengusahakan untuk tidak berfikir negative
kepada setiap orang,
Sumber : hidayatullah.com
0 Response to "Bahaya Stress Dan Depresi Terhadap Kesehatan Jantung"
Post a Comment