Memang ini adalah sikap tidak rasional, karena dapat saja
sebuah amal/perbuatan dibuat tidak membawa hasil apa-apa alias tidak sesuai
dengan niat dan mencapai tujuan yang diinginkan.manusia di muka bumi
ini adalah makhluk yang mengenal makana. Manusia akan dikatakan
bermanfaat jika kehadirannya dipentas kehidupan yang memberikan makna atau
memberikan manfaat kepada orang lain. Dalam islam antara iman, ilmu dan amal
mempunyai hubungan yang terintegrasi dalam ajaran agama islam. Islam adalah
agama yang mengatur tentang kehidupan. Dalam agama islam terkandung tiga ruang
lingkup yaitu akidah, syariah dan ahklak.
Amal merupakan amal sholeh dalam setiap perbuatan yang dilakukan
oleh manusia yang diridhoi oleh Allah SWT. Dengan demikian amal dalam agama
islam tidak hanya terbatas pada ilmu fiqih dan hukum – hukum agama.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (97)
Artinya:
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (16:
97
Kematian begitu dekat
namun kita tidak dapat mengetahui kapan datangnya. Dan perhitungan amal sangat
teliti namun kitatak mengetahui kapan saatnya. Rambut beruban telah
memberikan tanda peringatan akan kematian, maka bersiaplah menghadapinya.
Kematian teman karib seseorang menandakan dekatnya kematian dirinya.
Ingatlah kematian, beramallah untuk menghadapi masa sesudahnya yang pasti kalian akan datang menemuinya dan menetap di sana. Jangan sampai dilalaikan dengan sesuatu yang kita datangi tapi akan segara kalian tinggalkan. Jangan tertipu dengan impian-impian panjang lalu menjadi lupa dengan kedatangan ajal. Berapa banyak orang yang mendambakan sesuatu lalu tidak bisa dia dapatkan. Berapa banyak orang yang hidup dalam waktu paginya suatu hari, lalu tak menemui waktu sorenya; atau mengalami sorenya suatu malam namun tak menemui paginya. Berapa banyak orang ketika datang ajalnya berangan untuk ditunda beberapa saat lagi agar dia bisa memperbaiki kesalahannya serta melakukan apa yang telah dia lupakan. Maka dikatakan padanya : “Mustahil, apa yang kau harapkan telah berlalu, kami telah memperingatkanmu sebelumnya dan kami telah ancam kamu bahwa tidak ada waktu lagi untuk kembali”. Allah berfirman (yang artinya) :
Ingatlah kematian, beramallah untuk menghadapi masa sesudahnya yang pasti kalian akan datang menemuinya dan menetap di sana. Jangan sampai dilalaikan dengan sesuatu yang kita datangi tapi akan segara kalian tinggalkan. Jangan tertipu dengan impian-impian panjang lalu menjadi lupa dengan kedatangan ajal. Berapa banyak orang yang mendambakan sesuatu lalu tidak bisa dia dapatkan. Berapa banyak orang yang hidup dalam waktu paginya suatu hari, lalu tak menemui waktu sorenya; atau mengalami sorenya suatu malam namun tak menemui paginya. Berapa banyak orang ketika datang ajalnya berangan untuk ditunda beberapa saat lagi agar dia bisa memperbaiki kesalahannya serta melakukan apa yang telah dia lupakan. Maka dikatakan padanya : “Mustahil, apa yang kau harapkan telah berlalu, kami telah memperingatkanmu sebelumnya dan kami telah ancam kamu bahwa tidak ada waktu lagi untuk kembali”. Allah berfirman (yang artinya) :
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu
dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat
demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian
dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah
seorang di antara kamu; lalu ia berkata : “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh? Dan Allah sekali-kali tidak
akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Munafiqun :
9-11).
Sebenarnya
seseorang itu terhenti amalnya tatkala datang kematiannya. Tetapi ada beberapa
amalan yang dilakukan pada saat hidupnya dan manfaatnya terus-menerus dipakai,
maka pahalanya akan terus mengalir kepada pelakunya meskipun temponya
berlangsung lama. Dan itu berbentuk segala usaha kebaikan yang bisa bermanfaat
bagi manusia ataupun binatang ternak; seperti wakaf-wakaf untuk kebaikan,
pohon-pohon berguna yang berbuah, sumber-sumber air minum, membangun
masjid-masjid dan madrasah, anak keturunan yang shalih, mengajarkan ilmu
bermanfaat dan mengarang kitab-kitab yang berfaedah.
Di dalam As Shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
Di dalam As Shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya
kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak
shalih yang mendoakan kepadanya”.
Ilmu agama yang bermanfaat, anak sholeh yang selalu
mendoakan ortunya dan sedekah jariyah adalah diantara amalan yang
bermanfaat bagi mayit walaupun ia sudah di alam kubur. Simak sajian singkat
berikut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ
مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah
amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang
dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Faedah dari hadits di atas:
Pertama: Jika manusia itu mati, amalannya terputus. Dari sini
menunjukkan bahwa seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh sebelum
ia meninggal dunia.
Kedua: Allah menjadikan hamba sebab sehingga setelah meninggal
dunia sekali pun ia masih bisa mendapat pahala, inilah karunia Allah.
Ketiga: Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun
setelah meninggal dunia, di antaranya:
a. Sedekah jariyah, seperti membangun masjid,
menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang
dimanfaatkan dalam ibadah.
b. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu
agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia
menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal
dunia.
c. Anak yang sholeh karena anak sholeh itu
hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong
seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama,
sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut
menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah
meninggal dunia.
Keempat: Di antara kebaikan lainnya yang bermanfaat untuk mayit
muslim setelah ia meninggal dunia yang diberikan orang yang masih hidup adalah
do’a kebaikan yang tulus kepada si mayit tersebut. Do’a tersebut mencakup do’a
rahmat, ampunan, meraih surga, selamat dari siksa neraka dan berbagai do’a
kebaikan lainnya.
Kelima: Sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “atau
anak sholeh yang mendo’akannya”, tidaklah dipahami bahwa do’a yang manfaat
hanya dari anak saja. Bahkan do’a kebaikan orang lain untuk si mayit tersebut
tetap bermanfaat insya Allah. Oleh karena itu, kaum muslimin disyari’atkan
melakukan shalat jenazah terhadap mayit lalu mendo’akan mayit tersebut walaupun
mayit itu bukan ayahnya.
Keenam: Dalam hadits terdapat isyarat adanya keutamaan menikah,
juga terdapat dorongan untuk menikah dan memperbanyak keturunan supaya
mendapatkan keturunan sholeh (sehingga bermanfaat nantinya ketika kita telah
meninggal dunia, pen).
Sangat baik sekali jika pembaca membaca artikel terkait,
yaitu amalan bermanfaat bagi mayit disini
Semoga sajian singkat ini bermanfaat. Wallahu
waliyyut taufiq
Sumber : Rumaysho.com
0 Response to " Amalan Manusia Yang Tidak Terputus, Walaupun Ia sudah Meninggal"
Post a Comment