Sebagai orang tua jika
melihat anaknya bisa mebantu dan menghormati sesama manusia pastinya akan
merasa senang dan bangga sekali jika memilki anak seperti itu. Menghormati
orang lain adalah sikap yang sangat baik dan bermanfaat. Tak hanya mengurangi
jumlah orang yang memusuhi, sikap ini membantu seseorang lebih berkembang,
lebih dewasa, dan berpengetahuan. Tentu saja bukan hanya orang tua yang
menyukai anak-anak yang santun, melainkan juga semua orang yang pernah bertemu
dan bergaul dengannya. Sebaliknya, anak-anak yang lancang dan tidak sopan
dibenci semua orang. Saat ini, banyak orang yang membuang urat saraf dan
waktunya hanya untuk menimbun kebencian dan menyimpan dendam terhadap orang
lain. Pikiran negatif dan emosi destruktif biasanya hanya berujung pada
penderitaan dan kesengsaraan. Di bawah ini ada kisah mengenai rasa menghormati
kepada orang yang lebih tua.
SEORANG
nenek berusia sekitar 60 tahun ditemukan oleh komunitas Apa Kabar Tuban (AKT)
dalam keadaan tergelatak tak berdaya di trotoar Jalan Ronggolawe, Kota Tuban
Jawa Timur.
Wanita lanjut usia
(lansia) yang diketahui bernama Tarsiyah ini mengaku tidak memiliki tempat
tinggal dan saudara. Melihat kondisi kesehatan Tarsiyah yang sangat buruk, ia
kemudian dilarikan ke RSUD Dr. R. Koesma agar bisa mendapat perawatan. Setelah
menjalani perawatan selama dua pekan, nenek tersebut mulai tak dapat perhatian
dari pihak rumah sakit. Melihat kondisi nenek yang memprihatinkan, pengelola
AKT menghubungi pihak Dinas Sosial Tuban agar nenek tersebut bisa dirawat di
Panti Jompo.
Pihak Dinsosnakertran
saat ini Selasa (10/02/2015) belum bisa memindahkan nenek tunawisma tersebut
karena kondisinya yang belum memungkinkan dan menyarankan agar nenek tersebut
mendapat perawatan terlebih dulu di rumah sakit.
***
Cerita di atas hanyalah
salah satu dari sekian banyak kasus di mana seorang lanjut usia “beruntung”
mendapatkan hak atas perawatan yang mereka butuhkan dan perlakuan yang pantas
mereka dapatkan. Di sisi lain, fenomena ini menunjukkan betapa orang miskin
bukan sesuatu yang menjadi bagian penting yang dipikirkan di negeri ini.
Sebelum ini, Menteri
Sosial (Mensos) di era mantan Presiden Susilo B Yoedhoyono (SBY), Dr
Salim Segaf Aljufri pernah mengungkapkan, orang lanjut usia terlantar di
Indonesia yang tercatat sekitar 2,8 juta dari sekitar 18 juta penduduk berusia
lanjut. Sedangkan jumlah lansia rawan terlantar diperkirakan sekitar 4,6 juta
orang (per Mei 2013).
Pada tahun 2012, 12,5
persen dari populasi dunia adalah lansia (lansia: 60 tahun ke atas-versi PBB),
diperkirakan, pada rentang tahun 2010 dan 2050, jumlah lansia akan meningkat
sekitar 29 juta lansia di dunia yang mana 80 persen dari mereka berasal dari
negara-negara berkembang.
Pengucilan,
diskriminasi, tidak adanya dukungan dari keluarga, tempat tinggal yang kurang
layak, adalah bagian dari beberapa masalah sosial yang dialami para lansia.
Padahal Islam menegaskan
untuk menghormati semua orangtua (baca: lansia), adalah kewajiban semua orang.
Khususnya penguada dan pihak keluarga. Dalam hal ini setiap anak memiliki
tanggung jawab khusus terhadap orangtua mereka.
Allah berfirman:
وقضى ربك ألا تعبدوا إلا
إياه وبالوالدين إحسانا إما يبلغن عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لهما أف
ولا تنهرهما وقل لهما قولا كريما ، واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما
كما ربياني صغيرا
“… dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain kepadaNya dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu.
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
cinta dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil”. (QR: Surah
al-Isra [17]: 23-24).
Dua ayat ini
mencerminkan kasih sayang, penghormatan, dan tanggung jawab yang mana Islam
perintahkan terhadap setiap mukmin terhadap orangtua mereka.
Ibnu Abbas menyimpulkan,
dalam Al-Qur’an ada tiga hal yang selalu dikaitkan satu sama lain sehingga
mereka tak bisa dipisahkan; taat kepada Allah dan Rasul-Nya, perintah shalat
dan zakat, serta bersyukur kepada Allah dan orangtua serta berbuat baik kepada
mereka.
Disebutkan dalam hadits,
seorang lelaki mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan berkata; “Ya
Rasulullah, siapakah orang yang patut aku berbakti kepadanya? Nabi menjawab:
“Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Lalu siapa?” Nabi menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya
lagi; “Lalu siapa?” Nabi menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Lalu siapa?”
Nabi menjawab: kemudian Ayahmu.” (Riwayat al-Bukhari-Muslim)
Dalam hadits lain,
Rasulullah juga bersabda ketika ditanya tentang dosa-dosa besar, Nabi menjawab:
“Syirik (mempersekutukan Allah), durhaka terhadap orangtua, membunuh jiwa
manusia, dan memberi kesaksian palsu.” (Riwayat al-Bukhari)
Setiap manusia berhak
dihargai dan dimuliakan karena ia bagian dari hak asasi manusia.
Beberapa tahun terakhir
kita temukan beragam kasus penelantaran lansia yang semakin hari semakin
meningkat. Sudah banyak pertemuan atau simposium yang membahas permasalahan
ini.
Di Indonesia, tanggal 29
Mei pun didaulat sebagai Hari Lanjut Usia Nasional sebagai bentuk kepedulian
negara terhadap para lansia dan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat
terhadap isu sosial tersebut.
Kasih sayang dan
penghormatan terhadap orangtua adalah salah satu dari elemen penting dalam
Islam.
Nabi Shallallahu alaihi
wa sallam sendiri bersabda: “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak
menyayangi yang muda dan tidak menghormati orang yang lebih tua.” (Riwayat
at-Tirmidzi).
Hadits ini merupakan
bukti bahwa penghormatan terhadap orangtua secara umum adalah juga merupakan
tanggung jawab sosial.
Penutup
Dalam siklus kehidupan,
muda atau tua hanyalah masalah waktu. Mereka yang muda suatu saat pasti akan
menjadi tua. Islam mengingatkan kita semua mengenai sifat alami dari kondisi
manusia.
Rasulullah bersabda, “Jika
seorang pemuda menghormati seorang renta karena usianya, maka Allah akan
memerintahkan seseorang untuk menghormatinya saat ia beranjak tua.”
(Riwayat at-Tirmidzi)
Semoga Allah menolong
kita semua agar mampu melaksanakan tanggung jawab kita terhadap orangtua,
mencintai dan menghormati mereka, dan memberi contoh yang baik terhadap
anak-anak kita. Wallahu a’lam.
Demikian
tadi adalah penjelasan mengenai tentang bagaimana cara menghormati orang yang
lebih tua. Jika kita ingin di hormati pada usia tua sebaiknya di waktu muda
kita harus bisa menghormati orang yang lebih tua. Orang tua merupakan orang
yang harus kita hormati karena kita sebagai manusia telah di ciptakan dengan
buah kasih dari orang tua kita untuk itu jika kita melihat orang tua yang
kesusahan alangkah baiknya bisa menolong orang tua tersebut serta bisa
menghormatinya seperti orang tua kita sendiri.
Sumber
: Hidayatullah.com
0 Response to "Akan Dimuliakan Di Masa Tua Jika Waktu Muda Selalu Menghormati Orang yang Lebih Tua"
Post a Comment