"Alhamdulillah, ini karena khendak Allah. Semua terjadi begitu saja," kata dia kepada ROL, Senin (4/11).
Terakhir, Kainama membimbing sekitar 14 orang, satu keluarga asal Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan. Belum lama ini, dua keluarga, masing-masing terdiri dari 8 orang dan 6 orang juga dibimbingnya menuju Islam.
Menurut Kainama, dakwah yang dilakukannya itu awalnya tak sengaja. Maksudnya, kepada lingkungan sekitar dan kerabatnya, ia coba menjelaskan mengapa menjadi Muslim. Dari penjelasan itu muncul diskusi yang akhirnya mendorong Kainama memaparkan mengapa Islam dipilihnya.
"Wah, selama diskusi itu tak jarang berakhir dengan lempar gelas. Ada juga yang menyambangi mask mencari Kainama. Dipukuli atau diintimidasi sudah hal biasa," kata dia.
Kainama mengaku ia lebih memilih untuk berdakwah dikalangan non-Muslim lantaran itu mempermudahnya memaparkan kebenaran Islam. Kalau berdakwah dikalangan Muslim, tentu mereka lebih tahu soal itu. "Bukan bermaksud pilih-pilih, tapi saudara-saudara saya seiman tentu lebih pintar dari saya soal Islam," kata dia merendah.
Selama itu pula, Kainama tetap semangat, bahkan semakin bersemangat guna memaparkan kebenaran Islam. "Keputusan yang saya ambil sudah dipikirkan apapun konsekuensinya. Saya minta perlindungan kepada Allah, Alhamdulillah Dia melindungi saya," kata dia.
Kini, Kainama berjuang guna mewujudkan mimpi adanya rumah singgah khusus mualaf. Rumah ini diharapkan dapat mencetak mualaf-mualaf mandiri. Mualaf yang tidak berlama-lama menyandang statusnya, melainkan memberikan sumbangsih kepada umat Islam.
"Semuanya Insya Allah sudah siap, nanti rumah singgah ini berlokasi di Bekasi, doakan yah," kata dia.(republika)
0 Response to "Setahun, Ahmad Kainama Islamkan 114 Orang"
Post a Comment