Pesan Uje Saat Masih Hidup: ‘Kalau Hati Galau Jangan Bawa Motor’

 KEPERGIAN sosok Uje yang dikenal sebagai ‘ustad gaul’ oleh masyarakat, menyisakan banyak kenangan dan pesan mendalam, terutama bagi para pemuda. Selain suaranya yang merdu saat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an, tak jarang membuat orang merinding karena keindahannya dan tentunya karena kandungan ayat Al-Qur’an itu sendiri.

Namun siapa sangka di balik sosoknya yang religius, Uje juga seorang pecinta motor gede (moge).
Kecintaannya pada motor berawal saat dia sering membawa motor sang ayah ke kampusnya dulu. Hingga akhirnya dia bisa membeli sebuah Harley Davidson Road King yang kemudian digantikan dengan H-D Fat Bob. Selain H-D, Uje juga punya beberapa moge pabrikan Jepang bermesin di atas 500 cc.

“Kebetulan Allah kasih saya rejeki cukup untuk membeli motor, dan kebetulan juga garasi di rumah cukup untuk parkir motor-motor itu,” ucapnya sambil tersenyum kepada wartawan yang mewawancarainya saat gelaran Jakarta Motorcycle Show (JMCS) 2012.

Saat ditanya mengenai  tingginya angka kecelakaan para “bikers,” Uje menjelaskan bahwa jika suasana hati dan pikiran tengah kacau, maka dilarang keras mengendarai motor. Pasalnya, saat suasana hati tak karuan, gaya bekendara pun jadi semakin tak karuan dan cendrung mengundang bahaya.

“Naik motor itu hubungannya sama mental dan hati, gak cukup hanya dengan skill saja. Kalau lagi berantem sama isteri, berantem sama pacar, diputusin pacar, itu bisa bikin suasana hati tak stabil dan tempramen tinggi. Dalam kondisi seperti itu dilarang keras membawa motor,” beber Uje.

Sayang, takdir berkata lain. Uje meninggal dunia pada Jum’at (26/4) dini hari dalam kecelakaan tunggal. Motor Kawasaki E-6n bermesin 650 cc yang ditunggangi Uje hilang kendali dan menabrak pohon hingga rusak parah. Saat kejadian, Uje sudah menggunakan perlengkapan standar berkendara seperti helm. [islampos]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pesan Uje Saat Masih Hidup: ‘Kalau Hati Galau Jangan Bawa Motor’"

Post a Comment