Campakkan Kekuatan Israel Yang Sesungguhnya

Oleh: Dean Henderson

Penulis buku Big Oil & Their Bankers in the Persian Gulf: Four Horsemen dan Eight Families & Their Global Intelligence

Untuk waktu yang lama Israel telah mendikte kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah dan tempat lainnya. Ini karena, seperti yang saya jelaskan dalam buku Big Oil & Their Bankers in the Persian Gulf, Israel bukanlah “tanah air Yahudi”, melainkan merupakan entitas monopoli bank sentral Rothschild yang mengontrol Federal Reserve, Bank of England, Royal Shell Belanda, dan sejumlah raksasa keuangan dan industri lainnya.
Israel berperan sebagai polisi militer menjagai monopoli itu dengan memastikan terus terjadinya gejolak dunia Arab dan agar berperang dengan dirinya sendiri. Itulah sebabnya Mossad Israel mendanai ekstremis Islam di setiap sudut dunia. Rothschilds tahu jika mereka terus bisa membuat Arab terpecah belah antara mereka sendiri dan dibenci oleh gerakan Kristen Injili (Evangelist) di Barat, yang juga tanpa mereka sadari merupakan alat Mossad, maka mereka dapat mempertahankan monopoli mereka atas minyak Timur Tengah, yang merupakan sumber kehidupan sistem keuangan global.

Evangelis Amerika telah ditipu menjadi pendukung teguh Israel, sementara AIPAC (American Israeli Political Action Committee atau Komite Aksi Politik Amerika Israel) memastikan bahwa politisi yang tidak menunjukkan keteguhan dalam mendukung Israel tidak memiliki kesempatan untuk terpilih. Jika Anda mengkritik Israel Anda segera menjadi target B’nai Brith dan Liga Anti-Fitnah yang akan menghujat anda, secara ngawur, sebagai seorang anti-Semit. Tentu saja Anda bisa mengkritik Arab sepanjang hari dan tidak ada keributan seperti itu akan terjadi, meskipun fakta setiap etnografer akan memberitahu Anda bahwa orang-orang Arab adalah bangsa Semit juga.

Yang membakar kebohongan ini adalah monopoli massif pencetakan uang, yaitu Federal Reserve, perusahaan monopoli yang sebagian besar dimiliki oleh Rothschild dan sepupu kawin mereka, Warburg, Goldman Sachs, Kuhn Loebs, et al. Orang-orang ini meremehkan orang Yahudi pada umumnya dengan cara yang sama dengan cara mereka membenci orang Kristen, Muslim, Budha, Hindu dan animisme, pada umumnya.

Mereka mengarang cerita seperti The DaVinci Code untuk membenarkan kekuasaan keturunan mereka dan untuk meyakinkan kita bahwa menyembah-nyembah kaki mereka menjadi takdir kita. Ini sama dengan filosofi Hak Suci Raja-Raja yang telah ada di planet ini selama 2000 tahun terakhir, memperbudak kita semua sambil menciptakan segelintir tuan-tuang pandir melalui perkawinan menjadi peguasa-penguasa alam semesta.

Para Bapak Pendiri kita sangat menyadari monopoli keluarga perbankan ini. Tulisan-tulisan Jefferson, Madison dan Adams khususnya penuh dengan peringatan tentang para pedagang uang ini dan jaringan masyarakat rahasia mereka (Freemason, Illuminati, dll) yang mereka ciptakan untuk menyembunyikan permainan cetak-mencetak uang mereka dari pandangan publik. Sayangnya sejarah ini telah ditekan oleh industri media, yang dimiliki oleh keluarga yang sama.

Bangsa Amerika dari semua lapisan politik, tetapi terutama golongan progresif telah dicuci otak mereka, untuk meyakini segala pembicaraan tentang konspirasi harus langsung didiskreditkan. Mengapa hal ini Anda yakini demikian?

Karena jika seseorang melakukan penelitian yang cukup, seperti William Burroughs katakan, “seorang pria yang paranoid adalah orang yang tahu sedikit sesuatu”.

Teori konspirasi adalah satu hal. Tapi ada fakta-fakta konspirasi. Ketika saya sedang menyelesaikan tesis Master saya tentang permainan minyak Timur Tengah pada tahun 1991, saya menemukan dokumen SEC yang menunjukkan bahwa keluarga Rockefeller masih memiliki saham pengendali di Exxon, Mobil, Chevron dan perusahaan minyak lainnya. Namun pembimbing tesis PhD saya, seorang teman baik saya, menyarankan agar kami melupakan informasi ini dan mengkeluarkannya dari disertasi final, karena fakta-fakta yang menunjukkan konspirasi ini. Saya menolak untuk melakukannya.

Tidaklah mudah bagi Anda untuk menghabiskan hidup sebagai seorang aktivis politik progresif. Namun lebih sulit lagi ketika orang-orang yang memiliki sudut pandang yang sama justru terus meninggalkan dan mendiskreditkan Anda secara terbuka dari mendapatkan kebenaran yang membuat tidak nyaman, karena mereka tidak punya keberanian untuk menyelidiki untuk mereka sendiri. Kita berpikir dalam parameter tertentu yang telah ditata untuk kita oleh Kekuatan Uang. Siapa pun yang berpikir di luar parameter ini ditargetkan untuk disingkirkan oleh Polisi Pemikiran, yang telah membuat 95% orang Amerika seperti itu.

Hal yang sama juga berlaku pada sistem kepercayaan kita. Spiritualitas New Age memerangkap begitu banyak kaum progresif jatuh dalam struktur piramida top-down yang sama yang ada dalam gereja sayap kanan Evangelist. Tetapi jika Anda menolak dualitas kembar itu dan memberitahu mereka bahwa Anda berbicara dengan nenek moyang sendiri, binatang dan pohon-pohon, Anda adalah orang gila, meskipun faktanya ini adalah praktek dalam adat suatu kaum yang telah dilakukan selama puluhan ribu tahun secara berkelanjutan dan harmonis.

Kebangkitan politik dan spiritual adalah hal yang sama. Semua tradisi agama dan Alam sendiri mengajarkan prinsip-prinsip dasar yang sama tentang Cinta, Kasih dan Keadilan. Namun gerakan fundamentalis sekarang tumbuh di dalam tubuh Yudaisme, Islam, Kristen, maupun New Age, menjauhkan orang dari kebenaran sederhana ini menjadi sebuah dunia eksklusivitas, arogansi dan intoleransi.

Kita harus mendobrak hambatan spiritual dan politik palsu ini. Kita harus fokus agar bersatu untuk membebaskan diri dari Kekuatan Uang, yang gemar menyulut api ketakutan, ekstremisme dan perpecahan. Kita harus jadikan isu prioritas untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari Federal Reserve dengan cara menasionalisasinya. Dan kita harus mengejar kebijakan luar negeri yang bukan merupakan kepentingan Rothschilds, Kerajaan Inggris atau pun wali Israel mereka, tetapi kepentingan Amerika Serikat.(Wakalanusantara)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Campakkan Kekuatan Israel Yang Sesungguhnya"

Post a Comment