"Kok Mirip Yaa, Perangainya ...?"

Fitnah media
Media mesir ribut dan heboh di awal bulan maret ini. Penyebabnya, mereka menemukan sebuah kesalahan fatal penguasa Mesir, Presiden Muhammad Mursi. Kesalahan tersebut adalah, anak beliau, Umar Muhammad Mursi telah memanfaatkan kekuasaan dan pengaruh ayahnya untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan, yang gajinya sebesar 38.000 pound mesir (sekitar Rp 57.000.000) perbulan. Hebohnya lagi adalah, dia diterima tanpa pengumuman resmi adanya penerimaan pegawai baru dan tanpa saingan. Akibatnya, semua media besar (koran dan televisi) memberitakan kejadian ini. Diiringi dengan cacian, hinaan dan tuduhan bahwa Presiden Mursi tak ada bedanya dengan rezim diktator sebelumnya. Sama-sama rusak dan sama-sama menggunakan pengaruhnya untuk kekayaan anak-anak dan keluarganya.
Akan tetapi pimpinan perusahaan tersebut telah mengeluarkan pernyataan resmi,bahwa Umar Muhammad Mursi diterima setelah iklan resmi perusahaan tentang adanya rekruting pegawai, dan telah bersaing secara adil dan terbuka dengan para pendaftar lainnya, dan telah mengikuti seluruh proses ujian untuk dapat diterima, dan gajinya hanya 900 pound mesir saja (lebih kurang hanya Rp 1.350.000 ,-), perbulan. Namun pernyataan resmi ini tidak digubris sama sekali, kemudian hilang dan tenggelam olehpemberitaan media yang sangat jauh dari objektif dan kejujuran. Karena tekanan media dan teror berita yang begitu dahsyat, Umar Muhammad Mursi akhirnya mencabut berkas-berkasnya dan mundur dari pekerjaan tersebut.

Bahkan pengadilan negeripun telah memeriksa kejadian ini dan mendapatkan bahwa perusahaan tersebut telah membuat iklan resmi secara terbuka dalam merekrut pegawai baru. Dan telah mendaftar sebanyak 119 orang, lalu mengikuti semua rangkaian ujian tertulis dan wawancara. Kemudian dinyatakan lulus 10 orang (termasuk putra sang presiden) dari semua peserta. Sehingga pengadilan menyatakan tidak ada sama sekali undang-undang ataupun peraturan ketenagakerjaan yang dilanggar.

Masyarakat Mesir menunggu akan adanya media ataupun kalangan pers yang akan meralat berita yang telah menghina dan merusak nama baik Presiden dan keluarganya itu, atau bahkan meminta maaf. Tapi, tidak satupun yang melakukannya. Tidak ada permintaan maaf dan tidak ada ralat.

Untuk diketahui, Presiden Mesir Dr. Muhammad Mursi telah menang dalam pemilu presiden Mesir yang berlangsung dengan jujur, bersih dan demokratis, didukung oleh seluruh kekuatan Islam di Mesir, dengan berbagai ragam dan coraknya. Mengalahkan Jendral Ahmad Syafiq, pewaris diktator Husni Mubaarak yang didukung oleh kekuatan militer, sekuler, liberal, sosialis/komunis dan kekuatan Kristen ortodok, serta seluruh media-media besar di mesir. Mursi dikenal sebagai seorang muslim yang taat, dari keluarga muslim yang taat. Dia dan istrinya serta ke 5 orang anaknya adalah penghafal Al Quran. Betapa media di Mesir tidak berpihak dan begitu anti dengan Islam, pemimpinnya dan kepada orang-orang muslim yang taat. Dengan mudah dan tanpa malu-malu mereka balikkan fakta untuk memburukkan dan merusak nama baik orang lain.

Begitulah selalu perangai media di Mesir semenjak kemenangan Mursi tahun yang lalu sampai hari ini. Tak pernah mereka mau memberitakan kebaikan-kebaikan dan prestasi Mursi. Hasil-hasil nyata karya Mursi untuk Negara dan rakyat Mesir di berbagai bidang kehidupan, tak akan rela mereka masukkan ke koran atau televisi mereka. Kalaupun ada, maka digandengkan dengan berita negatifnya atau dibuat sekecil mungkin. Sehingga kesannya tetap negatif. Sebaliknya, sebuah kesalahan kecil bisa dibesar-besarkan. Bahkan bila tidak ada kesalahan maka akan direkayasa sedemikian rupa.

Kok mirip yaa, perangai media di negeri Mesir dengan media di “negeri lain”?

Hasbunallahu wani’mal Wakiil…

Irsyad Syafar

Sumber

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to ""Kok Mirip Yaa, Perangainya ...?""

Post a Comment