A Hamzah : Jokowi Gagal Jaga Keamanan Solo

Kasus teror yang melanda Solo menjadi bukti kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi), calon Gubernur DKI Jakarta, gagal terutama dalam menjaga keamanan.

Seharusnya dalam mengatasi keamanan, Jokowi selaku Wali Kota Solo selalu berkoordinasi secara berkesinambungan dengan pihak muyawarah pimpinan daerah (muspida) setempat.

"Kegagalan itu dapat dilihat dari sistem mekanisme kerja Muspida Solo. Sekalipun keamanan menjadi wewenang kepolisian, tapi pemerintah baik provinsi maupun kota sebagai perangkat kerja memiliki wewenang berkoordinasi dengan aparatur terkait," kata pengamat politik, Amir Hamzah, di Jakarta, Senin (3/8/2012).

Dengan koordinasi yang tak dilakukan, lanjut Amir, seolah-seolah polisi jalan sendiri. Padahal ada beberapa hal yang dapat dilakukan Pemkot Solo seperti pengerahan Satpol PP, atau mengerahkan badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Daerah (Kesbangpol Linmas) untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI setempat.

"Kita bandingkan dengan Jakarta, gubernur selalu berkoordinasi dengan Pangdam maupun Kapolda terkait keamanan ibu kota, dan itu diatur dan dibenarkan dalam undang-undang. Sehingga setiap ada permasalahan dapat segera diatasi dan tak berlarut. Apalagi Jakarta sebagai ibu kota negara yang penduduknya multi etnis lebih rawan dari Solo," tandas Amir lagi.

Subscribe to receive free email updates:

8 Responses to "A Hamzah : Jokowi Gagal Jaga Keamanan Solo"

  1. itu mah konspirasi foke nara tuh.. segala cara di halalkan.. naudzubillah..

    ReplyDelete
  2. foke lebih gagal lagi dengan peristiwa tanjung priok........

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup setuju gwe .... parah kasus tanjung priyok ... kale....

      Delete
  3. Saya pembaca setia Zilzaal. Saran saya berita kayak gini gak usah ditayangin, udah bbrp kali sy baca yg kayak gini, keliatannya condong ngebela salah satu cagub sementara kekurangan dr cagub lainnya tdk pernah dimuat. Ini berita politik, gad ada hubungannya dgn dunia islam. Apalgi semua cagub beragama islam, gak usah diadu domba.

    ReplyDelete
  4. ane sih mending & bela si jokowi... merakyat soalnya... hehehhee lihat segi positifnya, jangan kalo ada masalah sejumprit langsung di besar besarkan...

    ReplyDelete
  5. pengamat politik yg tidak obyektif, tidak seimbang dalam berpendapat....di negeri ini terlalu byk pengamat yg justru malah byk mencela, pdhl di Islam kita hrs menghindari hal itu

    ReplyDelete
  6. Saya pembaca setia Zilzaal. Saran saya berita kayak gini gak usah ditayangin, udah bbrp kali sy baca yg kayak gini, keliatannya condong ngebela salah satu cagub sementara kekurangan dr cagub lainnya tdk pernah dimuat. Ini berita politik, gad ada hubungannya dgn dunia islam. Apalgi semua cagub beragama islam, gak usah diadu domba.

    setuju gw commentnya

    ReplyDelete