Maafkan Kami (PKS) Yang Tak Sempurna



(*Sungguh saya bahagia jika ada Partai (jangankan lebih baik), sama seperti PKS aja saya sudah bahagia)

Ketika PKS mendeklarasikan dukungan kepada Foke, sontak media heboh dan terkejut. Karena bagi mereka idealnya PKS yang (tinggal satu2nya?) harapan ummat, selayaknya mendukung Jokowi yang lebih merakyat dan sejalan dengan PKS.

Namun tidak ada yg bertanya sebaliknya, kenapa nggak Jokowi saja yang berada didalam PKS bukan di PDIP, karena ia lebih sejalan dengan PKS. Ia tdk melambangkan kader2 PDIP ataupun Gerindra secara nasional.

Begitu banyak yang menyanggah keputusan PKS. Namun saat dicoba dijelaskan satu persatu secara rasional dan data2 indeks pembangunan, ekonomi, pendidikan nasional, PAD dibanding Jakarta (bahkan dengan Pekanbaru saja, Solo masih banyak dibawah) barulah simpatisan Jokowi-AHok mundur teratur satu persatu.

Dan saya mendapatkan sebuah komen yang menarik, kira2 begini: Dukungan seseorang belum tentu karena data2 keberhasilan indeks prestasi pembangunan daerah tsb. lalu atas dasar apa masyarakat mendukung?? entahlah.

Jawaban ini tentu mementahkan opini media dan pendukung Jokowi yang selama ini menggadang2 prestasi Jokowi di Solo. Namun saya setuju, bahwa Pilihan di Pilkada ini memang secara umum tidak rasional. Bukan yang terbaik, tersholih, terbersih, terprofesional dsb yang akan keluar sebagai pemenang. Namun, sebagaimana iklan: Yang penting rasanya bung!

Kemudian keadaan mulai menyerang PKS, PKS tidak seperti dahulu lagi, PKS sudah berubah, PKS sama saja dengan partai lain bahkan PKS lebih buruk dari partai lain karena menjual diri dengan balutan agama. Saya tidak akan mendebat mereka, namun ada satu komen yang menarik: Betulkah PKS sama (bahkan lebih buruk dari partai lain?)

Sungguh, Demi Allah saya sangat bahagia jika memang partai lain sama atau bahkan lebih baik dari PKS. Bayangkan: Kader2 tsb akan asyik masyuk dgn Al Qur-an, i'tikaf saat ini mesjid2 akan semakin ramai, sholat berjama'ah akan bertambah penuh, para wanita muslimah menutup auratnya dengan rapi, laki2 dan perempuan semakin menjaga interaksi mereka, tutur bicara mereka sopan, (sekalipun resikonya) pabrik rokok bakalan merugi dsb dsb.

Namun harapan tersebut seperti menanti ujung yang tak berakhir, semakin saya lihat mesjid semakin sedih hati ini tak terlihat kader2 selain PKS yg i'tikaf, belum lagi para wanita muslimah yang membuka auratnya dengan bangga, Bahasa mereka  yg kurang terjaga, belum lagi kasus korupsi dan asusila yg menimpa mereka dsb.

Sungguh saya bahagia jika memang ada Partai yang lebih baik dari PKS, atau setidaknya sama dengan PKS atau 50% saja kader2nya seperti PKS, sehingga saya bisa menyetujui tuduhan mereka tsb.

Wallahua'lam

Muhammad Fadri A R
ISLAMEDIA

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Maafkan Kami (PKS) Yang Tak Sempurna"

  1. PKS memang is the best jika para pimpinannya tawadhu seperti yg dulu2. PKS hrs banyak mawas diri dg perilaku pimpinan2 yg sekarang.

    ReplyDelete