Ustadz dan Rok Mini



Kemarin sehabis buka puasa, saya dan jama'ah pondok ngobrolin tentang rok mini. Ya mumpung sudah buka puasa, jadi kan tidak merusak pahala puasa (tetep aja rusak). Pembicaraan dimulai dari audisi personil baru Cherrybelle, pria mana pun akan antusias membicarakan para chibi, terutama si Annisa. Walaupun saya tetap berkeyakinan bahwa seseorang akan mencapai puncak kecantikannya ketika ia berjilbab. Contohnya dek Asmirandah dalam film Ketika Cinta Bertasbih, subhanalloh, ayu tenan sedulur.. sedulur.. (kalau berjilbab), kalau gak berjilbab ya cantik, tapi biasa saja, tidak bisa menggetarkan hati saya.

Tidak tahu darimana Pak Kyai tahu tentang Cherrybelle tiba-tiba beliau nyeletuk,

“yah, cherrybelle ngadain audisi, pasti banyak yang pake rok mini tuh disono”, hahaha kami semua tertawa.



Ya sebagaimana kita tahu bersama, rok mini, celana super mini, hot pants, atau apapun namanya yang dipakai cewek-cewek gaul jaman sekarang sudah tidak dianggap tabu lagi, terutama di kota metropolitan. Bahkan di pondok (baca: kos-kosan) kami, anaknya ibu kos yang SMA, gadis yang lagi seger-segernya tidak segan lewat di depan kami dengan memakai celana yang super mini. Pokoknya kalau anak ibu kos lewat jangan sampai berkedip deh, sayaaaang :p
Tapi saya tidak mau menghakimi secara subjektif, dari sisi syariat jelas itu haram, aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Rambut, betis, paha semuanya aurat dan wajib ditutup di depan lawan jenis yang bukan muhrimnya. Buat para wanita yang hobby atau pernah memakai rok mini, tolong jawab pertanyaan saya ini ya, jawab dalam hati, atau jawab langsung saja lewat form komentar di bawah. Pertanyaannya:

Risih gak kalau ketika Anda berjalan banyak mata pria yang tertuju pada Anda memandang penuh gelora sambil membayangkan yang iya-iya? Atau justru dengan semakin banyak pria yang memandang, Anda akan semakin bangga?

Tahukah Anda berapa banyak pria (termasuk saya) yang Anda buat menjadi GALAU jika Anda lewat didepannya memakai pakaian yang serba mini nonjol sani-sini? Saya hanya ingin tahu apa yang ada dalam hati Anda, jadi jika saya bertemu dengan wanita yang memakai rok mini saya bisa menentukan sikap. Kalau mereka bangga dengan semakin banyak pria yang memandanginya maka dengan senang hati saya akan terus memandangi mereka. Pria mana yang tidak mau disuguhi paha? Disuguhi paha ayam aja mau kok, apalagi paha manusia #ehhh.. astaghfirullohhal'adzim (keceplosan, ketahuan aslinya).

Saya hanya ingin mengingatkan, Anda boleh saja bangga, tapi ketahuilah tidak semua pria seperti saya. Dengan kadar iman dan takwa yang saya miliki saat ini insyaAlloh saya bisa memanage diri saya untuk tidak berbuat macam-macam lebih dari sekedar memandang. Tapi bagaimana kalau pria yang Anda temui adalah pria yang sakit jiwa? Psikopat? Punya niat jahat? Berapa banyak kasus perkosaan yang terjadi di negeri ini? Apa Anda mau jadi korban berikutnya?

Inget pesen bang napi: “Kejahatan tidak terjadi hanya karena ada niat pelakunya, tapi jiga karena ada kesempatan”.

Tahu gak, berapa banyak pria yang Anda buat berdosa? karena hanya dengan memandang lekuk dan bagian tubuh Anda yang terbuka mereka diganjar dengan satu buah dosa. Tapi hukuman kami agak lebih ringan karena sekali pandang cuma dapat satu dosa, nah kalau Anda? Setiap kali keluar rumah dengan rok mini maka Anda akan diganjar satu buah dosa untuk setiap mata yang memandang Anda. Kalau Anda jalan dari kos ke kampus, sehari itu ada seribu orang yang memandang maka Anda akan mendapat seribu dosa. Mantep kan? Selamat deh, selamat menikmati api neraka. Hehehe

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah orang-orang fakir, dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

Saya heran juga mahasiswi jaman sekarang, terutama yang kos jauh dari orang tua. Bangun tidur, masih pakai celana mini, terus beli sarapan di warung, padahal disitu banyak pria dari yang hidung ingusan sampai yang hidung belang. Gak malu apa ya? Gak risih apa ya kalau kami-kami ini memandangimu penuh pikiran yang iya-iya?
Coba kalau di desa, pasti udah dimarahin nenek saya tuh, gak pantes, seorang gadis seharusnya menjaga kehormatannya (kata nenek saya).

Daripada kami menghakimi Anda dengan lebih sporadis lagi, lebih baik Anda jelaskan deh, maksud Anda pakai rok mini itu apa? Jadi kita bisa sama-sama enak, kalau Anda senang kami pandangi kami pun akan senang memandangi Anda. Jangan anggap kami kurang ajar, jangan anggap kami berpikiran jorok, lha wong Anda sendiri kok yang menjorok-jorokin bagian tubuh Anda.

Namun apapun alasannya, mengumbar aurat itu tidak dibenarkan oleh syariat agama. Ingin terlihat cantik, menarik, memang sudah kodratnya wanita, tetapi cantik dan menarik kan tidak harus dengan mengumbar aurat. Seperti yang saya sampaikan di awal, saya percaya bahwa puncak kecantikan wanita adalah pada saat ia mengenakan jilbab. Karena itu mulai sekarang jilbabi hati Anda, jilbabi tubuh Anda,  sebelum banyak pihak yang resah dan dirugikan karena terbukanya aurat Anda.

SUMBER ; http://ustadzgalau.blogspot.com/2012/05/ustadz-dan-rok-mini.html

Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "Ustadz dan Rok Mini"