Para peneliti dari Michigan State University telah menemukan bahwa orang yang sudah menikah cenderung lebih bahagia selama hidup daripada orang yang belum menikah. Studi ini diterbitkan dalam Journal of Research in Personality baru-baru ini.
Menurut para peneliti, pernikahan tampaknya untuk melindungi terhadap penurunan normal dalam kebahagiaan saat dewasa.
"Studi kami menunjukkan bahwa orang rata-rata lebih bahagia daripada mereka tidak menikah," ujar Stevie C.Y. Yap, seorang peneliti dari departemen psikologi MSU seperti dilansir ScienceDaily baru-baru ini.
Pandangan ini dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti di Michigan State University (MSU) yang dirilis di Journal of Research in Personality.
Mereka menyimpulkan, meskipun kehidupan pernikahan tidak serta merta membuat orang lebih bahagia ketimbang hidup melajang, tapi pasangan yang menikah merasakan kebahagian secara lebih lama. Ini berdasarkan penelitian yang menguji data survei nasional Inggris dari ribuan pasang suami-istri.
"Sementara orang yang melajang akan secara bertahap mengalami rasa kebahagiaan itu menurun seiring dengan tahun berlalu," kata Stevie.
Bahagia dan Berkah
Jika para peneliti hanya menemukan pengaruh menikah hanya pada aspek kepuasan batin semata maka, Islam jauh di atas semua itu.
Dalam banyak firmannya Allah Subhanahu Wata’ala banyak menjanjikan keberkahan atas pernikahan.
“Dan di antara tandatanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istriistri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar Ruum [30]: 21).
Banyak pula riwayat tentang berkah bagi pasangan yang telah menikah, sebagaimana disampaikan Nabiullah Muhammad.
“Apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih dan sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih dan sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih dan sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih dan sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya.” (HR. Abu Sa’id)
“Shalat dua rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga (menikah) lebih baik, daripada 70 rakaatyang diamalkan oleh jejaka (atau perawan).” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
Tentusaja dalam Islam, yang disebut pernikahan adalah antara pria dan wanita. Jika tidak, justru mendapat murka Allah.
Nah, jika Anda sudah layak dan sudah ada jodoh, jangan tunda-tunda lagi, bersegeralah menikah, agar dapat berkahnya.
membaca artikel ini jadi banget nikah...sayangnya blom ada pasangannya...hiks...
ReplyDeleteKepada pemilik blog mohon maaf tulisan anda ini harus diberi keterangan dari mana sumbernya, daripada dibilang nyolong karya orang. Maaf mari bersama perangi sifat plagiat y!!!!!!!!!!!!
ReplyDeletesaya setuju bung, kita harus menghindari sifat plagiat dan juga harus menghargai setiap karya orang lain.
Deletemasih 16 tahun, masih 9 tahun lagi. namun waktu pati akan terasa cepat berlalu.
ReplyDelete