TED adalah singkatan dari Teknologi
Entertainment. TED ini adalah salah satu aplikasi android terbaik versi google.
Kemajuan internet telah merevolusi cara dunia dalam melakukan bisnis baik di
tingkat local maupun tingkat global. Banyak perusahan kecil hingga perusahaan
beswar yang menggunakan internet demi menunjang bisnis mereka.
Dengan adanya internet ini bisa mendobrak
batasan ruang waktu. Sebuah perusahaan local memiliki kesempatan yang sama
untuk mengakses pasar internasional. Manfaat internet dalam dunia usaha memang
sungguh besar. Kehadiran dan perkembangan internet telah memberikan banyak
manfaat di berbagai bidang kehidupan manusia. Arus informasi dan ilmu
pengetahuan yang bebas diakses, membuat banyaknya daerah yang buta akan
informasi perlahan-lahan menjadi mengerti..
Selain sebagai sumber informasi, internet
juga dikenal sebagai salah satu sumber inspirasi. Dari miliaran situs yang ada
di dunia maya, mungkin ted.com adalah salah satu yang bisa dikategorikan
sebagai keduanya; sumber informasi sekaligus sumber inspirasi. Untuk para
pengguna Android, kita sudah tidak perlu bersusah payah lagi membuka browser
kalau hanya ingin menonton video-video dari sana, karena TED sudah membuatkan
aplikasi khususnya untuk platform ini. I'll cover that here.
Sebelum saya mereview aplikasi TED for Android, mungkin sebaiknya saya bercerita sedikit
tentang TED dulu. So what is TED? TED sebenarnya adalah kependekan dari
Technology, Education, Design. TED adalah nama dari sebuah event yang
mempertontonkan para tokoh-tokoh di ketiga bidang tersebut dengan temuan-temuan
terbarunya. Temuan ini bisa berupa benda yang riil seperti software dan
hardware, tetapi bisa juga sebuah teori atau pandangan-pandangan baru terkait
dinamika sosial dan ekonomi yang sedang terjadi di dunia sekitar kita saat ini.
Untuk para pengusaha muslim, saya akan merasa sedih kalau inspirasi-inspirasi
besar yang ada di situs TED.com tersebut terlewat begitu saja. Oleh karena
itulah, saya antusias sekali ingin membagi kesan-kesan saya terhadap acara yang
sudah mengglobal ini.
TED App
Melalui ribuan videonya, situs
TED.com mampu memberi banyak wawasan mendalam kepada para pengunjungnya tentang
berbagai topik. Mulai dari kesehatan, ekonomi, statistik, teknologi, sosiologi,
hingga seni dan budaya. Dalam video-video tersebut, para penikmat situs
dimanjakan dengan wawancara, presentasi, dan demo yang diberikan oleh
tokoh-tokoh terpilih yang dianggap mumpuni di bidangnya. Di samping sudah
dianggap "capable" di dunia kerjanya, beberapa tokoh yang tampil di
TED juga seringkali merupakan tokoh yang dianggap sebagai pendobrak. Sebut saja
Markus Fischer dengan burung terbangnya, atau Marco Tempest dengan sulap-sulap
teknologinya, atau seorang mahasiswa India bernama Pranav Mistry yang bisa
memotret menggunakan tangannya. Subhanallah. I am not kidding here everybody.
Featured
Baiklah, sekarang waktunya
masuk ke aplikasinya. Saat pertama kali menekan shortcut aplikasi TED, para
pengguna akan disuguhi dengan tiga panel atau tab utama: Featured, All talks,
dan My Talks. Di dalam panel Featured, ada dua sub tab, yakni "New"
dan "Popular". Di tab "New", kita bisa menikmati
video-video terbaru yang sudah diunggah ke situs TED.com. Perlu pembaca ketahui
bahwa ada jeda yang tidak bisa ditentukan secara pasti antara acara TED dengan
diunggahnya rekaman video dari acara tersebut ke situs ini. Tapi sejauh
pengamatan saya, setiap video yang sudah diunggah biasanya sudah melewati level
editing dahulu sehingga bisa lebih mudah untuk dinikmati oleh penggunanya.
Beberapa efek seperti replay, zooming in dan zooming out, plus subtitle adalah
beberapa ekstra yang tentu saja akan sulit ditemui kalau kita menonton TED
secara langsung.
Di sebelah panel NEW, ada
panel "POPULAR". Seperti namanya, di sinilah ditampilkan semua video
yang mendapatkan perhatian paling banyak dari para pengunjung TED. Saat saya
menerbitkan tulisan ini, video terpopuler masih dipegang oleh presentasi Gary
Kovacs yang berjudul "Tracking the trackers". Di dalam video ini,
Gary yang sehari-hari menjabat sebagai CEO Mozilla Corporation, organisasi
pembuat Firefox, mendemokan sebuah add on yang bisa melindungi para pengguna
browser dari skrip-skrip para "tracker". Di situs pengusaha muslim
sendiri, saya pernah membahas dua add on untuk Chrome yang bisa melakukan hal
serupa; Do not track plus dan disconnect.me. Tapi saya yakin, presentasi dari
Gary Kovacs tentu jauh lebih mendalam lagi ketimbang tulisan saya. Apabila Anda
adalah pengusaha muslim yang banyak terlibat dengan jual-beli online, saya rasa
video tersebut layak untuk ditonton sekarang juga.
Di dalam tulisan sebelumnya,
saya sudah membahas tentang salah satu Tab utama yang ada di aplikasi TED for
Android. Nah sekarang, saya akan membeberkan sisanya lengkap dengan kisah
tentang ilmuwan hebat di era keemasan Islam yang patut untuk masuk ke dalam TED
tapi sayang tidak sempat. Siapakah dia? Semoga Anda semua penasaran. Sang
ilmuwan ini mungkin pantas dijuluki sebagai superman di abadnya.
All Talks
Persis di samping tab
Featured, ada tab All Talks. Di tab ini, para pembaca akan disuguhi tiga sub
tab; Tags, Themes, Ratings. Dari penamaan sub tab ini, saya yakin pembaca bisa
menebak isi masing-masing tab. Di dalam tab Tags, TED menyediakan semua link berisi
video-video yang dikategorikan berdasarkan tag. Tag-tag ini dibagi berdasarkan
abjad mulai dari A yang salah satu tagnya disebut "Adventure" sampai
dengan Y yang terisi satu tag dengan nama "Young". Berapa jumlah
semua tag ini? Maaf saya tidak mau menghitungnya karena terlalu banyak.
Di samping sub tab
"Tags" ada "Themes". Di dalam sub tag ini, TED
mengkategorikan videonya berdasarkan tema-tema konten. Ada yang bertemakan
"A Greener Future?", "Animals that Amaze", "Media With
Meaning", "Presentation Inovation", "Rethinking
Poverty" hingga "Words about Words". Bagi para pemirsa TED yang
sedang mencari inspirasi terkait tema-tema generik, saya rasa sub tag Themes
bisa lebih membantu ketimbang Tags yang sudah terlalu khusus.
Untuk mereka yang menggunakan
TED tanpa ada maksud dan tujuan, mungkin akan terbantu dengan sub tab yang satu
ini, "Ratings". Di sini, para pemirsa bisa melihat koleksi
video-video TED berdasarkan rating yang sudah diberikan oleh pemirsa-pemirsa
TED sebelumnya. Dengan demikian, Anda yang berstatus sebagai pengunjung baru
kemungkinan besar akan langsung bisa mendapatkan "insight" terkait
video-video TED yang sudah mempesona para pengunjung sebelumnya.
My Talks
Terakhir di tab "My
Talks", Anda akan menjumpai dua sub tab; Downloads dan Bookmarks. Saya
akan langsung menjelaskannya sekarang juga karena say seringkali berinteraksi
dengan kedua sub tab ini. Di sub tab "Downloads", kita bisa melihat
sekaligus menyaksikan video-video dari TED yang sudah kita unduh, baik itu
dalam format FLV maupun MP3 (bila kita menyimpan video daei TED sebagai berkas
audio semata). Di sebelah sub tab ini, ada sub tab "Bookmarks". Nah
kalau yang satu ini berfungsi untuk menyimpan semua video-video TED yang sudah
Anda bookmark atau tandai. Karena boleh jadi ada satu-dua video yang mungkin
sudah menarik minat Anda tapi Anda belum berkesempatan untuk melihat atau
mengunduhnya. Sekali klik "bookmark", maka video yang ada di TED akan
langsung masuk ke sub tab ini. It is very easy!
Penutup
Di Majalah Hidayatullah edisi
Juli 2011 dengan tema "Cerdas Sejati, Cerdas Ukhrawi", saya membaca
sebuah kisah yang sangat bagus di halaman 44 tentang Ibnu Firnas.
Mungkin di antara para pembaca pengusaha muslim sudah ada yang tahu siapa
beliau. Tapi saya lebih yakin kalau lebih banyak di antara kita yang justru
belum tahu tentang ilmuwan arab kelahiran kota Korah Takrna dengan Spanyol ini.
Menurut Philip K. Hitti, penulis buku "History of The Arabs", Ibnu
Firnas adalah manusia pertama dalam sejarah yang melakukan percobaan ilmiah
untuk melakukan penerbangan secara praktis (baca: tidak hanya konseptual).
Salah satu eksperimen heboh yang dilakukan oleh Ibu Firnas adalah dengan
melompat dari sebuah menara di kota Cordoba, Spanyol dengan bantuan sebuah
"pesawat" yang sudah dirakitnya sendiri. Hasilnya? Syukur
alhamdulillah beliau tidak tewas, bahkan berhasil. Peristiwa bersejarah yang
dilakukan oleh Ibnu Firnas ini terjadi pada tahun 875 M atau ratusan tahun
sebelum Da Vinci mulai melukis konsep kendaraan terbangnya sendiri atau ribuan
tahun sebelum Wright Bersaudara banting setir dari pebisnis sepeda menjadi
kontraktor pesawat, yang berhasil.
Nah sekarang kita sudah berada
di tahun 2012. Dan saya sangat kecewa karena tidak bisa melihat rekaman ujicoba
"manusia burung tanpa sayap" itu. Di masa mendatang nanti, mungkin
salah satu tanggung jawab dengan status "fardhu kifayah" bagi umat
muslim adalah untuk mendokumentasikan temuan-temuan saudaranya sendiri.
Tujuannya jelas, supaya nanti di masa depan kelak generasi-generasi penerus
kita juga tahu apa-apa saja yang sudah kita capai dan apa-apa saja yang belum.
Dan membuatkan sebuah acara seperti TED beserta aplikasi Androidnya adalah
langkah awal yang bagus. Hmmm, kira-kira siapakah diantara kita yang mau
memulainya? Atau mungkin sudah ada, tapi saya tidak mengetahuinya. Mohon
tinggalkan komentar bila berkenan.
Demikianlah penjelasan tentang kemajuan
internat yang banyak dimanfaatkan oleh perusahaan dari skala kecil hingga
perusahaan skla besar.
Semoga berkenan. Terima kasih.
Sumber : pengusahamuslim.com
0 Response to "Ted For Android: Jendela Ke Ribuan Video Inspiratif Tentang Teknologi Dan Bisnis"
Post a Comment