Sebagai seorang wanita yang mengetahui bahwa
peranannya sebagai seorang istri merupakan suatu tanggung jawab yang besar. Seorang
istri harus sudah siap untuk menerima petunjuk dari Allah SWT bagaiman menjadi
seorang istri yang berkenan ke pada-Nya. Tugas utama bagi seorang istri adalah
tunduk dan patuh kepada suami
Kewajiban menataati
suami yang telah ditetapkan agama Islam kepada istri tidak lain karena tanggung
jawab suami yang begitu besar, sebab suami adalah pemimpin dalam rumah
tangganya dan dia bertanggungjawab atas apa yang menjadi tanggungannya. Di
samping itu, karena suami sangat ditekankan untuk mempunyai pandangan yang jauh
ke depan dan berwawasan luas, sehingga suami dapat mengetahui hal-hal yang
tidak diketahui istri berdasarkan pengalaman dan keahliannya di bidang tertentu.
Di antara ketaatan
pada suami adalah mambuatnya merasa nyaman jika suami pulang, tersenyum untuk
suami, menenangkan pikirannya, tidak menuntut uang belanja yang memberatkan,
menjaga amanatnya jika ada, diam ketika dia berbicara, mendidik anak-anaknya di
atas Islam dan tidak menyelisihi perintahnya selama perintahnya bukan dalam hal
maksiat.
Kewajiban istri untuk menaati suaminya bukan ketaatan tanpa batasan,
melainkan ketaatan seorang istri yang shalih untuk suami yang baik dan shalih,
suami yang dipercayai kepribadiannya dan keikhlasannya serta diyakini kebaikan
dalam tindakannya. Dalam sebuah hadits disebutkan,
“Tidak ada ketaatan dalam hal
berbuat maksiat akan tetapi ketaatan adalah pada hal-hal yang baik.”(HR.
Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud).
Di antara keutamaan istri yang taat pada suami
adalah akan dijamin masuk surga. Ini menunjukkan kewajiban besar istri pada
suami adalah mentaati perintahnya.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا
عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
“Wanita mana saja yang
meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.”
(HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits ini hasan gharib.
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Yang dimaksudkan dengan hadits
di atas adalah jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia lantas ia
benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampai suami tersebut
ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga. Bisa juga makna hadits tersebut
adalah adanya pengampunan dosa atau Allah meridhainya. (Lihat Nuzhatul Muttaqin karya Prof. Dr. Musthofa Al Bugho,
hal. 149).
Begitu pula ada hadits dari
‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا
وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا
ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita
selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan),
serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar
taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini,
“Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR.
Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Dengan ketaatan seorang istri,
maka akan langgeng dan terus harmonis hubungan kedua pasangan. Hal ini akan sangat
membantu untuk kehidupan dunia dan akhirat.
Islam pun memuji istri yang
taat pada suaminya. Bahkan istri yang taat suami itulah yang dianggap wanita
terbaik.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, dia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ
وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا
يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?”
Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati
suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya
sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Sebagian istri saat ini
melupakan keutamaan taat pada suami. Sampai-sampai menganggap ia harus lebih
daripada suami sehingga dialah yang mesti ditaati karena karirnya lebih tinggi
dan titelnya lebih mentereng. Wallahul
musta’an.
Hanya Allah yang memberi
taufik dan hidayah.
Akhirnya, kita dapat memahami
bahwa Islam telah mengatur hak-hak suami-istri. Jika masing-masing pasangan
melaksanakannya dengan cara terbaik tentu kehidupan rumah tangga akan bahagia,
namun jika hak tersebut disalahgunakan dan tidak dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya maka hal itu dapat menggagalkan sebuah ikatan perkawinan.
Intinya adalah mengikuti Al-Qur`an dan hadits dalam menjalankan bahtera
pernikahan sehingga tercipta keluarga yang sakinah mawaddah wa
rahmah. Aamiin.
Sumber ; MUSLIM.OR.ID
0 Response to "Menaati Suami adalah Surga Untuk Sang Istri"
Post a Comment