Hipertensi adalah penyakit
yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Tekanan darah (TD) ditentukan
oleh dua faktor utama yaitu curah jantung dan resistensi perifer. Pada umumnya
hipertensi tidak memberiakn gejala khas, baru setelah beberapa tahun adakalanya
pasien merasakan nyeri pada bagian kepala pagi hari sebelum bangun tidur, nyeri
ini biasanya hilang setelah bangun.
Orang yang
menderita hipertensi, tekanan darah bisa naik dengan cepat hanya gara-gara
makanan. Zat terburuk dari makanan yang bisa mengakibatkan meningkatnya tekanan
darah dengan cepat adalah natrium atau sodium. Bagi penderita tekanan darah
tinggi, kuota harian natrium adalah tak boleh lebih dari 1500 miligram perhari.
Natrium atau sodium ini paling banyak adalah diperoleh dari garam, dan
kebanyakan terdapat dalam makanan kalengan dan makanan siap saji direstoran.
Garam
memang memberikan kenikmatan makan, dan bisa membuat seseorang berkeinginan
terus untuk makan. Garam juga dapat menyebabkan sel-sel lemak untuk mengikat
lemak lebih banyak . Mengurangi asupan sodium adalah baik untuk menjaga berat
badan dan tekanan darah.
WASPADAI kebiasaan makan di luar rumah.
Ditengarai makan di luar rumah dapat memicu tekanan darah tinggi (hipertensi)
karena berhubungan dengan meningkatnya asupan kalori, asupan lemak jenuh, dan
garam lebih tinggi.
Kesimpulan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan tim dari
Duke-NUS Graduate Medical School Singapore (Duke-NUS), yang mempelajari
perilaku yang berhubungan dengan hipertensi pada populasi pemuda di Asia
Tenggara. Hasil penelitian itu kemudian dimuat di jurnal American
Journal of Hypertension.
Tim juga melakukan survei pada 501 orang pemuda berusia 18-40
tahun di Singapura.
Untuk melengkapi studi, peneliti memasukkan berbagai data
seperti tekanan darah, indeks massa tubuh, dan gaya hidup partisipan, termasuk
kebiasaan makan di luar rumah dan tingkat aktivitas fisik.
Para peneliti menemukan, 24,7 persen dari total populasi
mengalami prehipertensi. Diketahui, 38 persen dari populasi makan di luar lebih
dari 12 kali per minggunya.
Prehipertensi merupakan kondisi saat tekanan darah antara
120/80 mmHg sampai dengan 139/89 mmHg. Dengan kata lain, kondisi ini merupakan
perbatasan yang sewaktu-waktu dapat menjadi hipertensi (140/90 mmHg).
Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, studi menunjukkan,
prehipertensi lebih banyak dialami laki-laki dengan persentase 49 persen.
Sementara pada perempuan sekitar sembilan persen.
Sekalipun partisipan hanya makan sekali tetapi dalam porsi
besar, risiko terkena prehipertensinya bisa meningkat enam persen.
Menurut para peneliti, mereka yang mengalami prehipertensi
ataupun hipertensi, cenderung makan lebih sering di luar rumah per minggunya.
Mereka ini memiliki indeks massa tubuh yang lebih besar, melakukan aktivitas
fisik lebih jarang dan perokok.
“Beberapa studi telah dilakukan di Amerika Serikat dan Jepang
untuk menemukan hubungan antara perilaku dan hipertensi, sangat sedikit yang
dilakukan pada populasi di Asia Tenggara,” kata salah satu peneliti studi,
Professor Tazeen Jafar.
“Studi kami mengisi ketimpangan ini dan menyoroti faktor gaya
hidup yang berhubungan dengan prahipertensi,” tambah dia, dilansir Antara.
Menurut dia, berdasarkan studi ini, para dokter dapat
menyarankan pemuda memodifikasi gaya hidupnya, termasuk soal konsumsi garam dan
lemak.
Ia pun mengingatkan para laki-laki muda yang berisiko lebih
tinggi mengalami prehipertensi.*
Demikian tadi
penjelasan mengenai beberapa hal yang harus dihindari bagi para penderita
hipertensi. Semoga dengan penjelasan di atas dapat memberikan manfaat kepada
Anda.
Sumber : hidayatullah.com
0 Response to "Hindari Kebiasaan Makan Di Luar Rumah Bagi Penderita Hipertensi"
Post a Comment