Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Siapa pun
yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat
merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang
pada orang yang malas. Rasa malas juga menggambarkan
hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau apa yang
sesungguhnya dia inginkan.
Menurut (Edy Zaqeus: 2008) Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan
sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar
rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan,
suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban,dll.
Pada era globalisasi, perilaku
malas sangat
merugikan. Sebab, pada era ini berlaku nilai siapa yang mampu dan produktif,
dialah yang akan berhasil. Tapi tentu saja, perilaku ini bukanlah kartu mati
yang tidak bisa diubah. Ada berapa cara yang bisa dilakukuan untuk
mengatasi rasa malas. Dibawah ini ada sedikit cerita yang berhubungan tentang
cara mengatasi rasa kemalasan. Bagaimanakah dengan ceritanya? Mari kita simak
di bawah ini .
AZAN shubuh sudah berkumandang, tetapi
Herman masih enggan bangun. Sekejap terdengar olehnya suara rintik hujan. Dan,
seketika itu ia langsung menarik selimutnya lagi dan tidur lagi. Begitulah
Herman setiap paginya.
Lain
halnya dengan Hendra. Meski ia tidak pernah terlambat sholat Shubuh, ia selalu
terlambat berangkat ke sekolah. Bukan karena apa-apa. Ia agak enggan melepas
gad-get-nya setiap usai sholat Shubuh. Begitulah Hendra setiap paginya.
Sementara
itu Humam, ia suka sekali mengerjakan apapun menjelang deadline (batas akhir). Ia memang sering
mengatakan bahwa dirinya tak pernah mampu mengatur waktu, sehingga selalu saja
mengerjakan apapun yang penting setelah benar-benar dekat deadline.
Sahabat,
ketiga anak muda tadi mengidap satu penyakit yang sama, meski beda bentuknya,
yakni malas. Umumnya, penyakit mental ini banyak menerpa kalangan muda,
terutama kala mereka harus melakukan apa yang sudah mereka pahami sebagai suatu
hal yang mesti disegerakan. Tetapi, bukan berarti semua yang sudah tak muda
lagi telah terbebas dari sifat malas ini.
Malas
bisa menyerang siapa saja dan kapan serta dimana saja. Oleh karena itu, ayuk
kita kenali bersama-sama apa malas itu dan mengapa malas itu hadir serta
bagaimana cara mengusirnya.
Dalam
satu bahasan psikologi malas itu diartikan sebagai keengganan seseorang untuk
melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan.
Wujudnya
bisa bermacam-macam. Diantaranya adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak
tekun, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dan selalu
mencari alasan-alasan pembenaran. Tentu saja, sikap seperti itu merupakan
perilaku negatif yang sangat merugikan, baik masa kini lebih-lebih masa depan.
Pertanyannya,
mengapa malas itu hadir? Ada banyak sebab. Meski pada prinsipnya malas juga
bagian dari sifat bawaan manusia. Tetapi, dalam hal ini kita tetap perlu
mengetahui, mengapa malas itu hadir.
Pertama,
malas hadir karena hati kita lebih tertarik pada hal-hal yang mengasyikkan atau
melenakan. Seperti tidur saat Shubuh, itu kan enak dalam pengertian malas.
Kemudian main gad-get, itu kan asyik dan melenakan, sehingga tanpa terasa
seseorang tanpa sadar dan penyesalan kehilangan waktu.
Kedua,
malas hadir karena belum adanya kesungguhan hati untuk berkomitmen
mendisiplinkan diri, baik dalam hal waktu, tugas, maupun ibadah. Kalau
seseorang tidak benar-benar mengikrarkan diri dan berusaha mati-matian untuk
disiplin alias tidak malas, sampai kapanpun malas akan mudah menyerang.
Ketiga,
faktor pergaulan. Bagaimana kita mau disiplin belajar, ibadah dan mengerjakan
tugas sekolah, kalau kita bergaulnya sama orang-orang yang malas, suka
hura-hura dan sebagainya.
Mengusir Malas
Kalau
begitu bagaimana cara mengusir malas? Secara teori baik dalam tinjauan
psikologis dan motivasi banyak cara. Tetapi, coba deh resep yang disampaikan oleh
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alayhi Wasallam.
Pertama, memahami konsep waktu. “Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi
hari dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah
waktu sehatmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.”
(HR. Imam Bukhari).
Pahami
benar pentingnya waktu. Kalau ada hal paling misteri di muka bumi ini, itulah
waktu. Mengapa kita tidak boleh menunda apalagi malas, karena waktu tak ada
yang bisa jamin. Dan, boleh jadi saat kita menunda suatu pekerjaan pada suatu
waktu, eh ternyata kala waktu itu tiba, datang kesibukan lainnya. Akhirnya apa?
Ya ujung-ujungnya, semua gak ada yang terlaksana. Jatuh deh kredibilitas diri
kita.
Oleh
karena itu, kita harus benar-benar memahami konsep waktu ini dengan baik. Sebab
waktu tak akan pernah bisa kembali. Itulah mengapa Imam Ghazali mengatakan yang
terjauh dari hidup kita itu adalah waktu.
Kedua, milikilah mental bersegera
dalam kebaikan dan ampunan-Nya. Setelah memahami pentingnya waktu, ikutilah
perintah Allah Ta’ala untuk kita bersegera dalam kebaikan dan ampunan Allah
Ta’ala. Ya, kalau dengar adzan, berjuanglah untuk bisa sholat tepat waktu,
syukur berjama’ah ke masjid.
Ketiga, berdoalah kepada Allah
Ta’ala. Trik dan tips apapun tidak akan benar-benar menyelamatkan diri kita
dari malas jika tanpa pertolongan Allah kepada kita.
Oleh
karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi Wasallam mengajarkan kita sebuah doa
agar dilindungi dari sifat malas.
“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung
kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat
pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan
kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud). Wallahu a’lam.*
Demikianlah tadi
sedikit cerita tentang cara mengatasi kemalasan, kita yang terkadang merasa
terejebak dengan rasa kemalasan, semoga dengan cerita di atas kita bisa
mengatasi kemalasan kita agar kita dapat menjalankan aktivitas kita dengan
baik.
Sumber : hidayatullah. Com
0 Response to "Cara Mengatasi Malas"
Post a Comment