Asslamualaikum
para pembaca yang dimuliakan Allah SWT.
Mendengar kata
sukes, dan tekun pasti akan akan berangan – angan untuk mendapatkan sebuah
kesuksesan yang kita idamkan pati harus disertai dengan ihtiar yang diimbagi dengan
doa kepada Tuhan yang Maha Pemberi segala – galanya. Siapa yang tidak
mengingikan sebuah kesuksesan untuk kita dapatkan? Allah SWT telah menjanjikan
kepada setiap umatnya dengan memberikan nikmat jika manusia itu mau berusaha
dan tekun berdoa.
Menuju kesuksesan merupakan tujuan seseorang untuk
mendapatkan segala keinginannya dalam hidup. Sukses berarti mampu memberikan
seluruh impian dan mampu memuaskan dirinya sendiri sehingga terciptalah
kebahagiaan yang mengarahkan diri kepada hasrat yang terpendam. Dalam hidup ini
melangkah lebih maju untuk menghadapi segala tantangan hidup untuk membantu
perkembangan kehidupan didunia ini dengan banyak inovasi dan solusi kehidupan
yang terus berlangsung hingga sekarang. Melangkah kedepan akan membuat
perubahan yang begitu terasa dan nyata untuk dilihat, karena dengan perubahan
itu kehidupan ini akan berlangsung terus menuju perubahan yang besar.
Lantas bagaimana makna, “Sukses Menurut Alquran?” Dalam
Alquran kata sukses terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat, dan al-fauz. Menurut
tata bahasa, al-falaah berarti kemenangan, kelestarian, kekekalan,
keberuntungan, dan kebertahanan hidup. An-najaat berarti keselamatan atau
keterhindarandari bencana serta kegagalan, dan terhalaunya hambatan. Adapun
al-fauz berarti keberhasilan atau keberuntungan yang baik.
Dari ketiga kata yang bermakna sukses tersebut di atas, yang mendominasi disebut dalam Alquran adalah Al-falaah. Ini membuktikan pengertian secara bahasa dari kata Al-falaah sudah mencakup makna an-najaat dan al-fauz. Lebih dari 15 kali, kata Al-falaah disebutkan dalam Alquran, baik variasi ataupun derivasinya.
Dari ketiga kata yang bermakna sukses tersebut di atas, yang mendominasi disebut dalam Alquran adalah Al-falaah. Ini membuktikan pengertian secara bahasa dari kata Al-falaah sudah mencakup makna an-najaat dan al-fauz. Lebih dari 15 kali, kata Al-falaah disebutkan dalam Alquran, baik variasi ataupun derivasinya.
Problematika
bisnis cukup beragam. Ditambah lagi, persoalan pribadi seringkali menggembosi
semangat aktivitas lainnya. Akibatnya, dari satu persoalan ke persoalan lainnya
menjadi tidak terselesaikan. Kalaupun selesai seringkali terwujud dengan hasil
yang kurang maksimal.
Efek ini pun
merambat pada sikap optimisme. Persoalan yang tidak segera terselesaikan dengan
kuantitas tinggi menyebabkan rasa putus asa menghinggapi. Sikap putus asa akan
menggelayuti pikiran dan memotivasi untuk segera menyerah saja. Impian yang
hendak dibangun pun akhirnya runtuh.
Padahal,
impian seseorang itu tidaklah akan berhasil tanpa adanya ketekunan. Ketekunan
akan memberikan hasil terbaik, sekalipun hasil itu harus ditempuh dengan banyak
kegagalan. Tekun ibarat kendaraan utama untuk menuju ke tujuan puncak.
Bayangkan
bila Anda langsung menyerah tatkala menghadapi satu kegagalan dalam bisnis.
Mungkin impian Anda menjadi seorang pebisnis ulung. Tapi, kalau Anda memutuskan
berhenti ketika menyerah menghadapi satu tantangan, maka jangan harap Anda hidup
sebagai pengusaha kaya yang bisa membantu kaum muslimin di sekeliling Anda.
Dan, yang bisa Anda hitung cuma kerugian. Rugi waktu, tenaga, pikiran, dan
sebagainya.
Ketekunan
itu mengabaikan sikap putus asa dalam diri. Anda harus menyadari, untuk
mencapai impian utama kadang tidak mulus jalannya. Rintangan masalah yang ada,
harus Anda hadapi dengan berbagai konsekuensinya. Setapak demi setapak
rintangan inilah yang akan mengantarkan Anda menuju kesuksesan yang Anda
harapkan.
Rintangan
akan memiliki levelnya masing-masing. Ketika Anda masih memulai bisnis, mungkin
permasalahan terletak pada mencari pangsa pasar. Setelah pasar Anda ketemu,
rintangan selanjutnya pasti sudah menanti. Misalnya, persoalan memasarkan
produk. Bahkan, setelah kondisi usaha Anda mapan, masalah-masalah lain sudah
menanti Anda. Dan, ketekunan Anda untuk menantang dan menghadapi berbagai
tahapan ini yang mengantarkan Anda untuk menggapai impian.
Thomas Alva
Edisson, penemu lampu bolam, mengatakan, banyak kegagalan hidup yang dialami
manusia disebabkan mereka tidak mengetahui jika sebenarnya selangkah lebih
dekat dengan kesuksesan. Ini terjadi ketika mereka kemudian menyerah dan pasrah
pada kegagalan. Kurangnya ketekunan menjadi penyebab utama kegagalan. Kelemahan
hanya hanya bisa dikalahkan dengan usaha dan kerasnya keinginan seseorang.
Menurut
Napoleon Hill, ketekunan itu bisa dipelajari. Seseorang bisa belajar untuk
menjadi tekun. Sumber ketekunan bisa diawali dengan memperhatikan beberapa hal
berikut ini:
1.
Kepastian tujuan. Langkah pertama untuk mengembangkan
ketekunan adalah mengetahui dan memahami yang Anda inginkan. Tujuan akan
memaksa seseorang untuk mengatasi berbagai kesulitan.
2.
Keinginan. Keinginan adalah sarana memelihara
ketekunan. Keinginan yang kuat akan mengalahkan kemalasan. Keinginan membuat
Anda mengejar sasaran yang Anda inginkan dengan tekun.
3.
Kemandirian. Keyakinan dan kepercayaan pada diri
sendiri akan membuat Anda berbuat dan bertindak untuk mencapai keinginan dan
rencana Anda dengan tekun sampai selesai, tanpa tergantung pada orang lain.
4.
Kepastian rencana. Rencana yang tersusun dengan jelas
dan rapi mendorong Anda untuk tekun melaksanakannya.
5.
Pengetahuan akurat. Dengan mengetahui cara dan
strategi meraih tujuan, bisa mendorong Anda untuk tekun. Anda bisa memperoleh
pengetahuan secara otodidak maupun maupun belajar dari pengalaman orang lain.
Langkah ini lebih baik untuk dilakukan daripada Anda hanya hanya menebak
keefektivan suatu langkah.
6.
Kerjasama. Simpati dan pengertian terhadap orang lain
akan mendorong ketekunan Anda untuk mencapai tujuan.
7.
Kekuatan kemauan. Kemauan yang kuat dan terfokus untuk
mencapai tujuan, akan menimbulkan ketekunan dalam diri Anda.
8.
Kebiasaan. Ketekunan adalah akibat dari kebiasaan.
Pikiran Anda menyimpan informasi tentang keberhasilan ataupun kegagalan yang
Andaa miliki. Rasa takut dan malas, hanya bisa dikalahkan dengan keberanian
melakukan pengulangan tindakan.
Sifat tekun
ini bisa mendatangi setiap orang. Dia tidak mengenal batasan usia, kasta, atau
apapun itu. Bahkan, ketekunan tidak memerlukan kelulusan dari jenjang
pendidikan tinggi. Sifat ini bisa dimiliki oleh seseorang yang ingin
mendapatkan impian yang dipendamnya. Ketekunan bersifat universal.
Ketekunan
adalah kemampuan untuk tetap bertahan ditengah tekanan dan kesulitan yang
dialami. Kepandaian seringkali tidak berbanding lurus dengan prestasi
seseorang. Ketekunan lebih menentukan. Banyak kejadian, seseorang yang tidak
terlalu pandai justru dapat menunjukkan prestasi lebih baik dibanding seseorang
yang mengandalkan kepandaian semata. Idealnya, seseorang punya keduanya.
Tekun adalah
salah satu sifat dari orang sukses. Orang yang sukses di bidang apapun pasti
memiliki sifat ini. Dengan tekun, orang akan terjauh dari sifat putus asa.
Orang senantiasa setia terhadap tanggung jawabnya. Pekerjaan yang sulit pun
akan menjadi menyenangkan.
Ketekunan
memiliki posisi sangat penting dalam setiap manusia sukses. Banyak manfaat yang
dapat diambil jika kita memiliki sifat ini. Manfaat tersebut antara lain:
1.
Menumbuhkan jiwa sabar bagi seseorang.
2.
Membuat pekerjaan menjadi menyenangkan.
3.
Pekerjaan akan terselesaikan dengan baik.
4.
Memotivasi untuk terus berkembang.
5.
Membuat orang mempercayai pekerjaan Anda.
Sekarang
waktunya bagi Anda untuk mengubah cara Anda memandang masalah. Jangan hindari
masalah. Tapi, hadapilah masalah-masalah tersebut dengan keyakinan dan
keberanian. Dan, impian yang sudah ada di pikiran Anda itu secara perlahan akan
tercapai. Buah-buahan yang rasanya manis sekalipun, sebelumnya juga akan
menemui rasa yang asam. Maka, untuk bisa mencapai tujuan utama yang Anda susun,
Anda juga hakan merasakan pahit getirnya perjuangan. Itu semua bisa Anda lalui
dengan ketekunan. (Ilham)
Demikianlah penjelasan
tentang arti sebuah dan ketekuanan. Jika kita mengingkan sebuah kesuksesan,
maka kita harus senantiasa berihtiar dan berdoa memohon petunjuk untuk menuju
jalan yang benar yang selalu di ridhoi oleh Allh SWT. Semoga dengan uraian di
atas dapat memberikan manfaat kepada kita semua untuk lebih giat dan tekun
dalam menjalankan berbagai hal yang positif. wassalam.
Sumber : pengusahamuslim.com
0 Response to "Tekun Menuju Kesuksesan"
Post a Comment