Kebotakan mungkin
menjadikan diri kita menjadai tampil tidak percaya diri. Kebotakan bisa
disebabkan karena mengalami Rambut
rontok, rambut rontok merupakan merupakan salah satu masalah klasik yang harus
dihadapi baik pria maupun wanita. Menurut American Academy of Dermatology, setengah dari
jumlah pria botak mengalami
kebotakan pada usia 50 tahun. Meskipun demikian, ada banyak penyebab rambut rontok yang dapat
anda kendalikan, Menurut Dr. Schwartz, seorang penulis dari Healthy Balance, majalah kesehatan wanita. Sesuatu yang sederhana seperti
mengubah cara perawatan rambut bisa membuat rambut tumbuh kembali. Rambut
yang mati, bisa diakibatkan karena terlalu sering dikepang ketat. Di sisi lain,
penggunaan relaxers kimia serta perlakuan kasar lainnya dapat menyebabkan
rambut rontok.
Kebotakan
merupakan hilangnya sebagain atau seluruh rambut. Sejalan dengan pertambahan
usia manusia, pada pria dan wanita akan terjdi penurunan kepadatan rambut. Pada
umunya pria memiliki pola kebotakan khusus yang berhubungan dengan hormone testoseron. Testosteron adalah hormon yang bisa
ditemukan pada laki-laki dan perempuan, meskipun laki-laki menghasilkan
testosteron dalam jumlah yang jauh lebih banyak. Fungsi testosteron yang paling
utama adalah sebagai hormon reproduksi. Namun testosteron juga berperan dalam
banyak fungsi tubuh lainnya. Apabila seoran pria tidak menghasilkan testosterone
maka ia tidak akan memiliki pola kebotakan tersebut. Wanita juga memiliki pola
kebotakan yang khusus.
Kebotakan pada pria pada umunya disebakan
karena terjadi perubahan hormone dan faktor keturunan. Kebotakan bisa terjadi
karena adanya penciutan akar rambut yang menghasilkan rambut yang lebih pendek
dan lebih halus. Hasil akhir dari keadaan ini adalah akar rambut yang sangat kecil, yang tidak memiliki rambut.
Androgenetic alopecia merupakan penyebab yang paling umum dan menjadi gejala
alami rambut rontok akibat proses penuaan. Penyebab gagalnya pertumbuhan rambut
baru belum sepenuhnya dimengerti, tetapi hal ini berhubungan dengan faktor
keturunan dan hormon androgen, terutama dihidrotestosteron yang berasal dari testosterone.
PARA ilmuwan telah berhasil menggunakan sel
induk manusia untuk menghasilkan rambut baru, membuka jalan bagi obat baru yang
potensial mengatasi kebotakan.
Studi dari Sanford-Burnham Medical Institute Research
(Sanford-Burnham), Amerika Serikat, ini merupakan langkah pertama menuju
pengembangan pengobatan berbasis sel untuk orang dengan rambut rontok, kata
para peneliti.
“Kami telah mengembangkan metode menggunakan sel induk
potensial majemuk (pluripotent) manusia untuk menciptakan sel-sel baru yang
mampu memulai menumbuhkan rambut manusia. Metode ini adalah peningkatan yang
nyata atas metode saat ini, yang mengandalkan transplantasi folikel rambut yang
ada pada salah satu bagian ke bagian kepala yang lain,” kata Alexey Terskikh,
profesor di Development, Ageing and Regeneration Programme at Sanford-Burnham.
“Metode sel induk kami menyediakan sumber tak terbatas dari
sel pasien untuk transplantasi, dan tidak dibatasi oleh ketersediaan folikel
rambut yang ada,” kata Terskikh.
Tim peneliti mengembangkan protokol untuk membujuk sel induk
potensial majemuk manusia menjadi sel papilla dermal.
Sel-sel itu merupakan kelompok yang unik untuk mengatur
pembentukan rambut folikel dan siklus pertumbuhan.
Sel-sel kulit papilla manusia sendiri tidak cocok dilakukan
transplantasi rambut karena mereka tidak dapat diperoleh dalam jumlah yang
diperlukan dan cepat kehilangan kemampuan untuk menginduksi pembentukan rambut
folikel.
“Pada orang dewasa, sel-sel kulit papilla tidak dapat lagi
diperkuat di luar tubuh mereka dan mereka cepat kehilangan yang bisa merangsang
(pertumbuhan) rambut,” kata Terskikh.
“Kami mengembangkan protokol untuk mendorong sel induk
pluripotent untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel kulit papilla dan menegaskan
kemampuan mereka untuk menginduksi pertumbuhan rambut ketika ditransplantasikan
ke tikus,” kata Terskikh.
“Langkah selanjutnya kami melakukan transplantasi sel kulit
papilla manusia yang berasal dari sel-sel induk potensial majemuk manusia
kembali ke subyek manusia,” tambah Terskikh.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PLOS
One.*
Demikianlah penjelasan tentang solusi untuk
mengatasi masalah kebotakan yang telah diungkan oleh para ilmuan Sanford-Burnham
Medical Institute Research (Sanford-Burnham), Amerika Serikat, semoga dengan
ulasan di atas dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Sumber :
hidayatullah.com
0 Response to "Risau Karena Mengalami Kebotakan?"
Post a Comment