Seorang pemudi Mesir bercerita tentang kesannya yang ia peroleh pada dirinya tentang efektivitas menghafal al-Qur’an melalui cara tidur. Cara baru ini ia praktekkan sendiri sebagai salah seorang peserta di sebuah acara Training yang diadakan oleh Organisasi Pengajaran di Mesir.
Saat training tersebut, ia dan para peserta lainnya dipecah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompokPemahaman, yang perannya memahami beberapa ayat al-Qur’an. Dan kelompok kedua, kelompok tahfiz, yang tugasnya menghafal beberapa ayat atau surat dari al-Qur’an. Si pemudi ini mendapatkan tugas kedua yang menekuni bidang tahfizh (hafalan).
Kemudian, si gadis Mesir ini bertekad untuk membawa tugasnya ini ke dalam alam mimpi. Sebelum tidur ia setel suara ayat-ayat al-Qur’an. Ia lakukan tugas ini, bukan bermaksud untuk lari dari tugas menghafal yang dipikulnya. Tapi untuk mengkondisikan akal batin atau alam bawah sadarnya. Ia yakin bahwa dengan cara itu setidaknya akan menambah prosentase mempelajari segala hal saat melek (terjaga) antara 20%-50%.
Gadis ini mendengar bahwa menghafal Al-Qur’an ketika tidur memberikan pengaruh yang lebih membekas ketimbang menghafal saat sadar. Ini karena Allah telah menjadikan tidur itu sebagai salah satu tanda kekuasaan-Nya. Oleh karena itu kita harus memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya. Selain dari anjuran Rasulullah Saw tentang urgensi waktu bagi seorang mukmin.
Hakikat Ilmiah Yang Mencengangkan
Apabila salah seorang dari kita tidur dalam waktu normal 8 jam sehari, ini berarti bahwa ia telah menghabiskan sepertiga dari usianya untuk tidur. Malah, bisa dikatakan bahwa sebagian besar waktu kita habis untuk tidur! Tapi, apakah ini berarti bahwa aktifitas tidur itu tidak bermanfaat sedikitpun bagi amal kita? Ataukah ia hanya sekedar salah satu dari tanda kebesaran dari-Nya saja, ketika Allah berfirman dalam surat ar-Ruum: 23:
ومن آياته منامكم باليل والنهار وابتغاؤكم من فضله إن فى ذلك لآيات لقوم يسمعون
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”
Menurut Al-Qurthubi dalam tafsirnya ‘Jami Bayan Li Ahkamil Qur’an’ bahwa ‘yasmaun’ di sini adalah mendengar dengan pemahaman dan tadabbur (penghayatan), mendengarkan al-Haq dan mengikutinya, dan mendengarkan nasehat kemudian takut padanya.
Sementara Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, mengatakan bahwa ‘yasma’un’ di sini bermakna sadar dan peka. Begitu pula dengan Imam Suyuthi dalam tafsir Jalalainnya, mengatakan bahwa ‘yasma’un‘ di sini bermakna mendengar tadabbur dan mengambil i’tibar (pelajaran dan hikmah).
Berarti, tidur, baik di malam atau siang hari, adalah salah satu di antara mukjizat Allah yang harus pikirkan. Coba perhatikan baik-baik ketika Allah mengakhiri ayat di atas dengan kata “Yasma’un“. Seakan-akan di sana ada hubungan erat antara pendengaran dan tidur. Dan inilah apa yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan. Para ilmuwan telah melakukan penelitian terhadap beberapa orang ketika mereka tidur. Pada penelitian ini, mereka (para ilmuwan) memoto (scan) otak masing-masing mereka yang tidur itu dengan cara mengusap kepalanya dengan alat Magnetic Resonance(bunyi suara magnet). Ternyata, diperoleh kesimpulan bahwa otak bekerja ketika seseorang tidur. Kemudian dibacakan kepada mereka yang tidur beberapa informasi. Tiba-tiba, muncul respon dari otak yang bersangkutan terhadap apa yang dibacakan kepadanya. Ini berarti bahwa proses belajar tetap berjalan kendati seseorang dalam keadaan tidur sekalipun. Subhanallah.
Jadi, mari manfaatkan waktu tidur ini dengan sebaik-baiknya. Bagi Anda yang ingin menghafal al-Qur’an, cobalah menggunakan cara ini, Insya Allah, kemudahan dan keberkahan akan dapat diperoleh. Amiin
Wallahu A’lam Bish-Showab
(Terjemahan bebas dengan sedikit tambahan dari sumber situs arab)
(lbbqsohibulquran)
Ustaz Taufik Hamim
0 Response to "Inilah Cara Baru Menghafal Al Qur’an dengan Cara Tidur"
Post a Comment