Empat Dampak Meninggalkan Amar Makruf Nahi Munkar

Amar makruf nahi munkar merupakan intruksi ilahi yang banyak diabaikan umat, bahkan ia digugat dan diselewengkan, kecuali orang-orang yang dirahmati Allah Swt. Imam al Ghazali dengan tegas mengatakan, “Amar makruf dan nahi munkar adalah inti agama Islam. Inilah misi utama yang dibawa oleh para nabi”. 

Inti ajaran Islam adalah mengajak kepada seluruh kebaikan dan mencegah seluruh kemungkaran. Umat ini akan menjadi umat terbaik selama menjalankan praktik amar makruf dan nahi munkar. Tentunya setelah iman kepada Allah seperti yang difirmankan Allah:


“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan umat manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (Ali Imran : 110)

Di samping itu, Allah telah menjelaskan ciri khas masyarakat muslim, yaitu melakukan amar makruf dan nahi munkar, ditambah dengan menegakkan shalat dan zakat. Allah berfirman:

“(Yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (Al Hajj : 41)

Namun, ketika umat Islam meninggalkan amar makruf dan nahi munkar. Bahkan, para pelaku amar makruf nahi munkar di hinakan, sedangkan pelaku kemaksiatan dimulia-muliakan maka umat ini akan mendapatkan laknat Allah Swt.

Dampak Buruk

Allah Swt dan Rasul-Nya telah menjelaskan dampak akibat dari meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar dalam al Qur’an dan As sunnah. Berikut ini diantaranya:

Pertama; Timbulnya kerusakan di muka bumi

Allah berfirman :

“Dan peliharalah  dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (Al Anfal : 25)

Dalam ayat ini, Allah memperingatkan kaum mukminin agar senantiasa membentengi diri mereka dari siksa tersebut dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menyeru manusia kepada kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran.

Sebab jika mereka meninggalkan amar makruf nahi munkar, maka kemungkaran akan menyebar dan kerusakan akan meluas. Bila kondisi sudah demikian, maka azab pun akan diturunkan kepada seluruh komponen masyarakat.

Kedua; Menyebabkan turunya siksa Allah

Diantara sebab turunnya siksa Allah adalah adanya kemungkaran yang merajalela, baik berupa kesyirikan, kemaksiatan, maupun kezaliman. Sebagaimana penjelasan Ibnu Qayyim menukil perkataan Ali bin Abi Thalib:

مَا نَزَلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah itu menimpa, kecuali disebabkan dosa, dan musibah tidak akan diangkat kecuali dengan taubat” (Ibnu Qayyim, Al Jawab Al Kafi).

Dari sini dapat dipahami bahwa tidak adanya amar makruf nahi mungkar akan menyebabkan tersebar luasnya kemungkaran. Banyaknya kemungkaran akan menyebabkan turunnya siksa Allah, meskipun di masyarakat tidak sedikit ditemukan orang-orang yang shaleh.

Ketiga, Doa tidak dikabulkan

Akibat lain dari meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar adalah tidak dikabulkan doa manusia. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Saw :

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُوْنَهُ فَلاَ يُسْتَجَابُ لَكُمْ

“Demi zat yang jiwaku ditangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar makruf nahi munkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya, akan tetapi Allah tidak mengabulkan doa kalian.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi. Dihasankan oleh Al Bani dalam shahihul jami’).

Keempat, Mendapatkan laknat dari Allah

Umat yang tidak melaksanakan amar makruf dan nahi mungkar akan mendapatkan laknat dari Allah. Hal ini sebagaimana Allah melaknak Bani Israil kerena mereka tidak mau menjalankan perintah mulia ini. Sebagaimana firman Allah:

“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (Al Maidah : 78 – 79)

Dengan Ayat tersebut Allah mengabarkan kepada kita tentang kemaksiatan yang menyebabkan Bani Israil dilaknat oleh Allah. Yaitu mereka melakukan kemungkaran dan tidak ada seorang pun dari mereka yang mencegah saudaranya dari kemaksiatan yang ia lakukan. Maka, para pelaku kemungkaran dan orang yang mengbiarkan mendapatkan hukuman yang sama.

Sebenarnya masih banyak dampak buruk yang akan didapatkan ketika umat ini tidak mau melaksanakan amar makruf nahi mungkar. Agar pentingnya Amar makruf nahi mungkar ini bisa difahami umat, Rasulullah saw memberikan Permisalan. Bahwa umat Islam ini bagaikan hidup dalam sebuah kapal. Maka, ada yang tinggal dibagian bawah dan ada pula bagian atas. Ketika orang yang dibawah tidak mau bersabar ketika mengambil air dengan melalui orang-orang yang berada diatas, kemudian didalam hatinya terlintas untuk melobangi kapal itu. Menurut orang yang tinggal dibawah, niatnya baik biar tidak lelah, tidak mengganggu orang diatasnya, akan tetapi jika hal ini dibiarkan maka air itu akan masuk kedalam kapal kemudian tenggelamlah kapal itu. Oleh karena itu, amar makruf nahi munkar harus tetap dijalankan agar barakah Allah senantiasa diberikan kepada umat ini bukan laknat yang didapat. Sebagai akibatnya kapal ini tetap berlayar sampai tujuan (Anwar)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Empat Dampak Meninggalkan Amar Makruf Nahi Munkar"

Post a Comment