Amerika Paranoid
Pengurus TK yang berada di distrik Mounth Carmel lantas menanyai gadis itu tanpa didampingi orang tuanya. Lucunya gadis itu dianggap sebagai "ancaman teroris", kemudian pihak sekolah menskor gadis itu selama 10 hari tidak diperbolehkan bersekolah.
Atas tindakan pihak sekolah yang dianggap berlebihan tersebut, keluarga gadis itu menyewa pengacara Robin Ficker untuk mencabut skors yang dijatuhkan.
Kejadian ini berlangsung pada 10 Januari lalu, saat anak-anak TK itu sedang menunggu kedatangna bus sekolah, terang Ficker yang dilansir situs berita PennLive.com.
Gadis yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada temannya "Aku akan menembakmu, dan aku akan menembak diriku sendiri," ungkap pengacara Ficker.
Pengurus TK mendengar perkataan gadis tersebut kemudian "menginterogasinya" selama 30 menit pada hari sekolah berikutnya, kata Ficker. Setelah ditanyai, gadis itu kemudian diskors selama 10 hari, dan dicap sebagai ancaman dan harus dibawa ke seorang ahli jiwa atau psikolog.
"Gadis kecil telah menteror, paling tidak di Pennsylvania," tambah Ficker.
Hukuman itu akhirnya dikurangi menjadi dua hari, ujar pengacara itu. Dia juga berpendapat bahwa catatan mengenai gadis itu harus dihapus, dan pihak sekolah harus meminta maaf.
Ficker mengatakan dia disewa ibu gadis itu karena Ficker pernah menangani kasus serupa di Maryland. Sebelumnya Ficker pernah membela seorang anak laki-laki usia 6 tahun yang juga diskors oleh sekolah dasar karena bocah itu pura-pura menembak siswa lain dengan melipat jari-jarinya mirip pistol sambil berkata "dor".
Pihak sekolah menanggapi hal ini sebagai "insiden serius" dan mengatakan bocah itu "mengancam akan menembak" siswa lainnya.
Paranoidnya warga Amerika tak bisa dilepaskan dari beberapa peristiwa penembakan terakhir seperti yang terjadi di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut. Penembakan itu menewaskan 26 jiwa termasuk 20 anak-anak. Insiden ini menimbulkan perdebatan sengit atas undang-undang pengendalian senjata di negeri Barrack Obama tersebut.(muslimdaily)
0 Response to "Teroris Taman Kanak-kanak dan Paranoidnya Amerika"
Post a Comment