Meskipun
ada tiga unsur dalam satu Tuhan, Kristen selalu mengatakan bahwa Tuhan
adalah satu (monoteis). Meskipun aneh untuk memahami logika berpikir
Trinitas, konsep satu Tuhan merupakan keyakinan yang mutlak. Akan
tetapi, ada yang aneh pada simbol-simbol Kristen yang banyak bermunculan
dalam masyarakat. Jika dikatakan sebagai kebetulan, mengapa begitu
banyak 'kebetulan'.
Keanehan
tersebut adalah 'matahari'. Dewa matahari, merupakan tuhan bagi bangsa
Fir'aun di Mesir. Bahkan Ramses (Fir'aun) memanggil dirinya sebagai
tuhan keturunan Dewa Ra (Dewa Matahari atau Amon Ra). simbol-simbol yang
melekat pada dewa ini adalah The Eye of Horus (simbol satu mata),
segitiga piramid (merupakan bentuk kesombongan Fir'aun yang mengaku
sebagai putra matahari dan menjadikan piramid sebagai makamnya), obelisk
(sebuah tugu batu dengan ujung lancip membentuk piramid) dan salib
ankh.
Simbol-simbol
bangsa Mesir tersebut, bertebaran dalam kehidupan umat Kristen. Tak
malu-malu, banyak gereja dan petingginya memasukkan unsur visualisasi
sinar matahari ke dalam simbol-simbol keagamaan dan orang-orang sucinya.
Hal yang paling kontrovesial adalah, lapangan St. Peter, di jantung
kota umat Kristen, Vatikan. Apa saja yang menjadi pertanyaan besar bagi
umat, termasuk bagi sebagian umat Nasrani sendiri dari lapangan tersebut
:
*)
Di tengah-tengah lapangan, berdiri dengan gagah dan mewah sebuah
monumen jangkung, dengan ujung berbentuk piramid yang biasa disebut
obelisk. Obelisk di St.Peter tersebut, langsung didatangkan dari Mesir
yang usianya telah berabad-abad. Perlu diketahui, obelisk merupakan
simbol peribadatan rakyat Fir'aun kepada Dewa ra atau dewa matahari.
*) Setiap jam dua belas siang (ketika masa puncak matahari), dilakukan doa di depan obelisk tersebut.
*)
Jika dilihat dari atas, garis-garis di atas lapangan membentuk pancaran
sinar matahari dengan lingkaran yang berbentuk mata, lengkapa dengan
satu bola matanya yang merupakan titik puncak obelisk. Simbol satu mata
merupakan lambang dari Eye of Horus, yaitu mata dewa matahari yang maha
melihat.
*)
Jika dilihar dari atas, tampak bentuk lingkaran lapangan St. Peter
menyerupai lubang kunci. Menurut ahli teori konspirasi Freemason dan
Illuminati, lambang tersebut merupakan kode yang bermakna. Vatikan
adalah sebuah tempat rahasia besar Freemason. Salah satu alasannya, logo
Freemason juga berisikan dua kunci yang saling bersilangan. Kelak,
Freemason akan memasuki Vatikan secara terang-terangan dan membuka
simpul-simpul rahasia di dalamnya.
*)
Meskipun Vatikan selalu membantah hubungannya dengan Freemason, namun
pada kenyataannya, petung-patung di seputar lapangan St. Peter adalah
hasil karya pematung besar, bernama Bernini yang merupakan seorang
Freemason. Di samping itu, banyak simbol-simbol Mason yang bertebaran di
dalam Vatikan itu sendiri.
Sangat
mungkin terjadi apabila dikaitkan dengan perpindahan massal bangsa
Yahudi dari Mesir ke tanah terjanji Kanan (Palestina) pada zaman Nabi
Musa AS. Tentunya, sebelum perpindahan tersebut, bangsa Yahudi yang
sudah sangat lama mendiami Mesir, juga ikut mempercayai dewa-dewa Mesir.
Kepercayaan
turun temurun tersebut tidaklah luntur dengan ajaran Musa yang
menekankan kepada satu tuhan. Terlebih, bangsa Yahudi adalah bangsa yang
sangat keras hati dan keras kepala. Jadi, mereka berkali-klai
mengingkari setiap ajaran monoteis (satu Tuhan) yang dibawa oleh para
nabi Allah. Hal itu, terbukti dengan kelancangan mereka dengan menduakan
kitab Torah (Taurat) milik Nabi Musa AS dengan kitab Talmud tulisan
rabi-rabi (pendeta) manusia. Lalu, Yesus sendiri adalah Bani Israil
keturunan Ishak, putra Ibrahim. Ishak dianggap sebagai nenek moyang Bani
Israil. Sedangkan Ismail (putranya yang lain), dipandang sebagai nenek
moyang bangsa Arab.
Dengan
melihat silsilah darah Yahudi dalam dinasti Kristen tersebut, rasnya
tidak diragukan lagi apabila pengaruh adat kebiasaan dan keyakinan
bangsa Yahudi ketika masih di Mesir dahulu ikut berperan aktif dalam
penulisan kitab-kitab suci Yahudi dan Kristen.
0 Response to "HUBUNGAN kRISTEN DENGAN BERHALA MESIR"
Post a Comment